Merawat tanaman di dalam rumah. (Foto: Getty Images)
SENANG rasanya menjadi orang yang ‘bertangan dingin’ dibidang cocok tanam. Menanam tumbuhan apa saja dan dimana saja, pasti tumbuh dengan indah. Jadi, wnggak ada masalah tuh dengan yang namanya pupuk, teknik penanaman sampai jenis tanaman.
Tapi, bagaimana jika Moms bergidik atau merasa gatal-gatal saat bersentuhan dengan tanaman? Jangan menyerah dulu, kan masih bisa disiasati dengan tanaman indoor. Apalagi tanaman hias selain mempercantik ruangan, juga berfungsi sebagai antipolutan atau penepis udara yang tercemar - baik asap kendaraan, atau polutan dari zat lainnya. Hebat kan!
So, ikuti trik merawat tanaman indoor berikut:
1. Pertahankan Suhu Normal
Rata-rata tanaman indoor dapat menoleransi fluktuasi suhu. Namun, suhu yang terlalu rendah atau tinggi bisa menghentikan pertumbuhan, menimbulkan kerusakan tanaman.
Suhu dingin pada malam hari, justru amat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman dibanding suhu yang lebih tinggi. Sehingga, aturan praktis menjaga suhu ‘nyaman’ malam hari ialah 10-15 derajat lebih rendah ketimbang suhu normal.
2. Cahaya
Meskipun berada di dalam ruangan, tanaman indoor tetap memerlukan cahaya matahari untuk pertumbuhannya. Pasalnya, cahaya membantu proses fotosintesis, mengubah air mineral menjadi makanan bagi tumbuhan.
Tidak heran bila tanaman indoor tumbuh dalam satu arah. Sebab, mereka mencari cahaya.
- Karena itu, rajinlah memutar tanaman indoor secara berkala.
- Bawalah keluar ruangan supaya mendapatkan udara segar. Lakukan ini kurang lebih dua minggu sekali.
- Ketika melakukan perawatan tanaman, hindari paparan sinar matahari langsung. Bahkan 5 menit sekalipun karena akan menghanguskan daun tanaman.
3. Air
Idealnya, tanaman rajin disiram air agar tumbuh subur. Namun, khusus tanaman indoor:
- Hindari memberi air terlalu sering agar tidak mati! Cukup rasakan tanah dalam pot, apakah sudah lembap atau belum.
- Bila tanah cukup kering, berikan air mengalir hingga air keluar dari lubang drainase (dasar pot). Ingat! Upayakan air tak hanya membasahi permukaan tanah saja karena akan memaksa akar tumbuh ke atas. Tentu hal ini merusak tanaman.
4. Kelembapan
Coba perhatikan ujung daun, apakah berwarna coklat atau tampak layu. Tanaman yang ditempatkan dalam ruangan ber-AC harus lebih diperhatikan, sebab AC mengeringkan kelembapan di udara.
- Letakkan tanaman di atas nampan yang berisi kerikil basah. Air yang menguap ke atas dari permukaan batu akan menciptakan kelembapan di sekitar tanaman.
- Ketika menempatkan dua jenis tanaman indoor bersamaan dalam satu ruangan, taruhlah sebuah cangkir yang berisi air di antara keduanya guna menjaga kelembapan satu sama lain. Pasalnya, bila kedua tanaman indoor dibiarkan berdampingan, maka udara yang berhembus dari AC akan menguapkan air dan keduanya saling berebut air yang menguap.
- Semprotkan air pada daun tanaman.
5. Ganti Pot
Ternyata, tanaman tak dapat tumbuh selamanya di pot yang sama. Sebagai makhluk hidup, dia berkembang dan akar tanaman tumbuh secara bertahap mengisi pot. Karena itu, perlu dilakukan penggantian pot.
- Gunakan pot dengan ukuran lebih besar dari pot sebelumnya.
- Pastikan ada lubang drainase pada bagian bawah.
- Pilih pot tanaman yang berbahan plastik atau tanah liat. Pot plastik akan menjaga kelembapan dan suhu tanah lebih lama. Sedangkan, pot tanah liat memiliki pori-pori yang mengeluarkan kelebihan air, sehingga menjaga kelembapan dalam kondisi normal.
- Bila ingin mempercantik tampilan pot, Anda dapat menggunakan pot dekoratif yang terbuat dari keramik, logam biasa, kayu, atau rotan. Biasanya, pot dekoratif ini sebagai selubung dari pot plastik atau tanah liat.
- Supaya tampilan ruangan tidak membosankan, letakkan tanaman dengan pelbagai ukuran, mulai dari ukuran mini hingga besar.
- Sesuaikan corak pot dengan interior rumah Anda.
- Tambahkan juga groud cover, bisa berupa batu hias atau pasir di atas pot guna menutupi media tanam.
6. Pemupukan
Lakukan penyuburan tanaman dengan intensitas 14 hari sekali. Gunakan pupuk yang memiliki keseimbangan Nitrogen - penting bagi pertumbuhan batang dan daun, Fosfor-pertumbuhan akar, dan Kalium -mengokohkan tanaman (N:P:K). Semua unsur ini berguna bagi pertumbuhan tanaman.
7. Pemangkasan
Lakukan pemangkasan guna memberikan bentuk sesuai keinginan. Di samping itu, kegiatan ini untuk menyingkirkan bagian tanaman yang sakit.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit kerap menyerang tanaman indoor Anda. Bila dibiarkan, penampakan tanaman tak segar lagi. Langkah pencegahan:
- Semprotkan tanaman dengan insektisida (14 hari sekali).
- Pilih insektisida terbaik yang tidak memiliki efek samping pada tanaman, neem oil cake, misalnya.(Sumber: Mom&Kiddie)
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar