iklan

Sabtu, 06 Oktober 2018

Baca sampai habis biar yang fitnah beliau di buka mata Dan hatinya

AIR MATA TITIEK SOEHARTO

Semua wanita sama apa yg diharapkan pada calon suaminya, seorang pria yang dapat menjaga, melindungi dan selalu mendampinginya setiap saat. Tak peduli apakah wanita itu kalangan jelata maupun kalangan bangsawan. Bukanlah seorang suami yang kerap berjibaku dengan lumpur, hutan, rawa-rawa, apalagi bermain dengan kematian.

Hal itu juga berlaku bagi Putri Kesayangan Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, Seorang dara keturunan kraton yang selalu berbicara lembut dan jauh dari kehidupan keras dan kasar.

Namun saat cinta datang, Titiek tak bisa mengelak memilih suami seorang prajurit ABRI. Taman Mini Indonesia Indah menjadi saksi, bersatunya dua keluarga, Soeharto dan Soemitro ini. Lalu kemudian, Titiek pun mulai merajut asa rumah tangganya dengan angan indah dan bahagia hingga akhir hayat nanti.

Saat itu, keadaan negara berjalan sangat berat. Aksi GPK sangat mengancam stabilitas nasional. Mereka bergerilya dihutan-hutan untuk siap menyerang pasukan ABRI dengan senjata otomatis. Puluhan tentara RI meregang nyawa dengan tubuh penuh luka peluru. Pemerintah tak bisa tinggal diam. Banyak pasukan keamanan RI yang telah mereka bunuh. Prajurit ABRI pun diterjunkan untuk mempertahankan teritorial tumpah darah ibu pertiwi.

Namun sayangnya, Presiden Soeharto tak tebang pilih saat mengirim prajurit untuk berperang. Bahkan Suami dari putri kesayangannya yang belum menghabiskan masa bulan madu pun turut diterjunkan ke medan tempur. Sebagai seorang Prajurit, Prabowo selalu siap saat ditugaskan mengabdi pada negara. Namun Tidak dengan Titiek meski akhirnya harus pasrah dengan keadaan.

Saat Prabowo angkat tas, tinggalkan istri yang baru saja ia nikahi untuk bertempur, Titiek menangis, tak menyangka ayahnya begitu tega melepas menantunya mengadu nyawa dimedan pertempuran yang penuh hujan peluru yang kapan-kapan saja siap mengenai tubuhnya. Kenapa bukan yang lain saja? Itu yang ada di benak Titiek.

Seorang prajurit ABRI siapapun dia harus siap membela negara, siap hidup di alam liar, siap mengadu jiwa, dan siap pulang hanya tinggal nama, demikian pesan yang sering didengar Titiek dari ayah kandungnya. Titiek sangat mengerti hal itu. Namun air mata tetap mengalir, meski tak dapat mengubah keputusan ayahnya, dan tak dapat mengubah tekad baja Prabowo, dan tak dapat mengubah apapun.

Beratus malam putri Soeharto tidur dalam kesendirian dan selalu dihantui perasaan penuh khawatir yang mendalam. Meski berada dikamar indah putri seorang raja namun batinnya tak pernah terasa nyaman, karena bulir-bulir air mata Titiek kembali meleleh dan membasahi bantal dan guling. Malam-malamnya ia lalui di atas pembaringan yang empuk, gizi makanan yang terjamin, pakaian yang elok, sementara yang ada di pikirannya adalah, apa yang sedang terjadi pada suaminya di luar sana? Apakah ia terluka? Ataukah baik-baik saja ? Apakah masih hidup ? atau sudah ... ?

Tak ada makanan yg terasa enak dilidah, tak ada pemandangan yg terlihat indah dimata, tak ada hiburan yang membuat senang hati, yang ada dipikirannya saat itu hanyalah Prabowo, suaminya

Di tengah malam pekat gulita Titiek sulit memejamkan mata, pikirannya melayang jauh entah kemana.

Sementara ditempat yg jauh Prabowo bergulat dgn dinginnya cuaca malam, perihnya perut karena lapar, dengan kondisinya letih dan sangat lelah harus tidur di atas rerumputan dan bahkan tanah lumpur alam terbuka.

Tak ada yang bisa dilakukan Titiek kala itu selain hanya merintih didalam doa dan memasrahkan suaminya kepada Allah swt..

Sebagai seorang wanita, Titiek merasa ia telah diperlakukan tidak adil oleh ayahnya. Lebih dari itu, Titiek bahkan merasa ia sedang tidak dipelakukan adil oleh negaranya. Kenapa rumah tangganya yang harus dikorbankan untuk bangsa?

Kenapa kebahagiaannya yang harus digadaikan untuk negara?
Tidak bisakah seorang Soeharto menukar Prabowo dengan prajurit lain, atau setidaknya memerintahkan suaminya pulang ke rumah barang sejenak ?

"Titek rindu..., Titiek kangen suami...Bapak...," tangis Titiek di depan Soeharto kala itu. Namun ayahnya, dari dulu, selalu hanya bisa menjawab, "Sabar nduk..., sabar...,"

Ketidakadilan dirasa Titiek tidak hanya sampai disitu, hatinya sedih dan berkecamuk, ingin rasanya menjerit dan berteriak sekeras-kerasnya.

Sebagai seorang wanita, ujian yang dialaminya saat itu begitu berat, apalagi saat itu ia mulai hamil dan mengidam.

Ia ingin bercerita tetapi tak tahu harus bercerita kepada siapa ?

Ke mana suaminya saat ia ingin bermanja? ke mana suaminya saat dirinya tergolek sakit? Ke mana suaminya saat ia mulai merasakan kehamilan?

Di mana suaminya saat ia mengidam? Di mana Prabowo saat perutnya kerap mengalami kontraksi?

Di mana putra Soemitro itu kala dirinya mulai memasuki masa melahirkan?

Dan di mana pria yang selalu mengaku cinta kepadanya itu saat ia harus merawat dan mengasuh putranya sendirian?

Tanyakan pada Didit kecil yang selalu menunggu ayahnya pulang di depan pintu.

Tanyakan pada Titiek seperti apa rasa deg-degan hati ketika suaminya selalu berada di garis depan pada setiap pertempuran.

Tanyakan juga pada Titiek seberapa tegar dirinya saat mendengar suaminya sempat berhari-hari hilang di tengah pertempuran, dan saat Prabowo ditemukan dalam kondisi pingsan dengan tubuh dipenuhi semut dan ulat.

Prabowo selamat setelah nyaris saja tewas.

Titiek sulit menjalani kehidupan normal seperti saudari-saudarinya yang lain.

Ibu Tien Soeharto yg telah dulu pernah mengalami seperti apa yg dialami putrinya mencoba menghiburnya seraya mengajarkan, bahwa cinta tak selamanya harus di sisi. Cinta tak selamanya selalu mendampingi. Cinta adalah mengabdi pada negeri. Bahwa cinta adalah pengabdian, dan cinta adalah pengorbanan meski harus beresiko tinggi dan menyakitkan hati.

Titiek mencoba untuk belajar dari ibu kandungnya itu ttg apa yang disebut dengan kalimat ‘mengabdi pada ibu pertiwi’. Kisah keluarga yang tak memperoleh kasih sayang sempurna dari seorang suami dan ayah, hanya karena membela ideologi bangsa.

Kisah suami dan ayah yang lebih memilih tidur di hutan, makan rerumputan dan dedaunan, meminum air mentah, dan lebih memilih tertembak mati di medan tempur dari pada sekedar membelai rambut anak dan istrinya dengan kasih dan cinta

Saat meledak peristiwa Mei 1998, Letjen (Purn) Prabowo Subianto tiba-tiba dipersalahkan atas kasus yang tidak pernah ia lakukan. Prabowo Subianto dituduh melakukan serangkaian pelanggaran HAM.

Pada kondisi dilema keluarga cendana menuduh dia adalah pengkhianat keluarga cendana, dia harus diusir dan harus ceraikan mbak titiek.

Sebagai wanita tak ada yang bisa dilakukan Titiek pada masa itu selain kembali harus menumpahkan air mata. Putri Soeharto ini tak berhenti menangis.
Suami yang sangat dicinta saat itu tengah berada dalam kondisi terfitnah. Dan ironisnya, keluarga besarnya tidak berpihak pada suaminya.

Posisi Prabowo saat itu sangat tidak menguntungkan. Prabowo bersama sejumlah petinggi militer lain yang telah mati-matian mempertahankan stabilitas keamanan entah bagaimana ceritanya, justru menjadi difitnah akan menggulingkan kekuasaan Soeharto. Alasannya, karena Prabowo dekat dengan sejumlah tokoh reformis macam Amin Rais.

Sementara Titiek tak dapat berbuat banyak. Ia berada dalam kungkungan sebuah keluarga militerisme yang notabene hanya tunduk pada satu perintah. Dan Si pemilik perintah adalah ayahnya. Tak pernah terbayang seumur hidupnya, perjalanan rumah tangganya akan berakhir tragis sedemikian rupa. Putranya, Didiet jelas akan sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada ayahnya.

Dan apa yang ditakuti Titiek menjadi kenyataan. Pada tanggal 20 Mei 1998, Prabowo diusir dari Cendana....

Sandiwara tragis sedang berlaku di negeri ini.

Prabowo, di mata rekan militer, ia banyak didengki perwira tinggi karena miliki segudang keajaiban prestasi dan beraliran putih. Di mata Soeharto yang tak lain adalah mertuanya ia dituduh pengkhianat karena pro rakyat. Sementara di mata rakyat Prabowo diklaim sebagai kaki tangan Soeharto. Sedangkan ia sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

Prabowo kala itu benar-benar berada dalam kondisi terjepit.

Setelah apa yang ia lakukan selama ini untuk negeri, bangsa dan tanah air. Setelah apa yang ia perbuat selama hidupnya untuk militer, dan setelah apa yang ia korbankan untuk rakyat, kini ia malah dikeroyok beramai-ramai.

Yang tak dapat dipercaya adalah bagaimana sejumlah perwira tinggi dengan tega hati menyebarkan isu kepada masyarakat bahwa dirinya adalah penanggung jawab dari seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi sepanjang Mei 1998.

Sungguh, itu adalah pembunuhan karakter yang sangat keji! Tak hanya sampai disitu, dan ini menjadi bukti kejahatan fitnah. Prabowo pun ditamatkan karirnya pada 25 Mei 1998.

Prabowo yang selama ini sudah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk bangsa Indonesia, tiba2 harus mengalami ujian yang sangat-sangat pahit.

Dicopot dari seragam militer yg selama ini menjadi kebanggaannya, dipisahkan dari anak dan istrinya yg selama ini sangat disayanginya, dan dipojokkan oleh bangsanya yg selama ini sudah dibelanya. Posisinya kala itu benar2 hancur.

Sebagai seorang istri, Titiek Soeharto tau saat itu suaminya hanya sebagai korban fitnah, tapi tak bisa berbuat banyak.... lagi2 hanya air mata yg menjadi luapan perasaannya kala itu.

Dengan keikhlasan dibawah tekanan keluarga militer mbak titiek tidak punya pilihan selain harus pasrah dengan keadaan, harus rela melepas laki2 yg selama ini sangat dicintainya.

Kabar duka itu terdengar oleh seorang sahabat prabowo yang berada jauh dinegeri padang pasir sana, putra mahkota Yordania, Pangeran Abdullah. Ia mengajak Prabowo tinggal di negaranya. Bagi Pangeran Abdullah, A friend in need is a friend indeed, teman sejati ketika kesulitan

Tidak ada pilihan lain bagi Prabowo selain harus menerima tawaran temannya itu, karena negara ini seperti sudah tidak menginginkannya lagi.

Dengan langkah berat pada bulan september 1998 ia terbang ke Amman, Yordania.

Di Yordania Prabowo diperlakukan sangat spesial, karena temannya Pangeran Abdullah merupakan Putra Mahkota dari Raja Yordania. Namun Prabowo menolak untuk dispesialkan, ia memilih diperlakukan biasa saja, hidup sederhana dan bepergian dengan taksi.

Di Negara ini Prabowo mulai membangun lagi dirinya yang sudah jatuh ke titik terdalam. Hal-hal berat yg telah menimpanya perlahan ia lupakan.

Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab.

Pangeran Abdullah begitu senang terhadap Prabowo, sehingga Prabowo mendapat tawaran status kewarganegaraan. Tak  hanya itu Prabowo juga ditawarkan jabatan menjadi penasihat militer Yordania. Akan tetapi tawaran itu ditolak oleh Prabowo.

Prabowo menyatakan bahwa dia adalah Warga Negara Indonesia dan tidak akan pernah berubah.

Prabowo juga membangun bisnis bersama adiknya yang telah lama menggeluti dunia bisnis, Hashim Djojohadikusumo.

Berkali2 Prabowo ingin kembali ke Indonesia namun beberapa temannya melarang karena rentetan fitnah masih berseliweran. Semua diarahkan ke Prabowo.

Perlahan tapi Pasti, Prabowo yang sudah jatuh ketingkat terbawah perlahan bangkit, bangkit dan bangkit, dan kembali ke tanah air yang sangat dicintainya.

Walau pernah terjatuh, Prabowo terus bangkit utk terus berjuang bagi bangsanya

Walau pernah difitnah, disingkirkan, disudutkan tetapi semangat patriot bagi bangsanya tak pernah pudar.

Seakan melupakan penderitaan yg telah dialaminya, Ia terus berjuang untuk bangsanya, ia tidak pernah dendam, marah dan sakit hati terhadap pihak2 yg selama ini memusuhinya.

Secara pribadi Prabowo sdh kaya raya, punya usaha dimana2, punya sahabat dan teman para Raja, capek2 mau jadi Presiden Indonesia?

Bayangkan usaha Prabowo utk jadi Presiden, dia terpaksa berhadapan dgn semua musuhnya yg bersatu melawan dia. Ga peduli. Maju terus

Walaupun seribu kali dihadang, difitnah, dihina, dibully, ga peduli, maju terus.

Ketika ditanya kenapa Prabowo ngotot jd Presiden ? Jawabnya tegas. Mau Wujudkan Indonesia Raya. Otak & hatinya panas melihat RI tersia2kan.

Konteks "Mewujudkan Indonesia Raya" itu benar2 menakutkan bagi Musuh2 negara

Karena semua orang tau karakter Prabowo itu keras, satu kata dan perbuatan, konsekwen, tekad baja, tidak bisa disetir, jiwa Patriotnya untuk NKRI total.

Kini ia kembali maju menjadi calon Presiden. Orang2 kembali bertanya, jika Prabowo jadi presiden siapa ibu negaranya ?

Secara tegas jawabannya : TITIEK SOEHARTO !!!!

Tanda2 cinta sejati Prabowo dan Titiek itu nyata...

Dari mata Titiek Soeharto cinta utk Pak Prabowo itu masih ada, begitu pula dimata Pak Prabowo.. hal itu sesuatu yg tak bisa dibohongi

Cinta sejati mereka tak pernah terpisah karena jarak. tak pernah berubah karena waktu, dan tak akan hilang hanya karena ujian...

Mbak Titiek adalah Cinta pertama, cinta terakhir, sekaligus cinta sejati Prabowo.

Prabowo tidak pernah dekat dengan perempuan manapun sejak pisah, begitu Pula Titiek, Cinta Mereka Abadi..

Minggu, 23 September 2018

*Untuk Apa Kiyai Ma’ruf Amin & Untuk Apa Sandiaga Uno*

Oleh :  Asyari Usman
(Penulis adalah wartawan senior)

Pak Jokowi memang terbukti jujur dan apa adanya. Beliau tidak menyembunyikan tujuannya di pilpres 2019.Yaitu, sekadar ingin terus berkuasa selama 5 tahun lagi. Sekadar hanya untuk mempertahankan kekuasaan. Ini terlihat jelas dari pilihan cawapres beliau, Kiyai Ma’ruf Amin (KMA)

Dengan bantuan Kyai Ma’ruf yang sangat dihormati masyarakat, Pak Jokowi berasumsi bahwa kaum muslimin akan tumpah ruah memilih petahana. Inilah tujuan pertamanya.

Tujuan kedua, Pak Jokowi ingin melakukan sesuatu yang sudah sangat terlambat.Yaitu, menggandeng KMA untuk menepis anggapan yang sangat kental di masyarakat bahwa beliau (Pak Jokowi) jauh dari umat Islam. Juga ingin menepis anggapan bahwa para penguasa suka melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Jadi, dengan membawa KMA, Pak Jokowi ingin dibuktikan bahwa beliau merangkul ulama.

Begitulah Pak Jokowi dan timnya melihat problem yang ada di dalam diri mereka. Dan begitulah solusi yang mereka tunjukkan di pilpres 2019. Maka dipasanglah Kiyai Ma’ruf.
Dengan harapan bisa memperpanjang kekuasaan 5 tahun lagi.

Sungguh smat sangat memprihatinkan.Padahal, semua orang tahu, baik pengamat ekonomi atau orang biasa, pengamat politik atau bukan, bahwa yang menjadi masalah besar sekarang ini adalah gonjang-ganjing ekonomi dan kedaulatan ekonomi.
Gonjang-ganjing politik serta kedaulatan negara dan bangsa. Inilah masalah fundmental yang dihadapi. Kehidupan rakyat makin parah, kedaulatan negara entah di mana.

Prabowo Subianto (PS) sejak lama sudah tahu masalah fundamental itu.
Dan paham bagaimana cara mengatasinya. Sejak dulu sudah tahu. Tetapi, di pilpres 2014 rakyat pemilih terbuai oleh kamuflase pribadi yang merakyat sehingga melupakan esensi kepemimpinan yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Kali ini, insyaAllah, kekeliruan memilih presiden tidak akan terjadi lagi. Pak Prabowo Subianto masuk ke pilpres dengan membawa Sandiaga Uno (SU). Sandiaga mungkin bukan siapa-siapa tetapi dia mengerti apa-apa.

Prabowo Subianto maju ke pilpres 2019 ini tidak hanya bertujuan untuk merebut kekuasaan yang memang sangat perlu direbut demi kpentingan kemaslahatan seluruh rakyat. Melainkan beliau juga tidak bisa berdiam diri melihat kerusakan berlanjut. Pak Prabowo Subianto dan rakyat bertekad untuk menghentikan kerusakan itu dan akan melakukan perbaikan.

Prabowo dan Sandiaga sadar bahwa mereka bukan sedang mau pergi piknik. Mereka tahu medan yang dihadapi setelah memenangkan pilpres nanti, insyaAllah
mereka akan harus bekerja 24 jam. Tidak ada waktu untuk santai. Setelah dilantik, mereka akan langsung berada di puing-puing ekonomi dan reruntuhan kedaulatan.

Itulah pertimbangan Prabowo Subianto membawa Sandiaga. Kata orang, cawapres muda dan tampan mungkin bisa menarik suara generasi melenial. Bisa jadi. Tetapi, Sandiaga dibawa bukanlah untuk itu.
Bahkan Prabowo Subianto tak pernah berpikir tentang cara merangkul generasi muda. Sebab, di pikiran beliau hanya ada soal kerusakan ekonomi dan cara memperbaikinya.

Untuk itulah Sandiaga dibawa. Dia akan dikerahkan untuk memikirkan dan menyusun thesis perbaikan ekonomi.
Harus mampu menjadi pengimbang langkah- langkah cepat ala Kopassus yang akan dilakukan Pak Prabowo Subianto.

Alhamdulillah, rakyat sekarang sudah paham bahwa,Prabowo-Sandiaga maju semata-mata karena ingin melakukan perbaikan ekonomi rakyat dan memulihkan kedaulatan negara yang diinjak-injak oleh para konglomerat jahat.

Penghinaan terhadap martabat bangsa dan negara di bawah pemimpin yang tidak kompeten, harus dihentikan.Pemberantasan dan pencegahan korupsi, akan dilipat gandakan. Kesejahteraan seluruh rakyat, insya Allah, akan ditingkatkan di bawah kempimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Uno.

Tidak ada tujuan lain bagi kedua orang kaya-raya ini. Kalau mau, mereka bisa pergi hidup di lingkungan mewah, di mana pun juga.Untuk apalagi uang digunakan kalau bukan untuk membela kebenaran.
Kalau untuk kepentingan pribadi uangnya takkan habis dimakan sampai mati.

Tetapi mereka memilih hidup bersama rakyat. Tidak akan membiarkan eksploitasi dan penjarahan sampai sekarat. Penjarahan yang berlangsung secara semena-mena, di depan mata para penguasa.

Kini rakyat telah sadar.
Para maling akan dikejar.
Prabowo-Sandi siap menampar. Untuk kembalikan hidup wajar dan sejajar. Menuju bangsa yang baik dan besar.++++++++++++
Share ke WAG, IG, TW, FB dll se banyak²nya supaya rakyat paham !!

Jumat, 21 September 2018

THE INVISIBLE HANDS KEROYOK USTADZ  ABDUL SOMAD

Oleh : Agnes Marcellina

Sebelum ada kasus penolakan dakwah Ustad Abdul Somad di Bali, saya sudah pernah mendengarkan beberapa ceramahnya yang beredar di medsos dan saya suka karena beliau orangnya kocak, lucu, pandai, selain menguasai ilmu agama beliau punya keahlian bagaimana menyampaikannya kepada orang lain agar bisa didengar dan dipahami. Dakwahnya penuh dengan humor tetapi isinya tetap menyentuh hati. Saya saja yang  bukan muslim senang mendengarkannya apalagi orang beragama Islam.

Sewaktu Ustad Somad digeruduk di sebuah hotel di Bali saat akan memberi ceramah di masjid,  saya terperangah  sewaktu membaca beritanya karena memang sungguh sangat memalukan kejadian tersebut dan tidak bisa diterima dengan akal sehat manapun kalau kita Indonesia yang melindungi umat beragama yang berbeda tetapi perlakuan terhadap ulama seperti itu.  Bukan saja menodai makna dari Bhineka Tunggal Ika tetapi juga sangat kasar apalagi pecalang pecalang di Bali masuk ke hotel sambil membawa benda tajam. Astaga…. Masa seorang ulama diperlakukan seperti itu? Penolakan tersebut katanya karena ustad Somad anti Pancasila. Masyaallah….mereka yang bilang seperti itu  apakah sudah pernah mendengar belum ceramah ceramahnya? Berikut adalah salah satu ceramah beliau yang mengatakan negara dan bangsa Indonesia sudah diikat dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika , jadi bagaimana mungkin dia dituduh anti Pancasila?
https://www.youtube.com/watch?v=3IRAxvZdqxo&t=1006s

Tidak lama setelah kejadian tersebut, ceramah beliau juga dibatalkan di kantor PLN. Tidak lama kemudian lagi, kehadiran beliau di Hong Kong ditolak dengan alasan karena ustad berasal dari organisasi terlarang. Kalau sudah begini, saya berani berkesimpulan bahwa ada ‘THE INVISIBLE HANDS”  yang sudah melakukan kriminilisasi  dan persekusi terhadap ulama yang bernama Abdul Somad ini. Pola polanya mungkin tidak jauh berbeda dengan yang sudah dilakukan terhadap Habaib Riziek Shihab. Ada sekelompok orang orang yang begitu panik dengan munculnya ulama ulama yang berkharisma yang bisa menggiring dan mempersatukan umat sehingga mereka dianggap menjadi musuh yang harus dihabisi. Kriminilisasi terhadap HRS dilakukan melalui HOAX.

Rocky Gerung mengatakan: “pembuat hoax terbaik adalah pemerintah. Alasannya karena penguasa memiliki seluruh perangkat untuk berbohong. Intelijen, pemerintah  punya, begitupun data statistik dan media. Itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Rezim itu kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan. Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya”.

Sepakat….saya sepenuhnya setuju dengan pendapat bang Rocky.

Ditengah kerinduan  umat Islam terhadap Habaib Riziek dengan dakwah dakwahnya, tiba tiba muncul Ustad Abdul Somad yang dalam sekejap dikenal diseantero Nusantara ini. Tetapi lagi lagi THE INVISIBLE HANDS sedang berusaha mengusik ketenangan umat Islam. Lagi lagi hoax yang digoreng adalah anti Pancasila, anti kebhinekaan, teroris dan label label lainnya.

Sudah berminggu-minggu saya tidak menulis tetapi hari ini dakwah Ustad Abdul Somad yang saya terima melalui whatsapp, membuat saya berlinang air mata sambil mendengarkannya. Saya ingin menshare kepada anda semua video tersebut tetapi saya mencari linknya di youtube belum ditemukan dari sekian banyak video dakwah dakwahnya.

Isi dari dakwah beliau dalam video tersebut sangat menggugah hati . Saya ingin mengutipnya sebagai berikut :

“Hari ini, bulan ini , beberapa tahun belakangan ini, Kaum muslimin dikejutkan dengan pengeroyokan terhadap kebenaran dengan kata dan istilah lain, kriminilisasi,   orang dikriminilkan,  yang baik dikatakan sebagai perampok , pengkhianat dikatakan sebagai orang yang benar dan jujur. Ini bukanlah sesuatu hal yang baru, ini sudah lama terjadi, 1450 tahun SM, Nabi Musa mengalami hal yang sama. Firaun, Haman dan tentara tentaranya, 3 kelompok mengeroyok Musa. Dunia tidak berubah, isinya itu itu juga, Haman, orang cerdas tetapi kecerdasannya bukan untuk mengabdi kepada rakyat tetapi untuk menjilat Firaun. Haman , orang yang diberikan akal sempurna tapi akalnya bukan untuk mengabdikan diri kepada Allah tetapi untuk mengikutkan hawa nafsu mendapatkan segenggam dunia dari Firaun. Mereka semua mati, nama mereka dikenang abadi  tetapi yang satu dikenal karena jahatnya, zolimnya, karena aniayanya tetapi yang satu dikenal karena baiknya, sholehnya.

Hari berganti, musim berubah, zaman berputar isi dunia tetap  tetap itu itu juga. Setelah itu 1450 tahun lamanya datang zaman Nabi Isa. Hari itu juga dia dikeroyok, juga dibantai oleh 3 kelompok, Yehudi, Romawi dan yang menjadi pengikut Yehudi dan Romawi. Yehudi tidak suka karena kedatangan Isa akan membuka borok Yehudi. Romawi tidak suka karena kekuasaan akan hilang karena pengikut Isa bertambah banyak. Gelombangnya keras yang akan meluluhlantakan kekuasaan Yehudi dan Romawi. Orang orang awam yang bodoh hanya mengikut Yehudi dan Romawi. Ternyata diantara para muridnya, ada pengkhianat Yudas Iskariot , hanya disogok dengan beberapa keeping uang emas, imannya luntur sehingga Nabi Isa ditangkap.

Hari berganti, musim berubah, 571 Sesudah Masehi, lahir Nabi Muhammad. Apa yang terjadi pada Musa dan Isa, terjadi juga pada Muhammad. Perang antara partai partai. Mereka mengeroyok kebenaran.

Zaman nabi nabi  sudah berakhir tetapi ada pelanjut para nabi, ulama yang mengamalkan ilmunya, ulama yang menyuarakan kebenaran. Ulama dikeroyok, ulama dihabisi, difitnah. Siapa yang menyinggung anggota kekuasaan,ditangkap, dihabisi, dipenjarakan.. Hari ini penerus penerus penyuara kebenaran difitnah juga.

Ketahuilah, mereka yang menolong dan memperjuangkan  agama Allah, tidak pernah takut sedikitpun. Memilih antara hak dan batil. Allah berikan telinga, Allah kasih mata, Allah kasih tenaga, pakailah untuk memilih dan memilah. Semua akan disoal, semua akan ditanya, kemana engkau akan berpihak wahai saudara. Dulu orang bingung memilih mana hak dan mana batil, tetapi hari ini begitu nyata dan jelas. Kau akan ditanya dan disoal dihadapan Allah, kemana engkau berpihak? Kemana engkau memilih? Demi jiwa dan penciptaannya. Beruntunglah orang yang mensucikan diri tapi pemilihan yang benar perlu pengorbanan yang panjang .

Hari ini kita memilih dan setiap pilihan pasti ada resikonya. Orang beriman akan tahu kemana dia akan pulang. Dari tanah, tegak diatas tanah, berjalan diatas tanah, akan kembali masuk ke tanah menjadi santapan cacing cacing tanah Kalau pernah kau tolong kebenaran, itulah yang akan kau bawa bekal menghadap Allah. Memilih bersikap dalam suasana genting, beribu alasan terucapkan tetapi hatimu tak bisa kau dustai, nalurimu tak dapat kau bohongi, hatimu terasa sempit ketika kau khianati diri . Oleh sebab itu ,tanya kepada hatiku yang tak dapat kau dustai, bahwa kau memilih jalan yang benar”

Kalau ada seorang ustad yang sudah membuat saya meneteskan air mata saat mendengarkan ceramahnya , ya itulah dia USTAD ABDUL SOMAD.

Salam Indonesia Raya,

5 Januari 2018

https://youtu.be/P3ZUVbaBKdo

Minggu, 16 September 2018

*PRABOWO SUBIANTO*
*UNTUK ISLAM & INDONESIA*

Oleh : Alfian Tanjung

Saya mulai kenal Mas Bowo tahun 1997, bersama Rombongan tokoh Islam Nasional disebuah tempat di Markas TNI untuk merespon situasi transisi. Ada pesan dan kesan mendalam ketika membaca buku Mas Bowo yang berjudul *Rebut Kembali Indonesiaku*. sebagai tulisan awal saya uraikan beberapa catatan tentang Letnan Jenderal Prabowo Subianto, waktu itu kami, Fadli Zon  bang Aru Syeif asadullah memanggil dengan sebutan Mas Bowo, dikalangan orang dekatnya disebut PS08. Saya mendoakan dan dan mengerahkan seluruh potensi yang saya punya untuk bisa menjadi *Presiden ke 8* dengan catatan :



1. Sosok Prabowo merupakan sosok yang Cerdas dan memiliki pembelaan yang sangat kuat, keras dan berani. Hal ini ditunjukkan oleh beliau dalam berbagai kesempatan. Kepada anak buah dan masyarakat bawah (dalam seri selanjutnya akan saya tuliskan).

2. Pembelaan kepada Islam, mas Bowo berani menentang Luhut Binsar Panjaitan (LBP), seorang TNI yang sangat anti, benci dan memiliki target untuk membasmi Umat Islam. Mas Bowo melaporkan rencana licik LB Moerdani dengang mengorbankan Umat Islam pada Peristiwa berdarah, 12 September 1984 di Tanjung Priok, pada Pak Harto. Beny Moerdani bersama Ali Moertopo, membentuk CSIS bersama kalangan katolik dalam rangka membonsai, mempersekusi dan "Membasmi" ide dan keberadaan tokoh dan gerakan Islam yang berkhidmad pada bisnis dan Politik.

3. Mas Bowo, sangat memahami umat Islam merupakan *Mayoritas yang tertindas* tertulis dalam buku *Akselerasi pembangunan Nasional* terbitan CSIS yang menyebutkan penghambat pembangunan Nasional adalah Umat Islam. Sejak muda Mas Bowo sangat dekat dengan kalangan Islam, karena Seorang Prabowo kerap merespon sikap Tirani Minoritas tersebut.

4. Mas Bowo sangat memahami pencaplokan sumber daya Alam Indonesia oleh Imprealis Zionist Kristen dan penguasaan Ekonomi secara nasional dengan cara yang 'Tidak Wajar' oleh kelompok tertentu, dari Jaringan Naga Merah dan Naga Kuning yang berafiliasi PKC dengan rezim Xi Jin Ping sang Jagal Islam di Cina, Hal ini menjadi latar belakang mengapa beliau membentuk Gerindra, sebagai partai Nasionalis Relijius.

5. Ijtima' Ulama I  27-29 Juni 2018 di Jalarta, memusyawarahkan dan menetapkan beliau sebagai Calon Presiden 2019-2024. Hal ini sudah melalui proses panjang dan interaksi yang mendalam. Harapan besar Ulama, Habaib dan Tokoh Islam secara nasional, Mas Bowo, Bang Sandi serta Partai Koalisi, bisa bersinergi secara *Simbiosis Mutualisma* yang dengan ini Ijtima' II GNPF Ulama, bisa segera digelar dan akan menjadi kekuatan dan Barisan yang kuat untuk memenangkan suara lebih dari 60 %, target dengan terbangunnya Koalisi *Keumatan dan Kebangsaan* adalah 80 % untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

6. Untuk Mas Bowo yang baik, dekatkanlah diri pada Allah swt dengan menertibkan Ibadah, mengokohkan Aqidah. Mas Bowo, jadilah Umar, seorang Pembela keadilan dengan Kekuasaannya, walaupun terhadap orang Yahudi atau non Muslim.

7. Mas Bowo, Ijtima' II akan menjadi energi terbarukan dalam bentuk *Koalisi Jakarta Nasional* dan *Barisan 212 Nasional*. Untuk itu mas Bowo berkenan meyakinkan semua partai koalisi, termasuk Demokrat tentunya. Untuk menandatangi 14 point aspirasi Umat Islam   Selanjutnya dengan terlaksananya Ijtima' II sesuai rencana, PBB akan menjadi Peluru atau anak panah umat yang menjadi faktor penggenap, penyempurna dan penambah energi. Karena Keluarga Besar Masyumi telah turun gunung untuk mengawal arahan ulama.
Mas Bowo, akan ada serial tulisan selanjutnya, semoga Allah SWT mengabulkan Doa dan Usaha Kita. Bersama Allah swt kita *Pasti Menang !*
Bismillah,...

Indonesia,
Jumat, 7 September 2018

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim

Allahu Akbar..

#2019GantiPresiden #Copas

Sabtu, 15 September 2018

Copas dari sebelah:
DAHSYATNYA DOA DUDUK DIANTARA DUA SUJUD:
√ ROBIGHFIRLII,
√ WARHAMNII,
√ WAJBURNII,
√ WARFA’NII,
√ WARZUQNII,
√ WAHDINI,
√ WA’AAFINII,
√ WA’FUANNII,
Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”,
Banyak yang menjawabnya dengan salah.
Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a.
Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari
Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD, marilah kita renungi maknanya :

√ ROBIGHFIRLII,
Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

√ WARHAMNII,
Sayangilah diriku.
Kalau kita disayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih Sayang akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih Sayang اللّهُ nafsu kita akan terbimbing.

√ WAJBURNII,
Tutuplah segala kekuranganku.
Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekeurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ , maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

√ WARFA’NII,
Tinggikanlah derajatku.
Kalau اللّهُ sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.

√ WARZUQNII,
Berikanlah aku rizki,
Sebagai hamba اللّهُ kita membutuhkan rizki اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.

√ WAHDINI,
Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan.
Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.

√ WA’AAFINII,
Berikanlah aku kesehatan.
Apabila kita sehat kita bisa menambah kebaikan dan manfaat serta tidak menjadi beban orang lain.

√ WA’FUANNII,
Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan.
Dari doa tsb diawali do’a dengan mohon ampun dan kita akhiri dengan permohonan ampunan utk menghapus dosa. Sehingga kita benar-benar bersih.
Allah Subhanallah Ta’ala memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah sholallahu alaihi wasallam mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul.
TERKADANG YG JADI PERSOALAN DIMANA HATI DAN   PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A ITU ?
DAN KITA TIDAK HAFAL ARTI DAN MAKNANYA?
Padahal dahsyat  doa tsb, dan masih banyak orang sering tergesa gesa yg seharusnya  tuma’nina dgn meresapi dan benar2 meminta kepada Allah SWT
Marilah segera resapi dan tuma’nina semoga mendapatkan dasyatnya doa tsb
Wallahu a’lam #Copas

Sabtu, 01 September 2018

SESAT LOGIKA

BRO,
Hati² terjebak dgn kata² indah yg dibungkus dgn logika yg salah :

Di medsos, bahkan di kaos, ada tulisan begini :

"Siapapun Presidennya kalau kamu malas, kamu tetap hidup susah"

Sekilas gak ada yg salah dengan kalimat diatas... ❗❗❗

Lantas dimana salahnya ❓

👉 BEGINI......

✅ Anda rajin, setiap pagi pergi ke sawah pulang petang. JIKA Saat anda panen ternyata pemerintah impor beras dari luar negeri dan dijual dengan harga sangat murah, akhirnya beras anda "susah" laku di pasaran dan terpaksa dijual dengan harga murah alias rugi.

✅ Anda rajin berdagang buka toko tiap hari dari pagi sampai petang. Tapi JIKA di sisi lain pemerintah membiarkan toko2 minimarket ritel milik pemodal besar tumbuh menjamur di desa anda tanpa dibatasi, JIKA pengusaha asing bebas berinvestasi dan berjualan dengan harga yang pasti lebih murah, dan toko anda tak mampu/"susah" bersaing sehingga penjualan menurun.

✅ Anda rajin belajar hingga lulus kuliah, namun JIKA di sisi lain tenaga kerja asing dibebaskan masuk oleh pemerintah ke negri ini sehingga persaingan mendapat kerja jadi lebih "susah" dan berat. Pengangguran semakin bertambah.

✅  Orangtua rajin mendidik anak dengan iman dan akhlaq, namun JIKA sisi lain pemerintah membiarkan beredarnya narkoba, seks bebas, lgbt, kebebasan Internet, game dan tayangan tv yang merusak. Sehingga tugas orang tua dan pendidik semakin "susah" dan berat. Ditambah lagi JIKA tuduhan radikal dan intoleran sering ditujukan oleh pemerintah bagi para da'i.

♥️ Dan masih banyak contoh lainnya.

💥 Jadi kemudahan hidup itu bukan hanya dari sisi malas atau rajin, melainkan satu hal lagi yakni #RakyatMembutuhkanPemimpin yang #Peduli dengan rakyatnya sendiri.

#2019gantipresiden

#Selamat Pagi Bro ... Tuang Kopinya #Copas
●BALADA PENDAKWAH YANG LUPA

Kadang sekelas pendakwahpun lupa, bahwa KEBENARAN adanya hanya di kanan atau di kiri. Terletak di salah satu sisi. Bukan ditengah2.

Jadi bagaikan pilihan gender atas kelamin, harus jelas pilih Lelaki atau Perempuan. Kalau di tengah2, Wandu namanya.

Tapi lain lagi kalau kolom identifikasi itu dibuat oleh kaum Liberal atau Sekular, maka ada kolom Male, Female, dan Other. Nah siapa yg pilih Other, pasti bukan juru agama.

Jadi ketika USTADZ YUSUF MANSUR mengatakan lewat media bahwa dirinya di tengah2, NETRAL, tidak memihak Capres-Cawapres manapun, wajar jika orang yg membaca bingung.
Kata UYM: "Yang di tengah kan tugasnya mendoakan semua. Jadi jangan kaget kalau nanti saya tiba-tiba ke Pak Jokowi, tiba-tiba ke Pak Prabowo."

Jadi masyarakat disuruh maklum seandainya tiba2 sang Ustadz merapat ke Emak? Kita dilarang kaget jika sekonyong2 dia ngadem di Kertanegara? Jangan kecewa bila mak bedhundhuk ada di markas Kita-Kitaa-Kitaaa, atau jika mak plekenyuuk dia ngeteh cantik bersama Ngebualin..?

Lha kok wenak...?

Tapi ajaibnya, belakangan ini, seperti selalu ada Kekuatan Ghaib yg menyingkap setiap sikap keabu-abuan. Kekuatan itu seperti menyasar kepada orang yg mengaku2 dirinya Putih Tua atau Hitam Muda. Karena putih ya putih. Hitam ya hitam.

Apalagi sekelas pendakwah yg sudah jadi influencer. Bukan kelas kampung yg jauh dari pertemuan dengan para tokoh politik. Harus jelas menunjukkan dirinya berjalan di Kanan atau di Kiri. Jangan di tengah2, pasti akan ketabrak dan rawan tumbang.

Dan terbukti. Gara2 ingin berdiri di Tengah, maka ditabraklah UYM oleh sebuah rekaman Voice Note. Ia tersandung kakinya sendiri. Pengakuannya bahwa seolah ia berada di posisi netral, langsung tumbang oleh viralnya peredaran Voice Note di WA sepanjang hari ini.

Di rekaman suara itu, UYM mengaku dirinya dihubungi oleh istana segera setelah Pakde memilih Wakilnya. Lalu ia terdengar mengatur strategi menyambut sang paslon, yg berarti mengukuhkan dirinya sebagai pendukung Mukidi. Ia juga menyatakan yakin Pakde akan menang.

✔Memangnya salah kalau ada Ulama yg mendukung Mukidi..?
Justru tak salah kalau jelas mendukung Mukidi. Kan banyak ulama yg mendukung Mukidi dan mereka bersikap terang saja. Berbeda pilihan adalah hal biasa.
Yg salah adalah berusaha mengaburkan identitas diri agar bisa meraup semuanya, padahal dirinya jelas membela satu sisi. Yg seperti itu cenderung tak punya nyali untuk memperjuangkan kebenaran. #Copas
https://www.abadikini.com/read/27/08/2018/aturan-baru-partai-komunis-china-anggota-taat-agama-harus-hengkang/
-----------------------
Lentera Jihad 0019
*MENAKAR INDONESIA ?*

Pada sidang Umum MPR 1988, PDI mengusulkan penghapusan pelajaran Agama di Indonesia, Petinggi PDIP menegaskan kemenangan mereka pada Pemilu 2019 akan menghapuskan Pelajaran Agama secara Nasional.
PKC, telah menunjukkan wajah Asli Komunisme, Ateis dan Anti Agama dalam artian totalitas. Adalah Eva Kusuma Sundari pernah berpendapat  *Situs Islam* lebih berbahaya dari *Situs Porno*, dengan pongahnya Megawatie menghina bagi yang meyakini hari akhirat, Sukmawati benci dengan jilbab dan sinis dengan azan.
Ketua DPC PDIP Surabaya bertekad akan mencabut FPI sampai keakar-akarnya (maksudnya mencabut Islam keakar-akarnya).
Paham Sekuler selain PDIP yang akan menjadi Kontingen Cina Conection dalam Pemilu 2019 adalah *Partai Trio Cino* yaitu : Nasdem, James Riady. Perindo, Hary Tanoe Sudibyo dan PSI, Partai, *titisan dan titipan* para naga dan taipan yang dipimpin oleh Grace Natalie (Mantan Wartawati dan pemain papan atas).
Bangsa Indonesia berke-Tuhanan yang Maha Esa sangat *Menolak Keras* Paham Anti Tuhan. Berikut ini kita catat rekam jejak PDIP sejak 1999 :
1. Menetapkan UU Ketenegakerjaan yang membuat Pegawai tetap menjadi kontrak.
2. Walk Out, pada saat pengesahan UU no 20/2003 tentang Sisdiknas karena menolak Pasal tentang : *Siswa diajar agama oleh guru yang seagama dengannya*, bersama PDS.
3. Secara umum PDIP, mendukung dicabutnya *TAP MPRS XXV 1966* tentang Pelarangan PKI. Diantaranya : Budiman Sujatmiko , Nur Suhud, Adian Napitupulu dan Ribka Ciptaning Proletariati, yang mengatakan ada 20.000.000 warga PKI, memilih PDIP.
4. Kepala Daerah asal PDIP, secara terang-terangan memusuhi dan menyerang Islam, seperti Agustin Teras Narang, 2004-2014 di Kalimantan Tengah dan Cornelis  di Kalbar, selama dua periode.
5. Secara umum PDIP berkolaborasi dengan kaum Kristen, Komunis dan Muslim sekuler Abangan termasuk Syiah, dan partisan anti Islam lainnya.

Situasi sekarang mirip dengan tahun 1960-1965, dengan *Nasakom jilid 2*.
 Untuk itu Kaum Muslimin harus melakukan Konsolidasi Dan *Mobilisasi Partisipasi Politik*
Barisan 212 sangat riil untuk diedukasi menjadi kekuaatan Politik real umat Islam dalam menghadapi tahun Politik 2019.
Saatnya kita berjihad Konstitusional,....
Bismillah..

Indonesia,
Selasa, 28 Agustus 2018

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim #Copas

Sabtu, 18 Agustus 2018

https://www.hersubenoarief.com/artikel/dampak-carok-profesor-mahfud-md/

Oleh: Hersubeno Arief

Publik  terkejut ketika Profesor Mahfud MD bicara blak-blakan di program ILC, TV One, Selasa (14/8) malam. Banyak yang menyayangkan, tapi tak kurang banyaknya yang mendukung. Sekjen DPP Partai Nasdem Johnny G Plate mengakui, apa yang dikatakan Mahfud benar adanya. “Tapi yang benar, tidak semua harus dikatakan,” katanya.

Bagi yang kenal kultur Madura, apa yang dilakukan Mahfud sebenarnya tidak terlalu mengagetkan. Bahkan sebenarnya malah kurang mengagetkan. Peneliti dari Universitas Jember A Latief Wiyata menyebut karakter Madura itu apa adanya. Ekspresif, spontan, dan terbuka. Tiga sifat itu termanifestasikan dalam setiap merespon sikap orang lain kepadanya. Bila perlakuannya menyenangkan, mereka akan spontan mengucapkan terima kasih. Sebaliknya bila diperlakukan secara tidak adil, harga dirinya dipermalukan, reaksinya akan sangat keras pula.

Etnis Madura sangat menjunjung tinggi harga diri dan martabatnya. Barangkali bisa disamakan dengan kultur Siri’ Na Pacce pada kultur Bugis/Makassar, atau Fi’il pada kultur masyarakat Lampung. Bila harga dirinya dilukai, mereka tak segan mencabut badik. Secara kebetulan pula nama senjata tradisional Bugis/Makassar, dan Lampung sama, yakni badik. Bentuknya juga mirip.

Jangan pernah membuat _malo_ (malu), _tada’ tajina_ (merendahkan martabat) orang Madura. Bila hal itu terjadi di pedesaan Madura, bisa berujung pada Carok. Duel satu lawan satu dengan clurit, senjata tradisional Madura, sampai salah satunya mate (mati). Semua itu demi menjaga kehormatan pribadi dan keluarga yang sudah direndahkan, dipermalukan.

Batalnya pencapresan Mahfud jelas merupakan sebuah penghinaan besar. Bukan hanya buat Mahfud pribadi, tapi keluarga besarnya, dan sebagian besar orang Madura. Sudah menyerahkan baju putih ke Istana, sudah menggelar  tahlil,  sudah bersiap diri tak jauh dari arena deklarasi, tiba-tiba dibatalkan. Media menyebutnya di PHP (Pemberi Harapan Palsu). Mahfud dipermalukan di panggung besar Indonesia, bahkan dunia. Liputannya menyita sebagian besar media di Indonesia, dan dunia selama berhari-hari.

Masalahnya semakin parah, karena batalnya pencapresan tersebut disertai dengan berbagai drama, dan berbagai ucapan yang merendahkan kredibilitasnya. Salah satunya adalah diragukan ke-NU-annya. Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj menyebut Mahfud tidak pernah menjadi kader NU. Dua hal ini sangat sensitif bagi orang Madura. Sudah harga dirinya dipermalukan, dianggap bukan NU pula. Penghinaan dobel.

Anda barangkali pernah mendengar sebuah anekdot ketika seorang anak dara Madura membawa pacarnya untuk dikenalkan dengan orang tuanya. Pertanyaan pertama sang bapak, apakah “sampian Islam?” Ketika dijawab Islam. Pertanyaan berikutnya. “NU, apa Muhammadiyah?” Ketika dijawab “Muhammadiyah,” sang bapak sangat kaget “Oh Muhammadiyah, bukan NU ya? Setelah termangu cukup lama sang bapak berkata “Ya sudahlah, walaupun bukan NU, yang penting masih Islam,” tegasnya. ha…ha…ha…Jadi jangan pernah pertanyakan ke-Islaman dan ke-NU-an orang Madura. Itu merupakan sebuah penghinaan besar.

Menunggu momentum
Dengan memahami kultur Madura, kita bisa mengatakan apa yang dilakukan Mahfud belum ada apa-apanya. Toh dia tidak membawa clurit dan mendatangi satu persatu orang yang telah mem-PHPnya. Kepada media Mahfud mengaku tidak kecewa, hanya kaget saja.

Apa yang disampaikan Mahfud  bisa dilihat sebagai bahasa diplomatis. Basa-basi politik. Sebagai seorang guru besar, dan pernah menduduki berbagai jabatan publik, dia tentu punya kematangan pribadi. Apalagi dia sudah lama berada dan tinggal di Yogyakarta. Sebuah masyarakat yang dikenal punya kemampuan pengendalian diri yang Kuat. Namun sebagai _Reng Madure_, dia tetap punya harga diri yang tinggi. Kehormatan pribadi dan keluarga yang harus dijaganya. Diam-diam rupanya dia sudah menyiapkan sebuah vandetta, balas dendam.

Acara di ILC adalah momen yang dipilih Mahfud sebagai “panggung” Caroknya. Sebagai acara Talk Show dengan rating dan jumlah penonton  tertinggi di Indonesia, ILC adalah panggung sempurna, untuk membalas para “musuh-musuhnya,” dan memulihkan harga diri dan kehormatannya. Sebagai intelektual Mahfud tidak berbekal clurit sebagai senjatanya. Dia hanya bermodal kata-kata. Ucapan yang setiap kata demi kata disimak, dicerna dan diviralkan oleh jutaan penonton televisi dan pegiat medsos. Dampaknya tak kalah, bahkan lebih dahsyat dibandingkan clurit. Sama-sama mematikan, tapi korbannya lebih besar dan dipastikan akan berdampak jangka panjang.

Secara dingin, tanpa ekspresi berlebihan, bahkan terkadang dengan senyum, dia babat satu persatu tokoh-tokoh yang dianggap telah merendahkan martabatnya, dan menghancurkan harga dirinya. Mulai dari Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj, Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, bahkan sampai Kyai Ma’ruf Amin. Kendati tampak bersekutu, keempat tokoh ini diam-diam saling bersaing dan sama-sama mengincar jabatan cawapres. Ada yang diam-diam, seperti Said Agil Siradj. Sedikit terbuka seperti Ma’ruf Amin, sangat terbuka seperti Romahurmuziy, dan sangat-sangat terbuka seperti Muhaimin.

Dampak dari “Carok” Mahfud di TV One sejauh ini masih belum bisa diukur. Perlu dilakukan survei untuk menentukan akurasinya. Namun melihat sejumlah polling di medsos, dampaknya langsung terasa. Pasangan Jokowi-Ma’ruf, kalah telak melawan Prabowo-Sandi.

Serangan Mahfud membuka kisah di belakang panggung betapa tidak berdayanya Presiden Jokowi menghadapi tekanan partner koalisi, dan pimpinan ormas. Pengakuan Mahfud juga membuka selubung, Ternyata kubu struktural NU yang dipimpin Said Agil, menjadikan NU sebagai alat meraih kekuasaan. Mereka mengingkari khittah NU yang meninggalkan jalur perjuangan politik. Sementara para pendukung Ahok yang sangat kecewa dengan penunjukan Ma’ruf Amin sebagai cawapres, semakin marah dan kecewa, ketika tahu bahwa Ma’ruf ikut menekan Jokowi.

Tampilnya Mahfud di ILC kira-kira bisa disamakan dengan aksi seorang Rambo yang tampil sendirian mengobrak-abrik PBNU, PKB, PPP, dan kubu koalisi pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Perlu waktu panjang untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Untungnya pelaksanaan Pilpres 2019 masih panjang. Bila pilpres dilakukan hari ini, kemungkinan besar pasangan Jokowi-Ma’ruf kalah. Elektabilitas PKB, dan terutama PPP akan jeblok. Masih ada waktu selama delapan bulan untuk memperbaikinya.

Kalah di udara, pasangan Jokowi sangat unggul di teritorial. Mereka punya mesin birokrasi, TNI, Polri, dan para kepala daerah yang bisa dikerahkan untuk menutup kelemahan di udara. Asal jangan banyak melakukan blunder, gol bunuh diri, masih cukup banyak waktu untuk memulihkannya.

Hikmah dari kasus ini jangan pernah mempermalukan Reng Madure, apalagi di depan publik. Reaksinya bisa sering tak terduga. Tak iyeh?.
16/8/18 #Copas

Sabtu, 11 Agustus 2018

*Ungkapan Hati utk Prabowo Subianto*

Oleh:
*@SalimaFillah*

*Kami Memilih Anda , Tapi…*

Jagat Twitter sempat heboh oleh twit balasan Prabowo Subianto lewat akun resmi Twitternya.
Tweet balasan tersebut ditujukan kepada pemilik akun @SalimaFillah yakni Salim A Fillah yang sebelumnya mengirim tulisan kepada Prabowo.

Ini jawaban Prabowo :
Sore ini saya membaca tulisan saudara kita di Melbourne @SalimaFillah. Terima kasih bung Salim. SAYA CATAT BAIK-BAIK,” kata Prabowo melalui akun Twitternya @Prabowo08 baru-baru ini.
--------
Lantas, apa sebenarnya yang membuat Prabowo sebegitu pentingnya membalas tulisan yang datang dari Melbourne itu. Bisa dipastikan apa yang Salim tulis untuk Prabowo tidak sederhana alias ada muatan yang mengetuk pintu hati dan dinding sanubari seoarang Jenderal tempur paling berani di medan perang itu.
 ---
Ini tulisan lengkap Salim.A.FiLlah....

Cukup panjang tapi asyik dibaca nya...
🙂☕🙏🏼

Pak Prabowo, Kami Memilih Anda, Tapi.

Tapi sungguh orang yang jauh lebih mulia daripada kita semua, Abu Bakr Ash Shiddiq, pernah mengatakan, “Saya telah dipilih untuk memimpin kalian, padahal saya bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya. Dan kalau anda sekalian melihat saya salah, maka luruskanlah.”

Maka yang kami harapkan pertama kali dari Anda, Pak Prabowo, adalah sebuah kesadaran bahwa Anda bukan pahlawan tunggal dalam masa depan negeri ini. Barangkali memang pendukung Anda ada yg menganggap Andalah orang terbaik. Tetapi sebagian yang lain hanya menganggap Anda adalah sosok yang sedang tepat untuk saat ini. Sebagian yang lainnya lagi menganggap Anda adalah “yang lebih ringan di antara dua madharat”.

Tentu saja, mereka yang tidak memiliih Anda menganggap Anda bukan yang terbaik, tidak tepat, dan juga berbahaya.

Dan jika Anda, Pak Prabowo, nantinya terpilih menjadi Presiden, maka mereka semua akan menjadi rakyat yang dibebankan kepada pundak Anda tanggungjawabnya di hadapan Allah. Maka kami berbahagia ketika Anda berulang kali berkata di berbagai kesempatan, “Jangan mau dipecah belah. Jangan mau saling membenci. Kalau orang lain menghina kita, kita serahkan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Maha Besar.”

Dan Anda juga harus menyadari bahwa barangsiapa merasa jumawa dengan kekuasaan, maka beban kepemimpinan itu akan Allah pikulkan sepelik-peliknya di dunia, dan tanggungjawabnya akan Dia jadikan penyesalan serta siksa di akhirat. Adapun pemimpin yang takut kepada Allah, maka Dia jadikan manusia taat kepadanya, dan Dia menolong pemimpin itu dalam mengemban amanahnya.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi sungguh orang yang jauh lebih perkasa daripada kita semua, ‘Umar ibn Al Khaththab, pernah mengatakan, “Seandainya tidaklah didorong oleh harapan bahwa saya akan menjadi orang yg terbaik di antara kalian dalam memimpin kalian, orang yang terkuat bagi kalian dalam melayani keperluan-keperluan kalian, dan orang yg paling teguh mengurusi urusan-urusan kalian, tidaklah saya sudi menerima jabatan ini. Sungguh berat bagi Umar, menunggu datangnya saat perhitungan.”

Maka yg kami harapkan berikutnya dari Anda, Pak Prabowo, adalah sebuah cita-cita yang menyala untuk menjadi pelayan bagi rakyat Indonesia. Sebuah tekad besar, yang memang selama ini sudah kami lihat dari kata-kata Anda. Dan sungguh, kami berharap, ia diikuti kegentaran dalam hati, seperti ‘Umar, tentang beratnya tanggungjawab kelak ketika seperempat milyar manusia Indonesia ini berdiri di hadapan pengadilan Allah untuk menjadi penggugat dan Anda adalah terdakwa tunggal bila tidak amanah, sedangkan entah ada atau tidak yang sudi jadi pembela.

Pak Prabowo, jangankan yang tak mendukung Anda, di antara pemilih Andapun ada yang masih meragukan Anda karena catatan masa lalu. Saya hendak membesarkan hati Anda, bahwa ‘Umar pun pernah diragukan oleh para tokoh sahabat ketika dinominasikan oleh Abu Bakr sebab dia dianggap keras, kasar, dan menakutkan. Tapi Anda bukan ‘Umar. Usaha Anda untuk meyakinkan kami bahwa kelak ketika terpilih akan berlaku penuh kasih kepada yang Anda pimpin harus lebih keras daripada ‘Umar.

Pak Prabowo, kami memilih Anda karena kami tahu, seseorang tak selalu bisa dinilai dari rekam jejaknya. ‘Umar yang dahulu ingin membunuh Nabi, kini berbaring mesra di sampingnya. Khalid yang dahulu panglima kebatilan, belakangan dijuluki ‘Pedang Allah’. Tapi Anda bukan ‘Umar. Tapi Anda bukan Khalid. Usaha Anda untuk berubah terus menjadi insan yang lebih baik daripada masa lalu Anda akan terus kami tuntut dan nantikan. Ya, maaf dan dukungan justru dari orang-orang yang diisukan pernah Anda ‘culik’ menjadi modal awal kepercayaan kami kepada Anda.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yg jauh lebih dermawan daripada kita semua, ‘Utsman ibn ‘Affan, pernah mengatakan, “Ketahuilah bahwa kalian berhak menuntut aku mengenai tiga hal, selain kitab Allah dan Sunnah Nabi; yaitu agar aku mengikuti apa yg telah dilakukan oleh para pemimpin sebelumku dalam hal-hal yang telah kalian sepakati sebagai kebaikan, membuat kebiasaan baru yang lebih baik lagi layak bagi ahli kebajikan, dan mencegah diriku bertindak atas kalian, kecuali dalam hal-hal yg kalian sendiri menyebabkannya.”

Ummat Islam amat besar pengorbanannya dalam perjuangan kemerdekaan negeri ini. Pun demikian, sejarah juga menyaksikan mereka banyak mengalah dalam soal-soal asasi kenegaraan Indonesia. Cita-cita untuk mengamalkan agama dalam hidup berbangsa rasanya masih jauh dari terwujud.

Tetapi para bapak bangsa, telah menitipkan amanah Maqashid Asy Syari’ah (tujuan diturunkannya syari’at) yang paling pokok untuk menjadi dasar negara ini. Lima hal itu; pertama adalah Hifzhud Diin (Menjaga Agama) yg disederhanakan dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua Hifzhun Nafs (Menjaga Jiwa) yang diejawantahkan dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Ketiga Hifzhun Nasl (Menjaga Kelangsungan) yang diringkas dalam sila Persatuan Indonesia. Keempat Hifzhul ‘Aql (Menjaga Akal) yang diwujudkan dalam sila Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan kelima, Hifzhul Maal (Menjaga Kekayaan) yang diterjemahkan dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pak Prabowo, kami memilih Anda sebab kami berharap Anda akan melaksanakan setidak-tidaknya kelima hal tersebut; menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga kelangsungan, menjaga akal, dan menjaga kekayaan; dengan segala perwujudannya dalam kemaslahatan bagi rakyat Indonesia. Kami memilih Anda ketika di seberang sana, ada wacana semisal menghapus kolom agama di KTP, melarang perda syari’ah, mengesahkan perkawinan sejenis, mencabut tata izin pendirian rumah ibadah, pengalaman masa lalu penjualan asset-aset bangsa, lisan-lisan yg belepotan pelecehan kepada agama Allah, hingga purna-prajurit yg tangannya berlumuran darah ummat.

Pak Prabowo, seperti ‘Utsman, jadilah pemimpin pelaksana ungkapan yg amat dikenal di kalangan Nahdlatul ‘Ulama, “Al Muhafazhatu ‘Alal Qadimish Shalih, wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah.. Memelihara nilai-nilai lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik”

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yg lebih zuhud daripada kita semua, ‘Ali ibn Abi Thalib, pernah mengatakan, “Barangsiapa mengangkat dirinya sebagai pemimpin, hendaknya dia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya sebelum mendidik orang lain dengan ucapan lisannya. Orang yang menjadi pendidik bagi dirinya sendiri lebih patut dihormati ketimbang yg mengajari orang lain.”

Pak Prabowo, hal yang paling hilang dari bangsa ini selama beberapa dasawarsa yang kita lalui adalah keteladanan para pemimpin. Kami semua rindu pada perilaku-perilaku luhur terpuji yang mengiringi tingginya kedudukan. Kami tahu setiap manusia punya keterbatasan, pun juga Anda Pak. Tapi percayalah, satu tindakan adil seorang pemimpin bisa memberi rasa aman pada berjuta hati, satu ucapan jujur seorang pemimpin bisa memberi ketenangan pada berjuta jiwa, satu gaya hidup sederhana seorang pemimpin bisa menggerakkan berjuta manusia.

Pak Prabowo, kami memilih Anda sebab kami tahu, kendali sebuah bangsa takkan dapat dihela oleh satu sosok saja. Maka kami menyeksamai sesiapa yang ada bersama Anda. Lihatlah betapa banyak ‘Ulama yang tegak mendukung dan tunduk mendoakan Anda. Balaslah dengan penghormatan pada ilmu dan nasehat mereka. Lihatlah betapa banyak kaum cendikia yg berdiri memilih Anda, tanpa bayaran teguh membela. Lihatlah kaum muda, bahkan para mahasiswa.

Didiklah diri Anda, belajarlah dari mereka; hingga Anda kelak menjelma apa yang disampaikan Nabi, “Sebaik-baik pemimpin adalah yg kalian mencintainya dan dia mencintai kalian. Yang kalian doakan dan dia mendoakan kalian.”

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yg lebih adil daripada kita semua, ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz, pernah mengatakan, “Saudara-saudara, barangsiapa menyertai kami maka silahkan menyertai kami dengan lima syarat, jika tidak maka silahkan meninggalkan kami; yakni, menyampaikan kepada kami keperluan orang-orang yg tidak dapat menyampaikannya, membantu kami atas kebaikan dengan upayanya, menunjuki kami dari kebaikan kepada apa yg kami tidak dapat menuju kepadanya, dan jangan menggunjingkan rakyat di hadapan kami, serta jangan membuat-buat hal yg tidak berguna.”

Sungguh karena pidato pertamanya ini para penyair pemuja dan pejabat penjilat menghilang dari sisi ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz, lalu tinggallah bersamanya para ‘ulama, cendikia, dan para zuhud. Bersama merekalah ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz mewujudkan pemerintahan yg keadilannya dirasakan di segala penjuru, sampai serigalapun enggal memangsa domba. Pak Prabowo, sekali lagi, kami memilih Anda bukan semata karena diri pribadi Anda. Maka pilihlah untuk membantu urusan Anda nanti, orang-orang yg akan meringankan hisab Anda di akhirat.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi kalaupun Anda tidak terpilih, kami yakin, pengabdian tak memerlukan jabatan. Tetaplah bekerja untuk Indonesia dengan segala yg Anda bisa, sejauh yg Anda mampu.

Sungguh Anda terpilih ataupun tidak, kami sama was-wasnya. Bahkan mungkin, rasa-rasanya, lebih was-was jika Anda terpilih. Kami tidak tahu hal yang gaib. Kami tidak tahu yang disembunyikan oleh hati. Kami tidak tahu masa depan. Kami hanya memilih Anda berdasarkan pandangan lahiriyah yang sering tertipu, disertai istikharah kami yg sepertinya kurang bermutu.

Mungkin jika Anda terpilih nanti, urusan kami tak selesai sampai di situ. Bahkan kami juga akan makin sibuk. Sibuk mendoakan Anda. Sibuk mengingatkan Anda tentang janji Anda. Sibuk memberi masukan demi kemaslahatan. Sibuk meluruskan Anda jika bengkok. Sibuk menuntut Anda jika berkelit.

Inilah kami. Kami memilih Anda Pak Prabowo, tapi..

Tapi sebagai penutup tulisan ini, mari mengenang ketika Khalifah ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz meminta nasehat kepada Imam Hasan Al Bashri terkait amanah yg baru diembannya. Maka Sang Imam menulis sebuah surat ringkas. Pesan yg disampaikannya, ingin juga kami sampaikan pada Anda, Pak Prabowo. Bunyi nasehat itu adalah, “Amma bakdu. Durhakailah hawa nafsumu! Wassalam.”

Doa kami,

hamba Allah yang tertawan dosanya, warga negara Republik Indonesia.

(Salim A Fillah)

*#2019GantiPresiden* #Copaswag

Sabtu, 04 Agustus 2018

Ketika Prabowo Menampar Perwira Pasukan Elit USA Hingga Tersungkur Karena Menghina Kopassus Dan TNI

Saat Briefing Operasi Mapenduma, Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Prabowo Subianto pernah menampar seorang Perwira Delta Force dari pasukan Elit USA hingga tersungkur karena perkataannya yang menghina Kopassus dan TNI.

Di kala itu, pada 8 Januari 1996 sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin Kelly Kwalik Mederka menculik 95 diculik anggota Tim Ekspedisi Lorentz. Komandan OPM Kelly Kwalik berusaha menukar 12 sandera itu dengan kemerdekaan Papua.

Peristiwa itu menjadi sorotan internasional karena melibatkan warga negara asing. Selama penyanderaan, para sandera digiring blusukan ke belantara Papua.

Untuk membebaskan sandera di Mapenduma, Mabes TNI menggelar satgas. Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Prabowo Subianto ditunjuk menjadi komandan. Tim Kopassus yang dikerahkan berasal dari Grup 5 Antiteror.
Selain itu, ada pasukan Batalyon Lintas Udara

Kostrad 330 dan pasukan penjejak yang terdiri dari putra-putra Irian milik Kodam Cendrawasih.

Amerika menawarkan bantuan ke Kopassus untuk ikut dalam Operasi Pembebasan Sandera Tim Lorentz di Mapenduma, Papua. Salah satu yang ikut serta dalam Tim Amerika adalah seorang Perwira menengah bernama Letkol Green.
Saat Briefing dengan beberapa Perwira Kopassus, tiba-tiba Letkol Green mengatakan :
“Hanya James Bond yang bisa membebaskan sandera-sandera itu”.

Usai Briefing, seorang prajurit melaporkan apa yang dikatakan oleh Letkol Green kepada Prabowo Subianto. Brigjen Prabowo yang tidak terima dengan ucapan Letkol Green langsung mendatangi Perwira Delta Force tersebut dan menamparnya hingga tersungkur.

“Jika Kamu meremehkan negara dan pasukan saya, saya bisa menembak kepalamu! Kami mengusir penjajah hanya dengan Bambu Runcing, kami adalah bangsa yang besar, jika kamu tidak suka, sekarang juga kamu angkat kaki dari negara saya!” bentak Prabowo.

Selanjutnya, Brigjen Prabowo langsung menggerakkan pasukan begitu mendengar lampu hijau. OPM yang terdesak terus bergerak masuk hutan.

Dalam keadaan panik, pada 15 Mei 1996 OPM membunuh dua anggota Tim Lorentz, Navy dan Matheis dibantai dengan kapak. Sisa sandera bisa diselamatkan dan melarikan diri setelah bertemu dengan Tim Satgas yang telah mengikuti mereka berhari-hari.

https://satelit-muslim.blogspot.com/2017/04/ketika-prabowo-menampar-perwira-pasukan.html?m=1

Jumat, 03 Agustus 2018

Viralkan dengan copas yaa...

Yang nggak suka minggir dulu... unfriend, unfollow, blokir, nggak masalah. SAYA MALES DEBAT !!!

Sudah Saatnya
===

Pagi itu,  26 Maret 1863, dengan jumawa Belanda menyatakan perang di wilayah Aceh. Penjajah ini sudah sangat yakin akan menang mudah. Meriam, oke. Senapan, lengkap. Prajurit, bugar.  Menurut Belanda, dengan sekedar alat perang tradisional, Aceh takkan bisa bernafas panjang.

Sayangnya, dugaan itu meleset. Rakyat Aceh ternyata bukan lawan sembarangan. Mereka bukan seperti musuh-musuh Belanda sebelumnya yang bermental tempe.  Orang-orang Aceh ini makin digertak, makin maju. Makin ditodong meriam, makin menjemput kematian.

Urusan perang Aceh sungguh kapiran bagi Belanda. Berpuluh tahun berperang, tak keluar seucap pun kata menyerah dari mulut rakyat serambi Mekkah. Belanda benar-benar menyesal telah menyatakan perang. Kerugian materi dari perang itu hampir membuat VOC bangkrut. Belum lagi jumlah korban jiwa dari pihak penjajah diprediksi menelan 100.000 prajurit!

"Ada apa ini?" Pertanyaan itu berkelebat di kepala para Jenderal Belanda. "Kenapa mereka seperti orang yang tak takut mati?"

Mereka tidak tahu bahwa masyarakat Aceh telah mengenal istilah 'Jihad'. Kamu membela tanah air, mempertahankan hakmu atas perampok, kamu perang lalu mati, kamu dapat surga. Itu janji Allah.

Siapa yang tak ingin masuk surga?

Maka, ancaman kematian dari penjajah bukannya ditakuti oleh rakyat Aceh, malah dirindukan.

Aceh berada di atas angin.

Lalu datanglah orang itu, atas undangan pemerintah Belanda. Lelaki kurus dengan kemampuan berfikir di atas rata-rata. Diam-diam, ia mempelajari karakter orang Aceh. Mereka adalah masyarakat yang agamis. Menyerang fisik secara frontal, bukan malah membuat mereka lemah, malah menjadi termotivasi. Dan dengan pengamatan itu, ia mengusulkan suatu strategi jitu pada Jenderal perang Belanda. Berkat strategi dia-lah, situasi perang berbalik 180 derajat.

Lelaki kurus ini, bernama: Snouck Hurgronje.

***

Untuk menguatkan analisisnya terhadap karakter orang Aceh yang kuat terhadap keislaman, Snouck Hurgronje bahkan rela pergi ke tempat agama Islam pertama kali muncul, Mekkah. Selama dua tahun, Snouck belajar tekun tentang bahasa Arab, sejarah Islam, menghafal Quran, hingga akhirnya ia tahu tentang materi Jihad. Pria kelahiran 8 Februari 1857 ini pun mengambil kesimpulan, sia-sia menyerang fisik rakyat Aceh, menodongnya dengan pistol, mereka takkan gentar.

Kemudian, otaknya berfikir, "Kalau tidak bisa diperangi fisik, Aceh harus diperangi mind set-nya."

Tapi mind set rakyat Aceh bagian mana yang harus dirubah?

Lama sekali  ia memutar otak. Lalu, viola!

PISAHKAN AGAMA DENGAN URUSAN DUNIA.

Rumus inilah yang Snouck Hurgronje bawa pulang ke Nusantara, lalu memberitahukannya pada para jenderal perang Belanda.

Sebelumnya, Belanda melarang orang-orang Aceh berhaji, menahan mereka di pelabuhan. Snouck memarahi pembuat kebijakan itu.

"Jangan. Jangan larang mereka berhaji. Biarkan saja mereka berangkat. Semakin kau larang mereka berhaji, makin keras pula mereka melawan kita. Yang penting kita batasi saja durasinya. Jangan sampai mereka terlalu lama di Mekkah."

Dan dengan berpura-pura menampilkan wajah polos, Snouck bilang pada para tokoh-tokoh berpengaruh di Aceh.

"Mohon maaf selama ini kami memerangi kalian. Kami sadar kami salah. Maka, biarlah kita  selesaikan perseturuan ini.  Jadi silakan orang-orang Aceh fokus beribadah di meunasah (surau/ langgar), kami janji takkan mengganggu kalian. Tapi urusan kebun-kebun biar kami yang pegang."

Nampak benar, nampak sangat toleran. Bahkan percaya atau tidak, Belanda menyumbang dana yang sangat besar untuk membantu pembuatan mushollah, tempat wudhu, kegiatan keagamaan, irigasi air, sampai jalan-jalan menuju mushollah mereka perbaiki agar rakyat Aceh nyaman beribadah. Edan!

 Tapi siasat pemisahan antara agama dengan dunia inilah yang menjadi titik balik kekalahan rakyat Aceh.

Setelah mereka merasa nyaman dan tenang beribadah di masjid-masjid, saat itulah Belanda menguasai seluruh tanah produktif. Beberapa orang sudah mengingatkan potensi bahaya tentang hal ini kepada para tetua, tapi hanya dijawab,

"Biarlah, yang penting kita masih bisa beribadah dengan tenang di meunasah. Selama Belanda tidak mengganggu ibadah kita, kita tak perlu berperang. Toh, Belanda sudah banyak menyumbang untuk pembuatan rumah ibadah kita."

Saat itulah, saat seluruh ekonomi dan politik dikuasai penuh, Belanda menghajar K.O. Rakyat Aceh dari belakang. Tanpa ampun. Aceh kelimpungan. Mereka sudah tak punya ketersediaan materi untuk melawan Belanda. Semangat mereka memang masih membara, tapi kini tak lagi imbang.  Penjajah menang telak.

Kemenangan itu akhirnya "diresmikan" pada tahun 1903. Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah, menyatakan kekalahannya terhadap Belanda secara tertulis.

***

Snouck Hurgronje memang sudah mati di Laiden, Belanda tahun 1936. Tapi siasatnya di Perang Aceh lalu masih digunakan orang-orang yang ingin menguasai ekonomi dan politik untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia. Gencar sekali mereka mengatakan,

"Sudah, kalian orang baik, tidak perlu terjun di dunia bisnis. Bisnis itu jahat, loh. Banyak penipu di sana sini. Nanti ibadahmu terganggu kalau ngurus bisnis. Biar kami saja yang ngurus hal ini."

Jika ada ahli agama berbisnis, mereka akan teriak,

"Masa' Ustadz kok masih mikirin dunia. Hubbud dunia, itu. Harusnya fokus mikir akhirat."

Jika ada Ustadz masuk politik, mereka akan mengumpulkan tim bully,

"Ustadz kok ngomongin politik. Itu Ustadz apa provokator?"

Atau,

"Masjid kok dibuat ngomong politik. Dasar penjual ayat!"

Ketika orang-orang baik, orang-orang yang paham agama tidak menguasai ekonomi dan politik, saat itulah kedua unsur ini dipegang oleh orang-orang tak bermoral. Padahal, ekonomi dan politik adalah faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ippho Santosa, seorang trainer bisnis terkenal di negeri ini mengatakan,

"Orang Islam yang miskin, memang masih bisa berhaji, tapi dia sulit menghajikan orang lain. Orang Islam yang miskin, memang bisa beribadah, tapi dia tidak bisa membangun rumah ibadah. Sebaliknya orang Islam yang kaya, dia bisa haji, juga bisa memberangkatkan haji orang lain. Dia bisa beribadah di masjid, sekaligus bisa membangun masjid. Mulia mana?"

Lebih lanjut, Ippho Santosa bertutur,

"Kenapa umat Islam selalu ditindas? Bahkan kita demo-demo, teriak menentang penjajahan Israel atas Palestina pun tak pernah digubris. Kenapa coba? Karena kita lemah dalam ekonomi. Yahudi itu penduduknya cuma 14 jutaan di seluruh dunia. Sedangkan umat Islam lebih dari 2 miliar. Tapi karena yang nguasai ekonomi dunia orang Yahudi, mereka berani semena-mena. Coba orang Islam yang menguasai ekonomi dunia, jangankan ngebom, Israel maen petasan aja gak bakalan berani."

Begitu pentingnya perekonomian itu.

Di dunia politik, dunia yang dianggap tabu dimasuki para ustadz, Alhamdulillah sudah mulai banyak yang terang-terangan mengutarakan pandangan politiknya. Alasannya satu, "Jika politik tidak dipegang orang-orang memiliki pemahaman agama yang lurus, maka kekuasaan akan dipegang oleh orang-orang buruk."

Kini kita tahu, Ustadz Abdul Somad direkomendasikan oleh para ulama untuk maju di pilpres. Meski setelah itu beragam hinaan muncul mulai dari kata-kata, "Ustadz Syubhat, ustadz sombong, ustadz provokator, anti NKRI." Tapi beliau tetap mempertimbangkan hal itu. Sempat menolak, tapi desakan dari para ulama sudah sangat kuat agar UAS maju di pilpres. Terakhir, Ustadz Arifin Ilham terang-terangan mengatakan dukungannya untuk UAS.

"Sudah saatnya ada seorang ulama menjabat sebagai umaro' sekaligus di negeri tercinta ini," tutur Ustadz Arifin Ilham.

Ya, sudah saatnya kita rebut ekonomi dan politik negeri ini bila tak ingin umat Islam mengulangi kekalahan di Aceh tahun 1903.

Jangan anti dengan ekonomi dan politik.  Karena sungguh, selain menjadi pelaku bisnis ulung, Nabi Muhammad juga seorang politikus gemilang.

***

Surabaya, 02 Agustus 2018
Fitrah Ilhami

Inspirasi dari QS: Ali Imran 110

#kuntum_khoiru_ummah
#you_are_the_best_ummah
#umat_terbaik #Copas fb irene rajiman

Sabtu, 21 Juli 2018

INILAH KURIKULUM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA !

Sebuah Inspirasi untuk mendidik anak-anak masa depan

Seorang Ustadz berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana.

Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas.

👨‍🎓 Rektor menjawab, :
📝 Paling bawah mulai dari SD selama 6 tahun
📝 SMP 3 tahun
📝SMA 3 tahun
📝Diploma 3 selama 3 tahun atau
📝S1 selama 4 tahun
📝S2 sekitar 1.5 - 2 tahun
📝dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi."

👳‍♀ "Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya?" Tanya Sang Ulama.

👨‍🎓 "Iya!!!" , jawab rektor tersebut.

👳‍♀ "Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat?" Tanya kembali Sang Ulama.

👨‍🎓"Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya."

"Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami." Jawab si rektor.

👳‍♀  "Jika Lulus SMP bagaimana?"

👨‍🎓"Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service,"  jawab kembali si rektor.

👳‍♀ "Kalau SMA bagaimana?"

👨‍🎓"Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan" lanjut si rektor.

👳‍♀ "Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana?" Bertanya kembali Sang Ulama.

👨‍🎓"Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan"  kata si rektor.

👳‍♀ "Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya?"
Tanya kembali sang Ulama.

👨‍🎓"Iya betul !!!!" jawab si rektor.

👳‍♀ "Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan!

"Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz?" Tanya Sang Ulama.

"In syaa Allah bisa"  jawab si rektor dengan yakin.

"Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?"
Kembali tanya Sang Ulama.

"Tidak ada !!!", jawab si rektor.

"Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun?"

"Bisa !!!", jawab si rektor.

"Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service?"

"Tidak ada !!!", jawab kembali si rektor.

"Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik?" Tanya kembali ulama tersebut.

"Tidak ada !!!"_, jawab si rektor.

Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

"Anda mulai paham maksud Saya?"_

"Ya !!!"_, jawab si rektor.

"Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu?"

"Kurang lebih 2-3 jam" jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor...

"jika Anda ingin mencetak GENERASI YANG CERDAS, BERMARTABAT, BERMANFAAT bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan PEKERJAAN YANG LAYAK setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari ORIENTASI DUNIA menjadi mengutamakan ORIENTASI AKHIRAT karena jika Kita berfokus pada akhirat in syaa Allah dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, ALLAH akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya.

"Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena ALLAH yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan ALLAH dan ALLAH sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. "

"Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan."

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut.

Mari kita didik diri dan keluarga kita dengan Sistem Pendidikan Terbaik.

Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua kaum muslimin.

SILAHKAN DISHARE!
Agar semakin banyak yang  terinspirasi untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Salam Ukhuwah #Copas

Senin, 04 Juni 2018

Persaudataan dn ikatan tali cinta kasih dlm Islam mengalahkan

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,

"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatan
gan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

_*”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...”*_ jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab : _*Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.*_

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
_*”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.*_

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar ... 😭😭😭

Beginilah layaknya contoh umat islam yg sebenarnya, bukan malah saling menghujat satu sama lainnya...

SILAKAN DI BAGIKAN, JANGAN SAMPAI KISAH MULIA INI TERPUTUS DI TANGAN ANDA ... !!
Agar Umat Islam INDONESIA tidak mudah di pecah belah..

Kamis, 24 Mei 2018

Donald Trump Bertugas Membuka Pintu Gerbang Kiamat Qhubro
Sambutlah Ketetapan Allah SWT tsb dg perkuat iman & tawaqal.
Ingatlah,,,
Bahwa di antara tanda-tanda Kiamat itu adalah:
Penaklukan Baitul Maqdis. Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ... (فَذَكَرَ مِنْهَـا:) فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ.

‘Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....’” (Lalu beliau menyebutkan salah satunya), “Penaklukan Baitul Maqdis.”(HR Bukhari)

Kembalinya kaum Yahudi ke Palestin sebagai tanda bahwa kiamat telah dekat, karena setelah mereka kembali, tidak lama setelah mereka berkuasa di Palestin kaum muslimin akan memerangi mereka dan baitul Maqdis ditaklukkan kembali oleh kaum muslimin, sebagaimana hadist.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

Panji-panji Ar Rayah yang mereka benci dan takutkan itu sesungguhnya sedang berkibar, janji Allah itu pasti adanya, kami muslim tidak ragu sedikitpun akan tibanya hari ini! Allahu Akbar!!! ♣ *Amanat Perdana Menteri Palestina:*
"Kami tidak meminta kamu datang bersama2 kami *mengangkat senjata* karena kami senantiasa siap disini utk mempertahankan tanah *umat Islam,* tetapi kami hanya meminta dari *kamu doa* karena *doa lah senjata* paling hebat yg tidak ada pada *orang kafir.*
Selain itu bantulah apa saja yg kamu mampu, dan tolong *sebarkan tentang kami kpd semua umat Islam.*

♣ Karena kami *terkepung* utk memberitahu *kepada dunia.*

♣ "Jika itu juga tidak mampu kamu lakukan bagaimana kamu hendak menjawab *dihadapan Allah kelak?".*
Silahkan sebarkan jika *anda peduli.*

♣ *Hj. Nazri Deraman, Pengamat Palestina.*

♣ cukup *5 menit* utk sebarkan *pesan ini* supaya kita bisa menjawab pertanyaan *Allah s.w.t* apabila kelak ditanya apa yg *kita perbuat, In Shaa'Allah...
Harap tidak membiarkan *pesan* berhenti disini saja .
★ Untuk peringatan sebab kita *kadang-kadang lupa.*
★Sebarkan... *Demi Islam.....*
cnp..9 #Copas

Jumat, 18 Mei 2018

*Adil Pradoto*

Diawali dari pasangan suami istri Sang ayah bernama Dita dan istrinya bernama Puji Kuswanti menerima telpon dari orang yang tidak dikenal meminta tolong agar mengambil titipan paket di suatu tempat. Dengan sebagian sudah dibayar melalui di transfer beberapa juta dan sisanya di janjikan dibayarkan kalau paket barang sudah diterima.

Sang penelpon meminta agar anak-anaknya dan seluruh keluarganya diminta pembagian tugas untuk membantu mengantarkan barang-barang paket tersebut. Dan sang penelpon meminta agar disuruh cepat barang-barang itu diserahkan karena sudah ditunggu.

Maka setelah barang-barang paket itu dibawa Dita mengemudikan mobil Toyota Avansa, menurunkan istrinya Puji Kuswanti dan dua putri mereka - Fadila Sari , 12 tahun dan Pamela Rizkita, 9 tahun - di GKI Wonokromo Diponegoro.

Lalu sang ibu menggunakan motor menuju alamat gereja yang dutuju dengan keadaan seperti tergesa-gesa membawa motornya dan sudah sampai masuk di depan gereja. Maka "Team Teroris" dari jauh meledakkan tas paket  yang sedang digendong oleh seorang ibu dan kedua anaknya melalui _remore control_. Dan seketika itu juga ledakan bom telah menewaskan dirinya dan kedua putrinya serta orang-orang di sekitar yang tak dikenalnya.

Hampir bersamaan, dua anak laki-laki mereka -- Yusuf, 18 tahun dan Alif, 16 tahun -- berboncengan dengan sepeda motor, dengan memangku tas juga mereka taunya membawa titipan barang paket bergegas membelok di tikungan perempatan jalan dan di sanalah dua anak laki-laki itu di ledakkan paketnya yang ternyata berisi bom tepat di halaman Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Dan Dita sendiri suaminya membawa mobil Toyota Avanza dengan berniat mau mengantarkan barang paket satu lagi yang ternyata berisikan bom. Dan bom itu juga diledakkan dari jauh dengan _remote control_-dan mengguncang gereja Pantekosta di Jalan Arjuna.

*Dita, istri dan keempat anak mereka tewas. Orang-orang yang tak menyangka jika keluarga ini sebenarnya juga korban dari kebidaban Teroris itu. Yang lebih memperihatinkan media dan pihak Kepolisian yang langsung memvonisnya sebagai pelaku Teroris.*

Sungguh biadab dan sungguh banci! Menggunakan satu keluarga sebagai umpan aksi teror bom. Jika mereka benar-benar kelompok radikal mengapa tidak mereka sendiri saja yang berani maju untuk mati sebagai aksi bom bunuh diri. Bukan dengan cara-cara yang pengecut dengan lempar batu sembunyi tangan. Kelompok biadab apa ini?

*Aslam al Atsary - Mantan Anggota BAIS (Badan Intelijen Strategis)*

Bismillah.
Berikan waktu untuk saya membuka diri dalam rangka ingin meluruskan isue dan pandangan masyarakat yang sudah jungkir balik terhadap kejadian aksi-aksi teror dimulai dari kerusuhan dan pembunuhan di Rutan Mako Brimob hingga bom di Surabaya yang terakhir ini. Dengan tetap menjaga rahasia sandi Corps Intelijen.

Saya hamya ingin menceritakan sewakru masih aktif di BAIS (Badan Intelijen Strategis) milik TNI saya bergabung dan direkrut sebagai TBO (Team/Tenaga Bantuan Operasi). Hal itu telah menambah saya ilmu dan wawasan tentang seluk beluk intelijen.
Saya bergabung karena diminta bantuannya di dalam tugas dan misi khusus menghadapi kelompok-kelompok yang teridentifikasi Separatisme. Ini sifatnya rahasia selama beberapa tahun.

Semua kita bekerja dan bertugas sesuai dengan data informasi dan aplikasi harus akurat dan benar-benar valid. Dari mulai penangkapan dan sampai "endingnya" saya pernah mengalami semua. Dan itu adalah tugas negara, yang mungkin apabila dilakukan oleh pihak TNI saja mungkin TNI akan terkena pelanggaran HAM. Sehingga di dalam tugas kita yang menjalanlan operasi tersebut sampai selesai. Kita dalam menjalankan tugas saat move bisa cepat tepat sesuai sasaran dan sesuai dengan misi, tujuan sekenario.

Di dalam dunia intelijen kita biasa mendapatkan data dan informasi yang harus akurat dan kredibel terhadap kejadian yang akan terjadi atau belum terjadi. Memang tugas Intelijen diantaranya adalah mempra-kondisikan. Membuat batu lemparan-lemparan ke belakang supaya terlihat dan muncul apa yang terjadi nanti.

Misalnya masalah teror-teror bom besar yang terjadi beberapa waktu tahun yang lalu di indonesia. Masyarakat kita akan mudah sekali termakan berita maka terbentuklah *"Allegations of opinion"* tuduhan hanya berdasarkan opini. Karena sudah terbiasa termakan berita yang dibuat walaupun itu bersumber dari lembaga institusi negara sekalpun kita tidak boleh langsung mempercayai sepenuhnya. Kami Inteliijen lebih independen dalam hal ini. Sebenarnya kamipun sudah mendapatkan informasinya. Kami pihak Intelijen mendapat informasi bahwa "Team x" akan turunkan "calon pengantin" untuk "action". Istilah Team x dibuat oleh kelompok itu sendiri dan itu bukan merupakan bagian dari institusi corps Intelijen kami dan tidak ada hubungan struktural dengan BIN atau BAIS. Jadi mereka diluar struktural dan pengawasan Badan Intelijen Nasional.
Dan sebetulnya istilah "Calon Pengantin" juga adalah istilah yang di buat-buat oleh intelijen dari Team x itu sendiri yang sengaja dibuat terhadap calon korban "si teroris" yang sudah disiapkan.

Keberadaannya kami akui ada kelompok ini yang bermain yang menamakan dirinya "Team x". Dan kita tidak akan pernah bisa untuk bertemu dan mengetahui siapa saja tokoh dan aktor dibalik itu dan penghimpun dana di dalam Team x itu.

Yang jelas merupakan konspirasi dengan pihak asing. Biasanya Team x akan turunkan "calon pengantin" nya tepat pada waktu yang tepat biasanya berhubungan kondisi politik dalam negeri atau kondisi yang terjadi di luar negeri. Terjadinya aksi Teror bom pasti ada tujuannya supaya memunculkan stigma dan opini di masyarakat. Aksi bom bunuh diri pasti ada misi tujuan besar dibalik itu dan bukan karena alasan murahan yaitu hanya sebatas "balas dendam", bukan!

Aksi Teror bom bunuh diri akan dimunculkan pasti selalu bersamaan dengan saat negara dalam situasi kondisi tertentu. Atau ada misi campur tangan pihak asing yang memiliki kepentingan di dalam negeri di Indonesia ini. Maka diambilah keputusan dengan pertimbangan alasan yang biasanya mengarah kepada dua alasan:
Pertama, agar dibuat stigma negatif kepada simbol-simbol keagamaan atau golongan tertentu yang sekiranya akan mengganggu.
Kedua, pengalihan isue atau pengalihan fakta agar mereka lupa, terpecah dan tidak fokus lagi dengan masalah yang sebenarnya lebih penting dan lebih utama tujuan mereka.

Maka ini saya bukan ada maksud membocorkan tapi karena saya paham. Saya hanya mantan yang pernah bergabung di dalam Corps Badan Intelijen Strategis. Karena penghimpunan informasi data merupakan rangkaian tugas struktural Intelijen.

Saya hanya ingin meluruskan image masyarakat bahwa selama ini yang masyarakat mengira aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para pelaku bom bunuh diri adalah dari niat dan rencana mereka sendiri para pelakunya? Itulah opini yang telah berhasil dikembangkan ditengah masyarakat. Padahal  sebenarnya tidak..!

Apakah masyarakat lupa bahwa semua kejadian-kejadian teror bom besar pasti melibatkan Intelijen asing. Sebenarnya hakikatnya para pelaku bom bunuh diri yang dicap "teroris" itu mereka juga adalah Korban yang diumpankan saja. Saya buka ini semua supaya masyarakat kita terbiasa berpikir secara cerdas dan kontruktif tidak hanya polos mengikuti apa kata berita saja. Supaya di publik muncul stigma, ketakutan dan pengalihan.

Perlu saya jelaskan disini tugas intelijen kita hanya mencari dan mengolah data informasi sebelum peristiwa peledakan terjadi. Maka kita sudah mendapatkan informasi sebelum aksi terjadi, bahwa nanti pada hari H jam J akan terjadi peledakan bom pada hari H dan jam J di lokasi titik point mana itu sudah ditentukan dan dibuat sekenarionya. Dari mulai Siapa yg dijadikan pelaku atau calon pengantin (yang bakal nanti tertuduh teroris). Itu sudah disiapkan dengan matang. Sehingga kira-kira berapa banyak jumlah korban, dan isue apa nanti yang akan dimunculkan. Itu semua sudah di design dirancang dan direncanakan secara matang.

Kami pihak intelijen biasa memberikan istilah aksi-aksi bom di tanah air dengan istilah "Aksi Jilid 1" yaitu Bom bali 1. Kemudian "Aksi Jilid 2" yaitu Bom Kuningan. Aksi Jilid 3 yaitu Bom Mariot dan seteruanya.

Dan aksi bom di Surabaya kemarin saya sudah tidak mengikuti lagi itu "Aksi Jilid" yang ke berapa lagi. Karena saya sudah tidak aktif lagi.

Saya dan pihak intelijen hanya mengetahui bahwa yg merencanakan, men-setting semua dari mulai merekrut dan action dan membiayai aksi di lapangan adalah ada suatu kelompok Profesional yang terlatih yang kita namakan "Team x" tersebut. Kelompok inilah yang selama ini mendanai aksi-aksi teror bom besar di Indonesia dan memiliki dana yang besar. Kelompok ini berpusat di luar dan telah buka cabang dibentuk di Indonesia. Dibentuk secara rahasia biasanya ini berkonspirasi dengan intelijen asing. Kelompok ini dalam data file di beri nama "team x" dan aksi pendanaan dilakukan oleh "mr. x". Semuanya satu paket sampai telur itu pecah (istilah sandi) telur itu pecah maksudnya berhasil.

Pihak intelijen sebenarnya mengetahui bahwa hampir mayoritas aksi-aksi teror bom yang besar yang terjadi di Indonesia itu bukan dari inisiatif para pelakunya sendiri. Tapi memang pelakunya direkrut oleh Team x dari orang-orang bekas atau mantan yg terduga teroris sebelumnya.

Kadang "Team x" ambil dari istri atau anak-anaknya atau keluarganya pelaku terduga teroris supaya nanti agar mudah di opinikan di publik bahwa ada benang merah dengan jaringan tertentu. Ini bagi orang-orang aktifis atau keluarganya yang pernah terlibat jaringan terduga teroris.

Adapun Team x ini juga biasa melakukan merekrutan dengan saling bertatap muka dari kalangan orang masyarakat awam yang tidak memiliki hubungan kasus teroris. Pertemuan itu biasanya Team x memberi nama "Pengajian". Yaitu mereka sengaja dikumpulkan oleh Team x ini untuk direkrut dan di motivasi dengan di cuci otaknya kemudian diberi tambahan untuk menonton video dokumentasi tentang penindasan dan penganiayaan terhadap kaum muslimin di belahan negara lain. Sehingga orang yang masih awam akan marah, semangat dan muncul keberaniannya untuk membalas dendam. Memang "penataran" seperti ini diupayakan supaya berhasil dijadikan sebagai "calon pengantin".

Team x dari jauh akan selalu mengarahkan dan memantau para calon pengantin ini demi memuluskan "action"nya.

Ada juga Team x melakukan dengan cara memasukkan atau menyusupkan bahan peledak Bom yang dikiranya adalah barang dagangan yang harus diambilnya dan diantar dimana bom itu telah ditaruh di dalam barang tsb. Dan disuruh minta diantarkan ke alamat yang bersangkutan. Cara ini memang lebih sadis dari pada cara-cara pengrekrutan. Sebab bila sistem pengrekrutan si calon teroris (calon korban) sudah melakukan hubungan komunikasi dengan Team x. Tapi sistem dengan menyusupkan bom diam-diam ke dalam tas calon korban itu tidak perlunya adanya komunikasi atau pendekatan lebih lanjut atau saling mengenal pernah bertatap muka. Bom yang dimasukkan tas biasanya sudah kendalikan dengan _remote control_ dari jarak jauh. Cara seperti ini memang pekerjaannya Team x tersebut supaya disiapkan segalanya kepada mereka yg akan nanti tertuduh dijadikan sebagai "calon teroris itu". Padahal mereka juga adalah sama-sama korban.

Program ini semua sebenarnya hanya bertujuan supaya muncul image, isue dan stigma negatif terhadap kondisi apa yang sekarang terjadi dalam negeri ini.

Informasi Ini semua kita didapatkan dari mantan anggota "Team x" itu sendiri yang tidak bisa ditemui secara langsung. Dan saya dapat bercerita seperti ini karena ada pengalaman dan data yang dihimpun selama gabung di Intelijen.

Orang-orang di "Team x" atau "mr. x" itu bukan lah dari orang Intelijen atau BIN dan bukan pula dari kalangan salah satu kelompok Islam radikal. Walaupun memang benar ada orang-orang dari kelompok radikal atau "Khowarij" yang tertangkap. Tetapi bukanlah dari mereka perencana dan dalang semua ini. Mereka hanya sebagai "obyek" untuk penguat terhadap aksi tindakan teror bom selama ini. Tapi Team x ini kita akui ada eksistensinya.

Sampai saat inipun kita pihak intelijen tidak bisa mengetahui secara pasti siapa person orang dan tokohnya yg terlibat di dalam "team x" itu yang telah membuka cabang di Indonesia ini. Yang pasti jelas melibatkan konspirasi pihak asing yang memiliki kepentingan terhadap negeri ini. Pihak istana atau kepresidenan juga tidak akan mengetahui gerakan kelompok ini walaupun kelompok ini merupakan dalang dari semua aksi teror bom selama ini. Aksi teror ini justru akan memberikan keuntungan yang besar dan secara tidak langsung membatu rezim yang sedang berkuasa saat ini. Nah itulah tugas intelijen.

Yang jelas memang tujuannya adalah:
1. Membiaskan fakta yang sedang terjadi di dalam negri.
2. Pengalihan fakta terhadap kondisi politik dalam negeri agar berkurang.
3. Membuat kecurigaan antar umat beragama bahkan kecurigaan dan ketakutan terhadap sesama seagama.
4. Mempertahankan stigama bahwa Islam radikal adalah kelompok yang tidak menginginkan memisahkan antara urusan politik dengan urusan agama.

Hati-hati dan tetap Waspada dengan kelompok "Team x" ini. Mereka tidak mengenal waktu dan tempat  mereka akan terus selalu bekerja mencari korban-korban yang bakal dijadikan umpan "supaya diberi gelar "Teroris" nantinya. Dan mereka bekerja secara silent, secret dan closed (tertutup).

Sekian..

Salam.7