iklan

Sabtu, 21 Mei 2016

Tolong Bawa Aku Ke Syurga

Tolong Bawa Aku Ke Syurga..

Mengunjungi seorang teman yang sedang kritis sakitnya, dia menggenggam erat tangan saya, lalu menarik ke mukanya, dan membisikkan sesuatu..

Dalam airmata berlinang dan ucapan yg terbata2 dia berkata," jika kamu tidak melihat aku di syurga, tlg tanya pada Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu..."

Dia langsung terisak menangis, lalu saya memeluknya dan meletakkan muka saya di bahunya. Sayapun berbisik," Insyaallah, insyaallah, aku juga mohon kepadamu jika kamu juga tidak terlihat aku di syurga..."

Kami pun menangis bersama, entah berapa lama...

Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau...

Sebenarnya pesan itu pernah di sampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi, yg berkata kpd sahabatnya sambil menangis :

" Jika kamu tidak menemui aku di syurga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku ; Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di syurga."

Ibnu Jauzi berpesan begini bersandar kepada sebuah hadits :

"Apabila penghuni syurga telah masuk ke dalam syurga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yg selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah ; Ya Rabb! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia bersholat bersama kami, berpuasa bersama kami dan berjuang bersama kami..."

Maka Allah berfirman, " Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walau hanya sebesar zarrah".
(Ibnu Mubarak dlm kitab Az Zuhd)

Maka wahai sahabat2ku,

Di dalam bersahabat, pilih lah mereka yg boleh membantu kita bukan ikatan di dunia, tetapi hingga akhirat..

Carilah sahabat2 yg senantiasa berbuat amal sholeh, yg sholat berjamaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.

Carilah teman yg mengajak ke majlis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan, serta selalu berpesan dgn kebenaran.

Teman yg dicari kerana urusan niaga, pekerjaan, teman nonton bola, teman memancing, teman bershopping, teman fb utk bercerita hal politik, teman whatsapp utk menceritakan hal dunia, akan berpisah pada garis mati dan masing2 hanya akan membawa diri sendiri.

Tetapi teman yg bertakwa, akan mencari kita untuk bersama ke syurga....

Simaklah diri, apakah ada teman yg seperti ini dalam kehidupan kita, atau yg ada mungkin lebih buruk dari kita...

Ayo berubah sekarang, kurangi waktu dgn teman yg hanya condong pada dunia, carilah teman yg membawa kita bersama ke syurga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja utk masuk syurganya Allah..

Perbanyaklah usaha, moga satu darinya akan tersangkut, dan membawa kita ke pintu syurga....

Al-Hasan Al-Bashri berkata :

" Perbanyakkanlah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat”.

Pejamkan mata, berfikirlah,.. siapa agaknya diantara sahabat2 kita yg akan mencari dan mengajak kita bersama2 ke syurga..

Jika tidak, mulailah hari ini mencari teman ke syurga sebagai suatu misi peribadi.

Agaknya kepada siapa antum boleh menyampaikan pesan ini?

--------
Sahabat, tolong tanyakan Allah jika aku tiada bersamamu di syurga-Nya...❤

Kamis, 19 Mei 2016

Penyakit ummat islam d akhir zaman

[22:17 19/05/2016] Fahri Odojr Kalteng Akhwat: " AL WAHN ", Penyakit Ummat Islam Di Akhir Zaman

                  ��

Nabi Saw mengabarkan, bahwa kelak di masa yang akan datang ummat Islam akan berada dalam keadaan yang sedemikian buruk. Sehingga diumpamakan laksana makanan yang diperebutkan oleh sekumpulan pemangsanya.

✨ Bersabda Rasulullah Saw :

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. "Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita tarik dari hadits ini:

*Pertama*, Nabi Saw memprediksi bahwa akan tiba suatu masa dimana orang-orang beriman akan menjadi kumpulan manusia yang diperebutkan oleh ummat lainnya. Mereka akan mengalami keadaan  memprihatinkan, menjadi bulan-bulanan karena mereka tidak memiliki kemuliaan sebagaimana di masa lalu.

*Kedua*, pada masa itu muslimin tertipu dengan banyaknya jumlah, mereka padahal tidak bermutu.

*Ketiga*,  salah satu indikator utamanya kehinaan umat ialah rasa takut menghilang di dalam dada musuh menghadapi ummat Islam. Artinya, sesungguhnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam lebih menyukai ummat Islam senantiasa berwibawa sehingga disegani dan ditakuti musuh. Dewasa ini  kita melihat bahwa para pemimpin berbagai negeri berpenduduk mayoritas muslim justru memiliki rasa segan dan rasa takut menghadapi para pemimpin kalangan kaum kuffar dunia barat.

*Keempat*, Nabi Saw kemudian menjelaskan apa sesungguhnya yang melatarbelakangi ummat Islam di masa itu sehingga menjadi terhina dan kehilangan kemuliaannya.

Bersabda Rasulullah Saw: “Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn.” (HR Abu Dawud 3745)

Jadi, Nabi Saw menyebut penyakit ummat Islam tersebut dengan istilah ”Al-Wahn”. Suatu istilah baru yang menyebabkan para sahabatpun bertanya-tanya. Sehingga Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mendefinisikannya dengan uraian yang singkat namun sangat jelas.ِ
             
                ����

Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

*Kelima*, ummat Islam yang lemah dan kehilangan giliran memimpin ummat manusia, akhirnya menjadi lemah pula dalam hal keyakinan serta sikap hidup. Mereka mulai mencintai dunia, melupakan bahwa kehidupan akhirat itulah yang sejati. Ketika hati sudah cinta dunia melebihi apapun. Di saat yang sama, Al wahn menyebabkan seorang mukmin takut pada kematian. Oleh karena itu, Al wahn menjelma menjadi sebuah penyakit yang bisa mematikan potensi keimanan. Tidak hanya itu, bahkan sampai pada potensi amal seorang insan.

*Keenam*,  hilangnya kerinduan bahkan kesiapan menghadapi alam berikutnya, yakni al-akhirah.
[22:18 19/05/2016] Fahri Odojr Kalteng Akhwat: �� *SEBAB-SEBAB INTERN KELEMAHAN UMAT ISLAM* ��

1⃣ *Ketidakmantapan Aqidah*

Aqidah seorang Muslim yang sejati tercermin dalam kalimatnya sewaktu mendirikan shalat:

_Inna shalaati wanusuki wamahyaaya wamamaati lillaahi Rabbil 'aalamin._
����
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Rabb sekalian alam"
����
Artinya seorang Muslim yang memiliki aqidah yang mantap akan meniatkan seluruh tujuan hidupnya bagi Allah dan Islam. Andaikata ia belajar, maka ia akan niatkan belajarnya itu agar mendapatkan ilmu untuk memajukan Islam. Andaikata ia bekerja maka ia berusaha agar hasil pekerjaannya itu bermanfaat bagi Islam dan umatnya.

2⃣ *Kelemahan dalam sisi Tarbiyah*(Pembinaan)

Seorang Muslim dan kafir tidak ditentukan oleh sekedar nama, cara berpakaian, cara berbicara, dan lain-lain. Tetapi seorang Muslim dan kafir dipisahkan berdasarkan ilmu dan amal yang didasari oleh ilmunya itu.

Ilmu apakah yang dapat mengantarkan seseorang menjadi Muslim yang sejati? Yaitu ilmu yang memberikan pemahaman kepadanya mengenai apa tujuan hidup ini ? Kepada siapa ia harus mengabdi ? Maka menjadi pentinglah bagi kita untuk mengetahui apa saja yang diperintahkan Allah swt. kepada kita dan apa saja yang dilarang Allah swt. kepada kita.
����
Ada beberapa hal yang menjadi segi kelemahan tarbiyah ini :
����Sebagian generasi muda Islam hanya menggantungkan pembinaan pendidikan keislamannya pada pelajaran di sekolah yang berdurasi 2 jam seminggu (1,2 % dari seluruh jatah hidupnya dalam seminggu). Apakah mungkin suatu tanaman dapat tumbuh jika selama hidupnya selalu disimpan di lemari es kecuali 2 jam setiap minggunya ?

����Sebagian pendidikan keislaman yang ada hanya berorientasi kepada perluasan wawasan saja tanpa berimplementasi pada pemahaman dan pengamalan. Sehingga terjadi santri-santri yang berwawasan luas tetapi bermoral rusak dan dai-dai yang mau disogok.

3⃣ *Tidak adanya tandzim (struktur) yang solid*

����
"Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh." (Ash-Shaff:4)

Pada saat sahabat semua tergerak untuk bangkit berusaha menegakkan kembali panji Islam ini, maka hal tersebut suatu keutamaan dan Insya Allah, Allah akan membalasnya dengan ganjaran yang lebih baik.
����
Maka bergabunglah dengan tanzhim-tanzhim gerakan Islam yang telah ada dan yang sahabat. semua yakini kebersihannya.

����
"Dan bahu-membahulah kalian dalam melaksanakan kebaikan dan ketakwaan" (QS. Al-Maidah:2) Karena itu sahabat, marilah kita _BERSATU DALAM PERJUANGAN DAKWAH_

4⃣ *Kurangnya tsaqafah (wawasan) terutama dalam hal manajerial*

Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita
����
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi"…(Al Anfaal:60)

Keprajuritan adalah salah satu bentuk daripada mempersiapkan kekuatan tersebut. Dan ilmu pengetahuan juga merupakan salah satu bentuk lainnya dari persiapan kekuatan tersebut. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui cara yang paling tepat diantara cara-cara lainnya yang juga tepat dalam menghadapi musuh-musuh Islam.
����
Ali bin Abi Thalib mewasiatkan : “
"Kebatilan yang terorganisir dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir".”

Keadaan sekarang adalah kecenderungan masyarakat untuk menjadikan Barat sebagai kiblat ilmu pengetahuan.
����
Sudah mampukan sahabat semua untuk menghadirkan rasa cinta kepada setiap saudara-saudara teman-teman yang seaqidah...?
[22:18 19/05/2016] Fahri Odojr Kalteng Akhwat: ♻ *Amal Jama'ai Sebagai Solusi Problem Keumatan*

                ������

����   *Al-amalul al-jamaai* (gerakan bersama) berarti bekerja sama berdasarkan kesepakatan dan bekerja sesuai tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan.

�� *Beberapa ciri Amal Jamai*

1⃣Aktivitas yang dijalankannya harus berdasarkan keputusan syuro
2⃣ Tiap tindakan anggota harus berada dalam batas-batas Syar'iah.
3⃣Mempunyai sistem organisasi yang lengkap, rapi dan tersusun.
4⃣ Adanya seorang pimpinan dalam suatu organisasi tersebut.
5⃣ Tiap anggota bertugas sesuai porsinya sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuannya.
5⃣Seluruh kegiatannya bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.
[22:19 19/05/2016] Fahri Odojr Kalteng Akhwat: Sahabat Qur'an yang dirahmati Allah ,

♨Kondisi yang terjadi dengan umat islam saat ini, permasalahannya yang kompleks tidak boleh menjadikan ummat berputus asa, akan tetapi hal ini menjadi tantangan besar bagi umat, khususnya intelektual muslim untuk mengupayakan terciptanya kesadaran bersama dan usaha-usaha berbaikan yang sinergi antar seluruh elemen muslim.

Hanya dengan bersungguh-sungguh sajalah langkah-langkah menuju terbentuknya peradaban islam dan pengembalian kejayaan islam itu dapat terwujud.....
Beramal jama'i adalah salah satu cara untuk mewujudkan nya..
Berkumpul dengan orang² sholeh, disinggahi malaikat rahmat...
Karena cinta dan sayang tidak bisa tercipta kalau hanya sendirian...
Yakinlah Allah bersama orang-orang yang ingin mengubah nasibnya sendiri!!

Minggu, 08 Mei 2016

Pengumuman Hasil SNMPTN 9 Mei 2016

[INFO SANGAT PENTING BAGI YANG IKUT SNMPTN 2016]

Pengumuman hasil seleksi SNMPTN yang semula dijadwalkan Selasa, 10 Mei 2016 pukul 17.00 WIB diubah menjadi Senin, 9 Mei 2016 pukul 13.00 WIB.

Pengumuman hasil seleksi dilakukan sesuai jadwal melalui laman resmi SNMPTN di http://www.snmptn.ac.id dan laman mirror di 11 PTN berikut:

1. Universitas Andalas (http://snmptn.unand.ac.id)
2. Universitas Sriwidjaja (http://snmptn.unsri.ac.id)
3. Universitas Indonesia (http://snmptn.ui.ac.id)
4. Institut Pertanian Bogor (http://snmptn.ipb.ac.id)
5. Institut Teknologi Bandung (http://snmptn.itb.ac.id)
6. Universitas Diponegoro (http://snmptn.undip.ac.id)
7. Universitas Gadjah Mada (http://snmptn.ugm.ac.id)
8. Institut Teknologi Sepuluh November (http://snmptn.its.ac.id)
9. Universitas Airlangga (http://snmptn.unair.ac.id)
10. Universitas Tanjung Pura (http://snmptn.untan.ac.id)
11. Universitas Hasanuddin (http://snmptn.unhas.ac.id)

Sumber via : snmptn.ac.id

Jumat, 06 Mei 2016

Kajian Sirah An Nabawiyah

[21:27 06/05/2016] Aziz Prasetyo Admin Syirah: GRUP KAJIAN
AS-SIRAH AN-NABAWIYAH
"Jadikan Sejarah Sebagai Uswah"
[21:28 06/05/2016] Aziz Prasetyo Admin Syirah: �� PENYELENGGARA :
1. Lajnah Pendidikan Sejarah Islam
2. Markaz Siroh
[21:36 06/05/2016] Aziz Prasetyo Admin Syirah: �� LATAR BELAKANG GRUP KAJIAN INI DIBENTUK :

1. Kajian sejarah Islam khususnya kajian as-sirah an-nabawiyah sudah mulai ditinggalkan oleh masjid dan kaum muslimin

2. Sejarah islam merupakan sesuatu yang elastis, sehingga akan dapat dengan mudah di belokkan atau di putar balikkan oleh musuh-musuh islam

3. Banyak aliran sesat yang menyesatkan masyarakat dengan cara memlintir sejarah melalui kajian-kajiannya dan buku-buku kisah/sejarah yang diterbitkannya
[21:47 06/05/2016] Aziz Prasetyo Admin Syirah: �� KRONOLOGI :

Berawal dari sebuah keprihatinan dengan sebab-sebab diatas ����.

Maka langkah awal yang kami tempuh adalah mendirikan toko buku dengan spesialisasi menyediakan buku-buku sejarah islam dan kisah-kisah untuk berbagai usia dengan penulis dan penerbit yang terpercaya.
Agar supaya kaum muslimin tidak perlu bingung atau kesulitan dalam memilih dan membeli buku-buku kisah/sejarah islam untuk diri, keluarga, masjid atau sekolah.

Dilangkah awal ini alhamdulillah Alloh Ta'ala beri kemudahan dan kelancaran terbukti mendapat respon yang sangat bagus dari kaum muslimin.
Sehingga perlu kiranya kami melangkah ke tingkat lanjut dengan sistematis untuk kembali membangkitkan sejarah islam.
Maka kami bikin Lajnah Pendidikan Sejarah Islam dan dari situ terbentuklah Grup Whatsapp Kajian As-Sirah An-Nabawiyah yang temen-temen ikuti semua ini.
[22:01 06/05/2016] Aziz Prasetyo Admin Syirah: MAKSUD DAN TUJUAN GRUP AS-SIRAH AN-NABAWIYAH :
������������
1. Membangkitkan semangat untuk kembali mempelajari dengan dalam sesosok Nabi Muhammad sehingga tumbuh kecintaan dan menjadikan sebagi idola baik kepada diri dan keluarga.

2. Menjadikan As-Sirah An-Nabawiyah sebagai salah satu panduan untuk membina diri, keluarga dan masyarakat.

3. Menjadikan As-Sirah An-Nabawiyah menjadi salah satu materi kajian rutin di masjid-masjid kaum muslimin guna membina jama'ah dan sebagai modal awal mengembalikan kejayaan islam pada masa keemasannya

Terapi Kesehatan Dengan Dzikir

"Terapi Kesehatn dg Dzikir”

��... Dokter dari RS Satyanegara, Sunter, dr. Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan bahwa Dzikir dpt menyehatkan... ��

������
... Ia membuktikan melalui penelitian terhadap pasien- pasiennya dimana pasien yg berdzikir sembuh lebih cepat dibanding yg tdk berzikir...

������
... Pasien yg mengalami gangguan alzheimer & stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dg mengucapkan kalimat tauhid "LAA ILLAAHA ILALLAH" dan kalimat istighfar "ASTAGHFIRULLAH"...

������
... Menurutnya, ditinjau dari ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan "Laa iIlaaha illallah " dan "Astaghfirullah " dpt menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita...

������
... Sebab, dlm kedua bacaan dzikir tsbt terdpt huruf JAHR yang dpt mengeluarkan CO2 dari otak...

������
... Dalam kalimat "Laa Ilaaha Illallah" terdpt huruf Jahr yg diulang tujuh kali, yaitu huruf "Lam",...

������
... Dan "Astaghfirullah" terdpt huruf "Ghayn", "Ra", dan dua buah "Lam" sehingga ada empat huruf Jahr yg harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tsbt mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat udara dihembuskan keluar mulut...

������
... Dan CO2 yg dikeluarkan oleh tubuh tdk mempengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dlm otak. Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yg ke luar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dlm otak menurun...

������
... Dilihat dari tinjauan ilmu syaraf, terdpt hubungan yg erat antara pelafalan huruf (Makharij Al-huruf) pada bacaan dzikir dg aliran darah pernapasan keluar yg mengandung zat CO2 (karbondioksida) dan proses yg rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorg.

Wallahu a'lam bish-shawab ...

��... Smn bernilai ibadah

Senin, 02 Mei 2016

Isra' Mi'raj Perjalanan Nabi Muhammad SAW

��~Wacana Ekslusif~��
WE/17/DK-PSDM/ODOJ
=•=•=•=•=•=•=•=•=•=

�� Edisi : Senin
�� 24 Rajab 1437 H
�� 02 Mei 2016
=•=•=•=•=•=•=•=•=•=

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

�� Kisah Isra’ Mi’raj ��

�� Secara umum, kisah yang menakjubkan ini disebutkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dalam Al-Qur'an dalam firman-Nya :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Isra' : 1)

�� Juga dalam firman-Nya yang artinya :

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.
(QS. An-Najm : 1-18).

�� Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

“Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka saya pun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi  khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.

�� Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya) : “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam  meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya) : “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?”. Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

�� Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya) : “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan (wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya) : “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan  Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi”
(QS. Maryam : 57).

�� Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya) : “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

�� Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab : “Muhammad”. Dikatakan : “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab : “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku  ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab : “Jibril”. Dikatakan lagi : “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad”. Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’mur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, dia pun berubah sehingga tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya.

�� Lalu Allah SWT mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam.  Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab : “50 shalat”. Dia berkata : “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra'il”. Beliau bersabda : “Maka saya pun kembali kepada Tuhanku seraya berkata : “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata : “Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata : “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman : “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata : “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka saya pun berkata : “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya”. (H.R Muslim 162)

  وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

������Kaderisasi������
Membangun Ketaqwaan
~~~~~  O.D.O.J  ~~~~~
=================