iklan

Minggu, 31 Desember 2017

*Mengapa Ustad Abdul Somad Harus Dicekal?*

Oleh : Hersubeno Arief

Badannya kurus kerempeng, tampilannya sederhana. Celetukan-celetukannya  ketika menyampaikan ceramah lucu, dalam cengkok Melayu yang unik dan menarik. Namun hari-hari ini Ustad Abdul Somad tiba-tiba menjadi figur yang dibenci, bahkan ditakuti.

Kehadirannya di Bali ditolak, bahkan Abdul Shomad dipersekusi. Dipaksa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menandatangani pernyataan kesetiaan kepada NKRI.

Di Hongkong dia dicekal dan dideportasi. Sementara ceramahnya di masjid PT PLN Persero Disjaya, Jakarta tiba-tiba dibatalkan, padahal tenda sudah terpasang, logistik sudah tersedia, dan jamaah sudah berbondong-bondong datang.

Di medsos Abdul Somad juga selalu _dibully_. Bila melihat accountnya, para pembuli ini adalah kelompok yang  sering disebut sebagai *@cebongers.*

Mengapa Ustad Abdul Somad ditakuti, karena itu aktivitas dakwahnya  harus dihambat?

*Pertama*,  kesalahan pahaman dan pembelahan di tengah masyarakat kian dalam.  Semua yang berbau Islam termasuk gerakan dakwah harus dicegah dan dimusuhi (Islam Phobia). Semua ulama dianggap radikal. Adanya kelompok semacam ini tercermin dari peristiwa di Bali. Perlu kesabaran dan gerakan dakwah yang ramah untuk menyadarkan mereka.

*Kedua,* ada kelompok-kelompok yang khawatir dengan popularitas  Abdul Somad yang kian hari, kian membesar dan bisa menjadi sebuah gerakan politik yang mengancam kemapanan para pendukung penguasa. Indikasinya bisa terlihat dari peristiwa deportasi dari Hongkong, dan pembatalan ceramah di PLN Disjaya. Ada tangan-tangan kekuasaan tak terlihat yang bermain di dua peristiwa tersebut.

Kelompok kedua ini bisa  menggerakkan dan memanfaatkan kelompok pertama. Jadi jangan kaget bila nanti akan muncul beberapa penolakan serupa di daerah lain. Tidak perlu disikapi dengan amarah, atau aksi balasan serupa.

Jangan pernah mau diprovokasi dan dibenturkan. Dengan begitu mereka tidak  mendapat justifikasi bahwa umat Islam memang radikal, karena itu layak ditindak.

Kelompok pendukung penguasa ini, sedang paranoid. Rangkaian peristiwa yang terjadi belakangan ini dengan jelas menunjukkan hal itu.

Masifnya publikasi survei yang menyatakan Jokowi tetap paling unggul secara elektabilitas. Pencopotan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbagai manuver penguasa di pilkada, terutama di Jawa, termasuk terus direcokinya berbagai program kerja dan anggaran Anies-Sandi,  menunjukkan mereka sedang mencoba mencegah umat melakukan konsolidasi. Berbagai potensi munculnya kelompok penentang, sekecil apapun, harus dicegah.

*Penetrasinya sangat luas*

Bila melihat hasil survei, elektabilitas Jokowi sebagai _incumbent_ tidak terlalu mengesankan (30-42 persen). Kabar baiknya  belum ada figur alternatif  yang potensial sebagai penantang, kecuali Prabowo. Figur-figur potensial lainnya seperti Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, untuk sementara dapat dinetralkan.

Namun belajar dari kasus Pilkada DKI, ketika umat bersatu, elektabilitas seorang _incumbent_ yang sangat perkasa seperti Ahok pun,  bisa diporak porandakan. Ahok saat itu memiliki elektabilitas selalu di atas angka 50 persen saja bisa tumbang. Apalagi  bila angkanya lebih rendah. Jadi konsolidasi umat sejak dini harus dicegah.

Tanda-tanda bahwa konsolidasi umat  terus menguat dapat terlihat dari Reuni Alumni 212 dan Aksi Bela Palestina. Jutaan orang bisa dikumpulkan, cukup dengan undangan via media sosial.

Begitu pula halnya dengan bubarnya pasangan Deddy Mizwar-Achmad Syaichu di Jabar. PKS, PAN dan Gerindra harus mengalah dan memenuhi tekanan simpul umat  yang tidak menghendaki PKS, dan PAN berkoalisi dengan Demokrat. Partai besutan SBY itu dimusuhi karena mendukung Perppu Ormas dan ditengarai akan mengusung Jokowi.

Motor dari berbagai aksi tersebut adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang sekarang sudah berubah nama menjadi GNPF Ulama. Kelompok penekan ini ternyata makin solid  kendati salah satu pentolannya Habib Rizieq Shihab harus mengasingkan diri ke Arab Saudi.

GNPF Ulama ini menjadi simpul umat yang sangat kuat terutama di perkotaan. Namun sejauh ini mereka relatif belum berhasil masuk ke kelompok Islam tradisional, khususnya Nahdlatul Ulama (NU). Dalam beberapa kesempatan Ketua GNPF Bachtiar Nasir juga mengalami penolakan dari Banser NU.

Secara struktural Pengurus Besar (PB) NU di bawah pimpinan KH Said Agil Siroj sudah berhasil dirangkul pemerintah. Namun NU kultural banyak yang tidak sepaham dengan Said Agil dan   terlibat aktif berbagai aksi yang dimotori GNPF.

Jadi dalam peta politik makro, posisi umat Islam  terbelah. Kelompok-kelompok Islam perkotaan menjadi penentang kuat Jokowi. Sementara kelompok tradisional sebagian besar menjadi pendukung Jokowi.

Munculnya Abdul Somad dikhawatirkan dapat mengubah peta.  Secara tradisi maupun amaliahnya, Somad sesungguhnya termasuk dalam kelompok "tradisional"

Dia dibesarkan di sekolah yang dikelola oleh Alwashliyah yang secara amaliah dekat dengan NU. Dia juga pernah menjadi Sekretaris  Lembaga Bahtsul Masa’il  NU Riau (2009-2014).

Dengan latar belakang tradisi dan amaliahnya yang bisa disebut sebagai ahlussunnah wal jamaah (berqunut, maulid dan tahlil), menariknya Abdul Somad sangat mengagumi Presiden Turki Erdogan. Abdul Somad juga mendukung Gerakan 212, meskipun tidak pernah hadir. Dia bersuara lantang soal Palestina.

Dengan bahasa yang mudah, lucu, tapi dengan penguasaan ilmu agama yang begitu luas dan dalam,  Somad menjadi da’i yang bisa diterima di semua kalangan.

Dia juga menjadi Ustad Zaman Now yang digandrungi generasi milenial. Dia besar karena media sosial. Ratusan ceramahnya diunggah oleh para pengagumnya di berbagai platform medsos, dan ditonton jutaan orang.

Dia diundang ke berbagai penjuru tanah air, mulai dari pengajian biasa, kelompok majelis taklim, pejabat sipil maupun militer di daerah.  Somad sudah menjadi ustad berjuta umat.

Kendati lucu, tapi prinsip dan aqidah Abdul Somad sangat tegas. Dia misalnya pernah menyatakan bahwa sebagai muslim, wajib taat kepada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri (Penguasa). Namun dia tidak hanya berhenti disitu. Dia memberi catatan penguasa yang ditaati adalah penguasa yang amanah dan adil. Tidak asal penguasa.

Somad juga sering mengingatkan pentingnya umat bersatu dalam sebuah jamaah, hanya dengan begitu, musuh-musuh Islam akan takut.

Kian membesarnya pendukung Abdul Somad  inilah yang tampaknya ditakutkan oleh penguasa. Ceramahnya yang selalu dihadiri ribuan jamaah dikhawatirkan bisa menjadi momentum konsolidasi umat.

Somad sudah menjadi _solidarity maker_. Dia mengambil alih kekosongan ruang umat yang membutuhkan seorang ulama yang perilaku dan kata-katanya  bisa dipercaya.

Bagi kelompok yang paranoid, fenomena Abdul Somad ini sangat menakutkan. Mereka melakukan pendekatan "memukul" bukan "merangkul."

Pendekatan represif  seperti pada masa Orde Baru, sudah terbukti gagal diterapkan oleh rezim ini ketika menghadapi berbagai Aksi Bela Islam. Bila hal itu juga diterapkan kepada Abdul Somad, dipastikan akan menemui kegagalan serupa. Perlawanan kepada penguasa akan semakin membesar. Sudah waktunya untuk berubah. End
30/12/17#Copas

Sabtu, 30 Desember 2017

Copas: COPAS:

MOHON DIBACA DGN SABAR TANPA EMOSI TERUTAMA OLEH ROMBONGAN PENGUASA ......

*Mengapa Ustad Abdul Somad Harus Dicekal?*

Oleh : Hersubeno Arief

Badannya kurus kerempeng, tampilannya sederhana. Celetukan-celetukannya  ketika menyampaikan ceramah lucu, dalam cengkok Melayu yang unik dan menarik. Namun hari-hari ini Ustad Abdul Somad tiba-tiba menjadi figur yang dibenci, bahkan ditakuti.

Kehadirannya di Bali ditolak, bahkan Abdul Shomad dipersekusi. Dipaksa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menandatangani pernyataan kesetiaan kepada NKRI.

Di Hongkong dia dicekal dan dideportasi. Sementara ceramahnya di masjid PT PLN Persero Disjaya, Jakarta tiba-tiba dibatalkan, padahal tenda sudah terpasang, logistik sudah tersedia, dan jamaah sudah berbondong-bondong datang.

Di medsos Abdul Somad juga selalu _dibully_. Bila melihat accountnya, para pembuli ini adalah kelompok yang  sering disebut sebagai *@cebongers.*

Mengapa Ustad Abdul Somad ditakuti, karena itu aktivitas dakwahnya  harus dihambat?

*Pertama*,  kesalahan pahaman dan pembelahan di tengah masyarakat kian dalam.  Semua yang berbau Islam termasuk gerakan dakwah harus dicegah dan dimusuhi (Islam Phobia). Semua ulama dianggap radikal. Adanya kelompok semacam ini tercermin dari peristiwa di Bali. Perlu kesabaran dan gerakan dakwah yang ramah untuk menyadarkan mereka.

*Kedua,* ada kelompok-kelompok yang khawatir dengan popularitas  Abdul Somad yang kian hari, kian membesar dan bisa menjadi sebuah gerakan politik yang mengancam kemapanan para pendukung penguasa. Indikasinya bisa terlihat dari peristiwa deportasi dari Hongkong, dan pembatalan ceramah di PLN Disjaya. Ada tangan-tangan kekuasaan tak terlihat yang bermain di dua peristiwa tersebut.

Kelompok kedua ini bisa  menggerakkan dan memanfaatkan kelompok pertama. Jadi jangan kaget bila nanti akan muncul beberapa penolakan serupa di daerah lain. Tidak perlu disikapi dengan amarah, atau aksi balasan serupa.

Jangan pernah mau diprovokasi dan dibenturkan. Dengan begitu mereka tidak  mendapat justifikasi bahwa umat Islam memang radikal, karena itu layak ditindak.

Kelompok pendukung penguasa ini, sedang paranoid. Rangkaian peristiwa yang terjadi belakangan ini dengan jelas menunjukkan hal itu.

Masifnya publikasi survei yang menyatakan Jokowi tetap paling unggul secara elektabilitas. Pencopotan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbagai manuver penguasa di pilkada, terutama di Jawa, termasuk terus direcokinya berbagai program kerja dan anggaran Anies-Sandi,  menunjukkan mereka sedang mencoba mencegah umat melakukan konsolidasi. Berbagai potensi munculnya kelompok penentang, sekecil apapun, harus dicegah.

*Penetrasinya sangat luas*

Bila melihat hasil survei, elektabilitas Jokowi sebagai _incumbent_ tidak terlalu mengesankan (30-42 persen). Kabar baiknya  belum ada figur alternatif  yang potensial sebagai penantang, kecuali Prabowo. Figur-figur potensial lainnya seperti Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, untuk sementara dapat dinetralkan.

Namun belajar dari kasus Pilkada DKI, ketika umat bersatu, elektabilitas seorang _incumbent_ yang sangat perkasa seperti Ahok pun,  bisa diporak porandakan. Ahok saat itu memiliki elektabilitas selalu di atas angka 50 persen saja bisa tumbang. Apalagi  bila angkanya lebih rendah. Jadi konsolidasi umat sejak dini harus dicegah.

Tanda-tanda bahwa konsolidasi umat  terus menguat dapat terlihat dari Reuni Alumni 212 dan Aksi Bela Palestina. Jutaan orang bisa dikumpulkan, cukup dengan undangan via media sosial.

Begitu pula halnya dengan bubarnya pasangan Deddy Mizwar-Achmad Syaichu di Jabar. PKS, PAN dan Gerindra harus mengalah dan memenuhi tekanan simpul umat  yang tidak menghendaki PKS, dan PAN berkoalisi dengan Demokrat. Partai besutan SBY itu dimusuhi karena mendukung Perppu Ormas dan ditengarai akan mengusung Jokowi.

Motor dari berbagai aksi tersebut adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang sekarang sudah berubah nama menjadi GNPF Ulama. Kelompok penekan ini ternyata makin solid  kendati salah satu pentolannya Habib Rizieq Shihab harus mengasingkan diri ke Arab Saudi.

GNPF Ulama ini menjadi simpul umat yang sangat kuat terutama di perkotaan. Namun sejauh ini mereka relatif belum berhasil masuk ke kelompok Islam tradisional, khususnya Nahdlatul Ulama (NU). Dalam beberapa kesempatan Ketua GNPF Bachtiar Nasir juga mengalami penolakan dari Banser NU.

Secara struktural Pengurus Besar (PB) NU di bawah pimpinan KH Said Agil Siroj sudah berhasil dirangkul pemerintah. Namun NU kultural banyak yang tidak sepaham dengan Said Agil dan   terlibat aktif berbagai aksi yang dimotori GNPF.

Jadi dalam peta politik makro, posisi umat Islam  terbelah. Kelompok-kelompok Islam perkotaan menjadi penentang kuat Jokowi. Sementara kelompok tradisional sebagian besar menjadi pendukung Jokowi.

Munculnya Abdul Somad dikhawatirkan dapat mengubah peta.  Secara tradisi maupun amaliahnya, Somad sesungguhnya termasuk dalam kelompok "tradisional"

Dia dibesarkan di sekolah yang dikelola oleh Alwashliyah yang secara amaliah dekat dengan NU. Dia juga pernah menjadi Sekretaris  Lembaga Bahtsul Masa’il  NU Riau (2009-2014).

Dengan latar belakang tradisi dan amaliahnya yang bisa disebut sebagai ahlussunnah wal jamaah (berqunut, maulid dan tahlil), menariknya Abdul Somad sangat mengagumi Presiden Turki Erdogan. Abdul Somad juga mendukung Gerakan 212, meskipun tidak pernah hadir. Dia bersuara lantang soal Palestina.

Dengan bahasa yang mudah, lucu, tapi dengan penguasaan ilmu agama yang begitu luas dan dalam,  Somad menjadi da’i yang bisa diterima di semua kalangan.

Dia juga menjadi Ustad Zaman Now yang digandrungi generasi milenial. Dia besar karena media sosial. Ratusan ceramahnya diunggah oleh para pengagumnya di berbagai platform medsos, dan ditonton jutaan orang.

Dia diundang ke berbagai penjuru tanah air, mulai dari pengajian biasa, kelompok majelis taklim, pejabat sipil maupun militer di daerah.  Somad sudah menjadi ustad berjuta umat.

Kendati lucu, tapi prinsip dan aqidah Abdul Somad sangat tegas. Dia misalnya pernah menyatakan bahwa sebagai muslim, wajib taat kepada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri (Penguasa). Namun dia tidak hanya berhenti disitu. Dia memberi catatan penguasa yang ditaati adalah penguasa yang amanah dan adil. Tidak asal penguasa.

Somad juga sering mengingatkan pentingnya umat bersatu dalam sebuah jamaah, hanya dengan begitu, musuh-musuh Islam akan takut.

Kian membesarnya pendukung Abdul Somad  inilah yang tampaknya ditakutkan oleh penguasa. Ceramahnya yang selalu dihadiri ribuan jamaah dikhawatirkan bisa menjadi momentum konsolidasi umat.

Somad sudah menjadi _solidarity maker_. Dia mengambil alih kekosongan ruang umat yang membutuhkan seorang ulama yang perilaku dan kata-katanya  bisa dipercaya.

Bagi kelompok yang paranoid, fenomena Abdul Somad ini sangat menakutkan. Mereka melakukan pendekatan "memukul" bukan "merangkul."

Pendekatan represif  seperti pada masa Orde Baru, sudah terbukti gagal diterapkan oleh rezim ini ketika menghadapi berbagai Aksi Bela Islam. Bila hal itu juga diterapkan kepada Abdul Somad, dipastikan akan menemui kegagalan serupa. Perlawanan kepada penguasa akan semakin membesar. Sudah waktunya untuk berubah.
End
30/12/17#Copas

Rabu, 27 Desember 2017

*DAYA RUSAK USTADZ ABDUL SOMAD LC. MA* #Copas

_By : Muhammad Ilham_

*"Sombong di hadapan orang sombong adalah sedekah"*

Tetiba mata orang terhenyak, para setan pemikiran gemetar, racun-racun informasi yang mereka hidup dan makan darinya tiba-tiba luruh. Umat yang dahulunya pengecut, takut - takut dan rendah diri, ini berani berdiri tampil kehadapan. Umat yang dahulunya terpecah, gemar berbeda, dan cuek durjana, kini saling menatap muka, berpelukan, berangkulan dalam tangis ukhuwah mereka sadar.

Segenap dada terangkat, dagu mendongak. Umat yang terpinggirkan itu kini menengah, matanya mulai terbuka.. dilihatnya kini mereka tak punya apa - apa.. pakaian yang mereka beli, makanan yang mereka konsumsi, bahkan air yang mereka minum harus mereka bayar, bukan milik mereka. Pikiran mereka terbuka, bahwa selama ini pihak luar bertepuk tangan atas sikap umat ini yang sudah dipelajari yakni suka terpecah. Tapi ustadz itu muncul, kekuatan yang terserak itu berhimpun.

Para aktor bayaran inlander tetiba kehilangan pekerjaannya, mereka resah dan gelisah. Nampak kiamat didepan mata. Bagaimana tidak, jualan - jualan mereka bakal tidak laku, akan sepi, dan tutup, seperti tutupnya banyaknya toko modern retail belakangan ini.

Bagaimana tidak? Saat Agen-agen islamophobia bekerja keras memecah dan mengkotak-kotakan umat islam. Ustadz ini bicara tentang FPI dan mendukungnya, saat orang bersorai membubarkan HTI ustadznya ini membelanya, saat ikhwanul muslimin dituduh khawarij detil sekali ustadz itu bicara sejarah dan.. mendukungnya.. di hadapan jamaah Muhammadiyah, ustadz ini membawakan hadits - hadits NU, dihadapan jamaah NU ustadz ini membawakan pemahaman Muhammadiyah. Di hadapan orang anti maulid, ustadz ini menyampaikan dalil maulid, di hadapan pro maulid ustadz ini sampaikan dalil mengapa ada orang tidak mengikuti maulid, sehingga masing - masing umat yang lama terkukung dalam kotak kebisuan pakem, memahami, bahwa ajaran islam ini luas dan indah, dan kecurigaan -kecurigaan partisan sirna.
Ustadz ini menjadi katalisator bagi sebuah umat yang lama butuh pemersatu!

Maka, ustadz ini sungguh sangat merusak, merusak bangunan kerusakan yang dikerjakan dan didanai sejak lama. Agen-agen bayaran ini sudah berhasil merusak berbagai aspek. Mereka sudah berhasil dalam beragam program kerusakan, rusak kepercayaan muslim dengan agamanya, rusak kepribadian hingga terlepas dari agamanya, rusak ekonomi hingga miskin umatnya, rusak politiknya hingga orang-orang islam haters yang menguasainya, segala aspek dirusaknya dari level individu hingga negara, sehingga tercipta fragile society, rapuh.

Maka ustadz ini harus dicekal, wajib diboikot, dibully intinya di matikan karakternya. Berapa besar daya rusak seorang ustadz yang membangunkan umat raksasa yang tertidur?
Kalkulasi resikonya terlalu besar. Dicari-cari salahnya, maka dapetlah isu anti NKRI, intoleran, diskriminatif. Padahal yah.. ustadz ini di kalangan orang pergerakan, tidak pernah berafiliasi kepada organisasi apapun. Beliau justru pengurus NU, anggota MUI, hehe. Sayangnya dan kejamnya fitnah, semua tak melihat itu. Intinya Abdul Somad harus dimatikan, karakternya.

Maka ditolaklah ia di Bali, maka dipulangkanlah ia di Hongkong. Dikejar dipersekusi, diancam.. di medsos ia dibully, dihina dicaci.
Para agen setan kesurupan, mereka kehilangan akal dan cara, hingga sifat asli mereka keluar.

Tapi apa jawab ummat? Umat islam ini umat yang unik, makin ditekan makin bertenaga. Ustadz Abdul Somad makin difitnah, makin banyak diundang, makin banyak didengarkan.
Jadi kita berdoa saja sembari merapatkan barisan. Kita bangunkan umat yang lama tertidur ini, agar bangun dan bangkit!

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

_Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik._
*_Surat Ali 'Imran, Ayat 110_*



Batangtoru,
27 Desember 2017
PORTAL ISLAM / noreply@blogger.com

"TOLERANSI SESUKAMU"

(Oleh: Ustadz Felix Siauw)

Aturan agamaku haruskan Muslim DIPIMPIN oleh Muslim juga, itu kau tuduh intoleransi, katamu itu tafsir yang salah, sementara kau sendiri berlagak jadi ahli tafsir padahal agamamu bukan agamaku.

Giliran engkau merayakan keyakinanmu bahwa TUHAN LAHIR pada satu hari, kami yang membiarkan engkau merayakan sesukamu, engkau katakan tidak cukup, bagimu toleransi harus ikut-ikutan.

Al-Qur'an memberitahu kami pembeda manusia adalah iman, maka yang tidak beriman adalah KAFIR, sekali lagi itu kau anggap sebagai intoleransi. Kau merasa keberatan atas istilah agama orang.

Tak cukup itu, engkau ingin mengobok-obok agama orang lain, mengatur-atur sesukamu, istilah kafir tidak boleh dipakai katamu, kalau sudah begitu baru toleran, engkau selalu mau MENANG SENDIRI.

Jadi toleransi adalah bila ikut aturanmu, sedangkan bila bertentangan dengan aturanmu maka itu intoleran. Dan sudah pasti akan dilabeli tambahannya, radikal, anti-Pancasila, Anti-NKRI.

Bila Muslim yang melakukan itu namanya PERSEKUSI, harus ditindak tegas. Bila yang melakukan mereka, itu namanya aksi bela negara, pokoknya kalau sudah pakai nama NKRI, hukum miliknya.

Bila Muslim bertahan pada aturan agamanya maka itu intoleransi, tapi bila mereka seenaknya menentukan aturan, itu dianggap melindungi keberagaman, yang penting teriak dulu NKRI harga mati.

Begitu jadinya, protes atas kaum Nabi Luth, juga masuk intoleransi. Toleransi adalah bila engkau mau meninggalkan syariah Islam, meninggalkan keyakinan sebagai seorang Muslim.

Lha, bila itu semua diikuti, so pasti tak ada lagi BEDAnya kita dengan yang bukan Muslim. Kalau begitu untuk apa kita bersyahadat? Itu sebenarnya yang mereka inginkan, NEGARA TANPA AGAMA.

*dari fb Ustadz Felix Siauw (27/12/2017)

Senin, 20 November 2017

Kopas dari Setiawan Budi

"BALADA RINA NOSE, USTAD SOMAD dan KYAI YANG SANTUN"
Penulis : Setiawan Budi

***

Lucu itu ketika melihat ketua ansor meminta ustad abdul somad berceramah secara santun..

Ini seperti meminta orang lain hidup bersih, tapi keluarga dia hidup masih jorok di dalam rumah. Kadang pipis aja masih di balik pintu dapur mereka sendiri.

Ustad abdul somad adalah ustad NU, ada yang bilang beliau adalah ustad NU garis lurus karena berbeda dalam menjalankan ajaran KH. Hasyim Asyari. Dia tegas, tidak ada keberpihakan pada golongan, bahkan undangan jokowi saja bisa di tolaknya. kalau jokowi mau menyesuaikan jadwal beliau, maka beliau akan penuhi undangan tersebut. Namun kalau beliau yang harus sesuaikan jadwal jokowi untuk bertemu, maka maaf2 saja, karena jadwal beliau sudah full booking sampai akhir tahun.

Bahkan untuk awal tahun kabarnya sudah penuh juga.

Beliau tidak silau dengan jabatan orang penting yang mengundang dirinya. Baginya, siapa saja yang datang dan meminta kehadirannya akan di penuhi dengan menyesuaikan jadwal yang ada. Jangan karena ada presiden yang ingin bertemu, jadwal yang sudah di susun harus di hapus demi presiden.

Satu orang presiden yang beliau temui, bisa mengecewakan ribuan umat yang sudah menunggu kedatangannya. Dan beliau lebih mementingkan ribuan umat dari pada bertemu dengan presidennya.

INI USTAD JAMAN NOW....!!

Berani menolak permintaan presiden, kalau mau di bandingkan dengan kyai2 sebelah sana..maka akan jauh panggang dari api. Kyai sana malah berSedia tergopoh-gopoh menemui presidennya ketika di panggil. Walaupun ada jadwal pengajian dengan umat, mereka bisa tinggalkan karena negara memanggil...yaitu presiden. begitu kata kyai. Karena bagI kyai, presiden ADALAH pemimpin yang harus di patuhi. Namun bagI ustad Abdul somad, rakyat LAH YANG  HARUS DI TEMUI.

Bicara kata santun, Apabila menyangkut ajaran..maka santun itu tidak akan ketemu. "Katakanlah kebenaran walaupun pahit terdengar". Katakanlah walau itu akan pedih bagi yang mendengar. Kadang kebenaran itu memang mennyakitkan, ini sama dengan ajaran sunnah yang mengatakan bid'ah pada amalan orang NU.

Namun saat bicara perilaku pada sesama, maka santun itu wajib. Ustad abdul somad bagi saya terpeleset saat mengatakan hidup pesek dan jeleknya seorang rina nose. Namun terpelesetnya ini bukan dijadikan dasar oleh beliau untuk menghinakan si artis. Beliau menyampaikan pandangannya atas kehebohan publik atas lepas jilbab-nya rina nose.

Barusan sempat WA dengan seorang ustad, meminta tanggapan atas masalah ini

Bagi seorang ulama, apa yang di lakukan rina nose adalah sebuah penghinaan atas ajaran islam. Bagi orang biasa, mungkin menganggap itu hal yang biasa..mungkin artis itu belum siap dan dia belum kuat dalam beriman. Dan mendoakan beliau supaya semakin dekat dengan ajaran islam. Disini perbedaanya..

Seorang ulama yang sudah pekerjaan sehari-harinya memberikan siraman rohani pada umat melihat fenomena rina nose maka ia akan marah, marah karena agama di permainkan layaknya sebuah makanan prasmanan. Ketika kau suka, maka kau ambil..namun ketika kau tidak suka, kau bleh muntahkan makanan yang telah kau kunyah.

Tidak akan masalah apabila artis itu melepas jilbab-nya dan merahasiakan apa alasannya. Biarlah ia sendiri yang menyimpan alasannya, Jadi masalah ketika dia menceritakan alasannya dengan membandingkan ajaran islam yang sudah tegak lurus dalam pemahaman sempitnya. DI SINILAH KEMARAHAN ULAMA...dan disinilah kemarahan seorang Abdul Somad.

Saat ada jemaah yang menanyakan tentang fenomena rina nose, maka ibarat pucuk di cinta ulam-pun tiba. Ustad Abdul somad melampiaskan kekesalannya dengan menghinakan fisik sang artis. Sudah ada klarifikasi sang ustad, bahwa dia sombong pada orang yang juga sombong atas pemahamannya. Pernyataan dan alasan rina nose melepas jilbab pada media membuat ulama marah atas statement itu.

Teman ustad saya berkata, :

"Kamu akan dapatkan apa yang telah kamu keluarkan"

Rina nose mendapatkan apa yang telah dia keluarkan atas alasan itu, dan bagaimana dengan UAS..? Apakah dia akan mendapatkan juga hasil dari hinaannya pada sang artis..? Teman saya berkata..

"Mainkan Pemikiranmu sebagai seorang muslim, ketika agama-mu bisa di jalankan bak prasmanan..maka kau harusnya berkewajiban untuk berkata tegas atas kelakuan seperti itu"

Tidak ada kata sejuk bagi orang yang sudah lecehkan ajaran islam, tidak ada kata lembut bagi orang yang sombong seperti artis itu. Banyak pihak yang marah pada UAS, itu hak mereka...menganggap ustad tidak cerminkan ajaran islam yang sejuk, itu juga hak mereka menilai. Namun ustad juga mempunyai hak dan pemikiran sendiri atas orang2 yang sudah sombong bicara ajaran agama tanpa perlu taat pada aturannya.

Tanpa perlu di hina oleh UAS, sang artis juga sudah pernah hinakan dirinya sendiri di hadapan publik bahwa dia sangat mirip dengan anjingnya. karena sang anjing peliharaanya juga berhidung pesek, dan dia bangga akan hal itu. Mengapa saat UAS mengikuti kemauan sang artis untuk terhina malah di permasalahkan..?

Kalau kita menghina orang yang tidak menyalahkan agama dan tidak sombong, mungkin kita salah. Namun untuk seorang rina nose...itu adalah konsekuensi yang dia dapatkan.

Sampai disitu saya terdiam, satu sisi saya masih anggap hinaan UAS salah, namun satu sisi lainnya saya memahami kemarahan seorang ulama ketika melihat sang artis begitu mudahnya bicara agama tanpa harus patuh padaaturannya.

Saya berusaha memahami bagaimana perjuangan seorang ulama yang gigih meberikan ajaran islam sesuai tuntunan  Alquran dan Al hadist, namun karena perkataan seorang setan berwujud seorang artis...maka ada sebagian umat islam malah sependapat dengannya. Bagi ulama, rina nose adalah SETAN yang wajib di perangi dengan pemahaman dangkalnya. Dan saya memahami kemarahan ulama sekelas Ustad Abdul Somad.

Kembali ke masalah cerita LUCU ketika ketua ansor yang tambun ini meminta ustad somad berbicara santun. Ketua ansor ini hendaknya melihat polah kyai yang mereka puja, bagaimana santunya kyai mereka ketika ceramah dengan membawa cerita dusta tentang anjing dan jubah. Sebuah pakaian suci nabi di sandingkan dengan cerita se ekor anjing yang hina dengan tujuan memperolok pemakai baju jubah yang tidak pernah ia senangi.

APAKAH KETUA ANSOR ITU PERNAH MEMINTA KYAI-NYA BERBICARA SANTUN TANPA PERLU HINA JENGGOT DAN JUBAH?

Ini lah moment paling kampret, ketika pelacur ngaku perawan. Melihat bulu orang dia gak senang, namun bulu sendiri yang sudah rimbun malah dia pelihara. Kok bisa-bisanya dia meminta orang lain agar  mencukur bulu yang tumbuh? sedangkan bulu liar dia sendiri malah gak mau di cukur.

Bagi saya, setiap permasalahan membawa nama ansor dan ketua unik mereka..maka akan semakin menarik di bahas. Karena saat itu saya bisa melihat sebuah refleksi terbalik dari apa yang mereka perjuangkan. Menampar mereka dengan polah mereka sendiri...meremas Bijdie mereka dengan sekuat-kuatnya.

Abaikan isi tengahnya, fokus pada alenea pembuka dan alenea penutup saja..:D #Copas

Sabtu, 21 Oktober 2017

KAU TAU KAN DIA PUNYA ISTRI?

Padat penuh sesak penumpang di Transjakarta membuat saya hampir tak berjarak dengan penumpang lainnya.

Sekilas terdengar percakapan 2 orang perempuan berusia sekitar 21-25 th, sebetulnya saya nggak bermaksud nguping,  tapi ya karena deketnya jarak saya dengan mereka berdua membuat saya terpaksa mendengarkan percakapan mereka *sebenernya sih penasaran juga 😂

Si A: Kemaren gue di telp sama mas D,  dia ngajakin ketemuan,  terus aku bilang,  gue nggak mau, mas belom transferin aku bulan ini,  kalau mau ketemu ya transfer dulu..

Si B: Terus cowok lu gimana?

Si A: Terus dia jawab,  iya mas nanti transfer,  tapi besok ketemuan ya,  gitu..  Hahahah, gue selalu pake cara gitu kalau mau minta duit. *tertawa bangga

Si B: Hahaha dasar lu yaaa...  Eh kalau gue kemarin kan nelp mas C,  iseng aja gue,  terus dia ngangkat telp gue dong,  tapi jawabnya aneh,  "iya pak,  barang sudah saya kirim,  nanti saya kabari lagi progressnya", hahahahah gue ketawa ngaaaakak aja,  biasanya kalau dia jawabnya aneh gitu pasti disampingnya lagi ada istrinya.

Si A: Nekat luuu,  kalau ketahuan istrinya gimana coba?  Hahahah

Si B: Biarin aja sih,  hahahah

Dan saya,  saya malu dengernya,  saya sakit dengernya,  memposisikan diri sebagai perempuan, kenapa ada perempuan yang tega menyakiti perempuan lainnya?  Dan sebagai istri,  tak terbayang gimana sakitnya jika saya diposisi istri yang dibohongi.

Arrgggh.. ..  Terbesit penyesalan kenapa saya harus mendengarkan percakapan gila ini,  seketika mood saya anjlok,  ill feel ga jelas padahal kenal juga enggak..

Tapi hikmah yang saya ambil dari kejadian ini,  saya memahami bahwa terjadinya perselingkuhan bukan melulu soal laki-laki hidung belang mencari sasaran,  tapi juga karena adanya peluang yang diberikan si perempuan yang memberikan kode kesempatan.

See?  Mereka tau dan sadar bahwa pasangan mereka telah memiliki keluarga,  memiliki istri dan anak yang harus mereka jaga.  Tapi dengan sangat sengaja mereka menjalin hubungan tanpa rasa bersalah didada.  Mereka merasa lebih tertantang dengan hubungan diam-diamnya,  karena dia merasa bahwa persaingan ini akan membuatnya bangga saat ia telah memenangkannya.

Jangan..  Jangan murahkan hargamu dengan cara seperti itu..
Kau masih punya banyak kebaikan untuk kau banggakan.
Menyakiti perempuan lain dengan kecurangan hanya akan membuatmu terlihat murahan.
Padahal,  laki-laki yang kau perebutkan berpotensi berbuat kecurangan lain di belakang.

Jangan..  Jangan menyakiti sesama perempuan.
Karena kau tahu benar sesaknya dada saat kesetiaan terabaikan.
Terlebih lagi,  ada masa depan anak-anak yang dipertaruhkan.

Ingatlah,  ingat...
Kau juga akan menjadi seorang ibu,
Ibu dari anak-anakmu yang mendambakan keluarga utuh..
Tega kah kau saat kebahagiaan mereka terengkuh?
Oleh keegoisan perempuan lain yang ingin merebut ayahnya dengan bersikukuh.

Teruntuk seluruh suami di luar sana..

Mari..  Mari menimbang rasa..
Berfikirlah jernih dengan segala pertimbangan yang ada,
Keluarga mu adalah satu-satunya harta yang patut diperjuangkan dengan segala upaya,
Karena "keasyikanmu" ini hanyalah bersifat sementara, yang akan segera hilang sesaat setelah dompetmu menganga, atau saat rasa penasarannya sudah menguap ke udara.

Karena..
Laki-laki sukses tidak akan mampu membeli perempuan yang baik.
Tapi,  perempuan baik dapat mengantarkan laki-lakinya menjadi orang yang sukses.

~Fitrina Kamaliaa #Copas

Jumat, 20 Oktober 2017

*PASCA JOKOWI 2017... (X)*

Sri-Bintang Pamungkas

Jokowi pusing tujuh keliling. Dia tidak mengira, kekuatan pribumi yg tersembunyi di hati tiap-tiap individu Pribumi sungguh dahsyat dan bisa menghancur-leburkan apa saja yg menghalangi. Dan ini baru perkiraan... belum.sepenuhnya terlihat... belum yg sesungguhnya akan terjadi dalam pergerakan.

Dan yg sesungguhnya akan terjadi, apabila dia nekad... Jokowi nekad mau mengubah wajah Pribumi nenjadi wajah Cina... Mau mempertentangkan Islam dg Non-islam... Mau mengubah wajah Islam menjadi Kafir... Mau mengubah Pancasila dg wajah Komunis... Mau mengubah Indonesia menjadi tanah jajahan RRC dan Asing lainnya...
Yg ditakutinya bukan Pribumi Indonesia saja yg akan melengserkannya habis! Tapi Jokowi pun takut diSemaunkan RRC karena gagal...
Gagal memenuhi perjanjian yg sudah dibuatnya dg Xi Jinping... Seperti janji Semaun, dg Stalin, sebagai pemimpin Komunis Internasional, Komintern, di Indonesia.

Waktu berjanji dg Stalin untuk membawa Indonesia merdeka di bawah panji-panji PKI, Semaun yakin dia bisa membangun perang melawan Belanda pada 1926. Stalin marah, tapi pemberontakan PKI sudah telanjur terjadi... Semaun gagal, maka dia pun dipanggil ke Moskwa. Semaun berangkat dg patuh, sebab dia yakin masih bisa memperbaiki perjuangannya dan yakin pula akan pulang. Mendadak Tuhan yg tidak diyakininya ada, membawanya bertemu Hatta di Belanda. Dalam percakapannya yg tidak sepenuhnya disadarinya, Semaun menyepakati agar Hatta melanjutkan perjuangan Kemerdekaan melawan Belanda bersama Perhimpunan Indonesia yg diketuai Hatta. Semaun tidak sadar telinga Stalin telah memenuhi seluruh daratan Eropa. Stalin mendengar semua pembicaraannya dg Hatta, dan menjadi murka. Semaun dianggap mengkhianati Gerakan Komunis Internasional dan dipecat. Semaun dihukum dg kerjapaksa di Semenanjung Krim di Siberia sampai matinya. Gerakan PKI dilanjutkan oleh Muso dan Alimin sesudah menghadap Stalin.

Cerita itu pula yg membikin Jokowi menggigil... Wajahnya pucat, merah dan hitam silih berganti. Jokowi sudah mulai membayangkan, janjinya kepada Xi Jinping membawa jutaan imigran Cina dari RRC masuk Indonesia terbendung oleh kata "Pribumi" yg diucapkan Pemimpin Baru DKI Jakarta. Jokowi sudah mulai membayangkan "maju hancur, tapi mundur pun lebur".

Untuk sementara, Jokowi memutuskan diam... mencoba merenungi kala Soeharto mengalami hari-hari yg mendebarkan... seperti menghadapi sesuatu yg menakutkan... yg menggetarkan.Selama tiga tahun penuh, seluruh waktunya sudah dicurahkannya untuk "mengubah Indonesia", tiba-tiba saja semua berubah menjadi kegagalan lantaran selip lidah mitra karibnya, Xong "Ahok" Wansie. Seluruh perjalanan hidupnya terbayang kembali...

Terbayang kembali persahabatannya dg Bambang Tri. Joko tidak bisa mengelak tentang apa yg disampaikan Bambang di dalam bukunya. Tetapi sesuai dg tugas besar yg diembannya, dia tidak mau "penyamarannya" terbongkar... Karena itu terpaksa harus dilupakannya persahabatannya dg Bambang semasa remaja di Solo itu. Mulut Bambang harus ditutup... dia harus dihukum dan dikerangkeng.

Tetapi tidak hanya mulut Bambang yg harus ditutup, banyak mulut lain, para ustad, ulama, aktifis, bahkan emak-emak, yg sedikit banyak mulai mencium sepak-terjangnya... tentang wajah aslinya, dan yg mencoba menghalanginya. Mau tidak mau Joko harus minta tolong para pembantunya, seperti Kapolri Tito Karnavian dan lain-lain, untuk menutup mulut mereka juga dg senjata "kriminalisasi". Bahkan ada sekelompok aktivis politik yg dianggapnya tidak punya masa, tapi mau menunggangi para Ulama GNPF MUI, mau "menebeng" untuk menjatuhkannya. Joko sendiri awalnya percaya, bahwa para ulama itu tidak akan berani berisiko menjatuhkannya, karena takut nama Islam tercemar di dunia sebagai radikalis yg intoleran... Apalagi dg mengajak mereka bertamasya ke Beijing sambil menikmati "gonibah". Bukankah pada masa lalu mereka juga menjadi Pendoa Politik bagi Soeharto?!

Melainkan sekelompok kecil aktivis jalanan yg sombong yg awalnya membikinnya gelisah! Untuk mereka, diperintahkannya agar ditangkap dg tuduhan Makar. Dan itu terjadi. Beberapa Presiden pada masa lalu, Soeharto, Megawati dan SBY, juga pernah menggunakan senjata itu, dan ada hasilnya. Joko hanya sekedar meniru... Tapi sekarang, Joko melihat mereka yg mau menjatuhkannya sudah bergabung dalam forum Pribumi yg luar biasa besar, kuat dan dahsyatnya!

Kadang Joko tersenyum sendiri... Hari ini, tepat tiga tahun yang silam, dengan bahagianya bersama Iriana menaiki Kereta Kencana, seperti para Ratu di jaman Mahabharata... Dia mampu pula, bahkan satu-satunya dalam sejarah Indonesia, menghadirkan John Kerry, Menteri Luar Negeri AS, untuk menyaksikan pelantikannya. Sekalipun dia tidak sadar sebelumnya, rasa malu yg menyakitkan, telah mencium tangan Duta Besar AS, sewaktu masih Capres, pertamakali diperkenalkan oleh Megawati. Dia pun berjanji dalam hati, nanti si Dubes akan dibalasnya agar mengemis-ngemis Freeport kepadanya... Jokowi pun bersenyum simpul ingat ketika mulai menghancurkan DPR/MPR dg berkoper-koper uang, agar semua rencananya tidak terjegal oleh para Wakil Partai itu...

Tidak cuma Jokowi, tapi seluruh anggota Kabinet pun bingung menghadapi situasi kegagalan sekarang ini... Rakyat tidak sejahtera hidupnya, perekonomian rusak, keuangan negara kacau dg utang Luar Negeri sudah membelit habis, banyak usaha bangkrut, kesenjangan kaya-miskin tambah melebar, pengangguran semakin menumpuk, kemiskinan sudah mencekik leher, tindak kriminal semakin merajalela, narkoba semakin membanjir, korupsi sudah membudaya di antara para pejabat negara... Sedang janji Joko kepada Tuan Xi masih jauh Panggang dari Api... pada saat kedudukan dirinya seperti telor di ujung tanduk... ketika TNI sewaktu-waktu bisa ikut mendongkelnya
... pada saat senjata impor Polri yg diselundupkan untuk mendukungnya terbongkar...

Kalau Jokowi sedang menghadapi pilihan kembali menjadi WNI atau menghadapi hukuman Xi... maka para anggota Kabinet bingung memilih, antara kembali menjadi rakyat biasa atau "pejah-gesang nderek Pak Joko". Termasuk yg bingung dan pusing adalah Luhut Binsar Panjaitan. Luhut, selain sudah menjadi Konglomerat seperti diinginkan oleh Menterinya, Susi Pudjiastuti, dia hanya berpikir bagaimana menyelamatkan ratusan trilyun yg sudah telanjur diinvestasikan oleh para Pengembang Konglomerat Cina teman-temannya... Dia tidak memikirkan trilyunan yg akan hilang akibat kerusakan ratusan tahun ke depan, kalau 17 Pulau Reklamasi itu berlanjut. Bukankah lebih baik di-terminate sekarang daripada dipertahankan dg mengorbankan seluruh Pantai Utara Jakarta beserta isinya?! Untuk apa berpihak kepada para Mafia Cina yg akan menjual pulau-pulau itu kepada RRC...?!

Bukankah itu tindakan Makar?! Menyerahkan sebagian wilayah RI kepada penguasaan Asing?! Bukankah LBP Pribumi juga, yg selama itu berjuang melawan kolonialisme sebagaimana diingatkan oleh Gubernur/Wagub Baru DKI Jakarta?! Bukankah sebaiknya membiarkan Jokowi sendiri yg berbuat Makar daripada melibatkan dirinya. Bukankah lebih baik LBP mundur daripada menjadi pengkhianat NKRI?! Anak-anak ITB, serta UI, IPB, UGM dan lain-lain yg akan menyusul, sudah menolak Reklamasi... Sebagai anak-anak muda harapan Rakyat, Bangsa dan Negara, dg ilmu pengetahuan dan teknologi yg mereka punya, logislah apabila mereka mengingatkan LBP yg jauh lebih senior tentang pengabdian kepada Rakyat, Bangsa dan Negara. Tidak usah merasa malu... orang tua kadang-kala lupa...!

Biarlah semua ditanggung Jokowi. Anggota Kabinet yg lain juga sebaiknya mundur. Pribumi pasti menang. NKRI terlalu besar untuk dikalahkan oleh sekitar 30 sampai 40 orang Menteri Jokowi. Persoalan Islam vs Non-Islam dan Cina vs Pribumi bisa diselesaikan tanpa kekerasan. Bagaimana memulangkan kembali orang-orang Cina Imigran RRC yg telah telanjur mendapat KTP, kita cari solusinya lewat model Donald Trump. Soal PKI sudah tamat... yg belum selesai adalah *persaudaraan* di antara sesama Pribumi dan sesama Orang Indonesia Asli... nanti kita selesaikan pelan-pelan... pasti bisa! NKRI kita tata kembali!

Biar kita selesaikan dulu soal Jokowi. Dia yg menebar benih permusuhan... dia pula yg harus menuai hasilnya! Merdeka!

@SBP
20/10/17

Sabtu, 07 Oktober 2017

TAHUKAH KITA?

Bahwa ikan yg ribuan tahun lalu menelan Nabi Yunus As itu ternyata masih hidup sampai sekarang, bahkan sampai hari kiamat. hal ini sdh dijelaskan dalam al-Qur'an: andai Yunus itu tidak beristighfar, tentu ia akan tinggal dalam perut ikan tersebut sampai hari kebangkitan..

*taukah anda*....?
bahwa janin semasa dalam kandungan perut ibunya, dia dilihatkan perjalanan hidupnya mulai dr lahir sampai mati, karena itu, terkadang ketika kita berkunjung ke beberapa tempat yang baru, tp seolah tempat tersebut sudah tidak asing bagi kita.

*taukah anda*.....?
di saat bersin, seluruh anggota tubuh kita berhenti berfungsi, seolah mati, ini terjadi dalam hitungan detik, setelah itu berfungsi normal kembali, inilah kenapa dalam islam di sunnahkan membaca alhamdulillah setelah bersin, sebagai ungkapan syukur atas berfungsinya kembali seluruh anggota badan kita.

*taukah anda*.....?
menguap itu bukan tanda bahwa kita mengantuk, tapi itu adalah pertanda bahwa tubuh kita butuh tambahan oksigen

*taukah anda*......?
bahwa memakan kurma dalam jumlah genap itu akan menghasilkan gula darah, karena itu Rasulullah menganjurkan kita untuk memakannya dalam jumlah ganjil, agar berubah menjadi karbohidrat.

*taukah anda*......?
bahwa tepat setelah dikumandangkannya azan itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.

*taukah anda*......?
di mana dosa-dosa kita diletakkan ketika kita shalat?
Nabi Muhammad saw bersabda: "sesungguhnya seorang hamba ketika menunaikan shalat, dia membawa serta semua dosa-dosanya, kemudian dosa-dosa itu d taruh di atas kepala dan kedua pundaknya, maka ketika tiap kali ia ruku' atau sujud berjatuhanlah dosa-dosa tersebut".
wahai orang-orang yang biasa tergesa-gesa dalam shalatnya, tenanglah... dan tahanlah lebih lama ruku' dan sujudmu, agar lebih banyak lagi berguguran dosa-dosamu.

*taukah anda*.......?
diceritakan ada seorang wanita soleha yg meninggal, maka tiap kali penduduk desa ziarah kubur, mereka mencium harumnya mawar dr dalam kubur, kemudian suaminya menjelaskan, bahwa istrinya itu semasa hidup selalu membaca surah al-mulk, setiap mau tidur..
sesungguhnya surat al-mulk itu menyelamatkan dari siksa kubur.

*taukah anda*.......?
ketika kita membaca ayat kursi tiap usai shalat, maka tidak ada penghalang antara kita dan surga kecuali maut.

*taukah anda*.......?
bahwa para malaikat mendoakan kita ketika usai shalat, karena itu jangan terburu untuk beranjak dari posisi duduk shalat kita.

Semoga bermanfaat #Copas dr fb ukhti Luhuring Tyas

Jumat, 29 September 2017

Copas: *#HIKMAH

Jumat,29 September 2017
9 Muharam 1439 H
Jadwal Shalat Wajib...

Khazanah Republika

*#Anak Yang Beruntung*

Oleh DR. HASAN BASRI TANJUNG

(Astaghfirullah...)
Ada enam peran orangtua (ayah) agar anak beruntung : pemimpin, tulang punggung, pendidik, teman bermain, dan sahabat.
(Buku Menjadi Muslim Super Dad, Dr. Bunyanul Arifin)

Ada Empat Kriteria Anak Yang beruntung
1. Kehadirannya dinantikan.
Anak yg lahir dari pasangan suami-istri yg saling mencintai, beriman, berilmu, beramal, dan beradab.
Click(QS. Al-Bayyinah/Pembuktian 98:7-8).

Ketika lahir disambut dengan Adzan dan Iqamah, lalu diberi nama yg baik. Dengan tulus ibu menyusui sampai dua tahun.
(QS. Al-Baqarah 2:233)

Ia bak perhiasan dan penyejuk mata.
(QS. Al-Kahf/Pemuda Al-Kahf 18:46 dan Al-Furqon/Pembeda 25:74)

Jika tidak ada, ia dicari. Jika pergi ia dinanti. Jika kembali, disambut sepenuh hati dan diberi rezeki yg halal dan bergizi (baik).
(QS. An-Nahl/Lebah 16:114).

2. Pencapaiannya dibanggakan.
Anak yg beruntung dihargai dan dibanggakan orangtuanya.
(As-Saffat/Yg Bersaf-Saf 37:102).
Walau usia belia, ia tetap ingin diakui di hadapan orang lain. Usahanya belajar mestilah diapresiasi dgn ucapan, sikap, dan tindakan. Jika dibanggakan, ia akan percaya diri.

Orangtuanya berikhtiar sekuat tenaga (tetap melaksanakan shalat) dan berdoa sekuat untuk kejayaannya (QS.Ali Imran/Keluarga Imran 3:38, dan Ibrahim14:40).

3. Pengabdiannya Mengagumkan.
Bagi orangtua tiada yg plg diharapkan dari anak selain bakti, terutama di hari tua.
(QS. Al-Isra'/Memperjalankan.. 17:23-24).
Usia 40 thn mrpkn momentum kesadaran seorang anak utk berbakti krn ia telah merasakan mengasuh anak.
(QS. Al-Ahqaf/Bukit-bukit 46:15).

Berbakti setulus hati (birrul walidain) dan orangtua sempat menikmati hasil jerih payahnya.
Merugilah seorang bila bersama orangtua di usia senja, tapi tidak mengantarnya ke surga.
(HR. Muslim)

4. Kesalehannya Membahagiakan.
Anak yg berbakti akan dirasakan orangtua semasa hidup. Namun, ketaatannya beribadah kepada Allah SWT akan membahagiakan orangtua setelah kematiannya.

Anak yg rajin membaca dan menghafal Al-Qur'an menjadi wasilah mahkota kemuliaan.
(HR. Abu Daud)

Selalu berdoa agar diampuni dan terhindar dari siksaan.
(QS. al-Isra'17:24 dan Nuh 71:28).

Amal kebajikan dan ilmu yg diajarkan tetap dijaga agar pahala terus dialirkan.
(HR. Bukhari).

Menjadi anak yg beruntung adalah anugerah ilahi. Ia dididik dgn sedikit pengajaran, banyak keteladanan dan pembiasaan, lalu ditegakkan aturan dengan kasih dan sayang. Anak yg beruntung krn orangtuanya pun beruntung. Benarlah pesan Rasulullah Saw, untuk berbakti kepada orangtua, agar kelak dianugerahi anak yg berbakti pula.
(HR. At-Tabrani)
Allahu a'lam bishawab.#Copas fb : @eko hersanto
Copas: KARAMAH SHALAWAT BADAR MENGALAHKAN LAGU SIHIR GENJER-GENJER PKI

Shalawat Badar adalah “Lagu Wajib” Nahdlatul Ulama. Berisi puji-pujian kepada Rasulullah ﷺ dan Ahli Badar (Para Sahabat yang mati syahid dalam Perang Badar). Berbentuk Syair, dinyanyikan dengan lagu yang khas.

Shalawat Badar digubah oleh Kiai Ali Mansur Banyuwangi, salah seorang cucu dari KH. Muhammad Shiddiq Jember tahun 1960. Kiai Ali Mansur saat itu menjabat Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi, sekaligus menjadi Ketua PCNU di tempat yang sama.

Proses terciptanya Shalawat Badar penuh dengan misteri dan teka-teki. Konon, pada suatu malam, Kiai Ali Mansur tidak bisa tidur. Hatinya merasa gelisah karena terus menerus memikirkan situasi politik yang semakin tidak menguntungkan NU. Orang-orang PKI semakin leluasa mendominasi kekuasaan dan berani membunuh kiai-kiai di pedesaan. Karena memang kiai-lah pesaing utama PKI saat itu. Sambil merenung, Kiai Ali Mansur terus memainkan penanya diatas kertas, menulis syair-syair dalam bahasa arab. Dia memang dikenal mahir membuat syair sajak ketika masih belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri.

Kegelisahan Kiai Ali Mansur berbaur dengan rasa heran, karena malam sebelumnya bermimpi didatangi para habib berjubah putih-hijau. Semakin mengherankan lagi, karena pada saat yang sama istrinya bermimpi bertemu Rasulullah ﷺ.

Keesokan harinya mimpi itu ditanyakan pada Habib Hadi Al-Haddar Banyuwangi. Habib Hadi menjawab: “ Itu Ahli Badar, ya Akhy.”

Kedua mimpi aneh dan terjadi secara bersamaan itulah yang mendorong dirinya menulis syair, yang kemudian dikenal dengan Shalawat Badar.

Keheranan muncul lagi karena keesokan harinya banyak tetangga yang datang kerumahnya sambil mebawa beras, daging, dan lain sebagainya, layaknya akan mendatangi orang yang akan punya hajat mantu.

Mereka bercerita, bahwa pagi-pagi buta pintu rumah mereka didatangi orang berjubah putih yang memberitahukan bahwa dirumah Kiai Ali Mansur akan ada kegiatan besar. Mereka diminta membantu. Maka mereka pun membantu sesuai dengan kemampuannya.

“Siapa orang yang berjubah putih itu?” Pertanyaan itu terus mengiang-ngiang dalam benak Kiai Ali Mansur tanpa jawaban. Namun malam itu banyak orang bekerja di dapur untuk menyambut kedatangan tamu, yang mereka sendiri tidak tahu siapa, dari mana dan untuk apa.? Menjelang matahari terbit, serombongan habib berjubah putih-hijau dipimpin oleh Habib Ali bin Abdurrahman al- Habsyi dari Kwitang Jakarta, datang kerumah Kia Ali Mansur.

“Alhamdulillah………,” ucap kiai Ali Mansur ketika melihat rombongan yang datang adalah para habaib yang sangat dihormati keluaganya.

Setelah berbincang basa-basi sebagai pengantar, membahas perkembangan PKI dan kondisi politik nasional yang semakin tidak menguntungkan, Habib Ali menanyakan topik lain yang tidak diduga oleh Kiai Ali Mansur: “Ya Akhy! Mana Syair yang ente buat kemarin? Tolong ente bacakan dan lagukan di hadapan kami-kami ini!”

Tentu saja Kiai Ali Mansur terkejut, sebab Habib Ali tahu apa yang dikerjakannya semalam. Namun ia memaklumi, mungkin itulah karomah yang diberikan ALLAH kepadanya. Sebab dalam dunia kewalian, pemandangan seperti itu bukanlah perkara aneh dan perlu dicurigai.

Segera saja Kiai Ali Mansur mengambil kertas yang berisi Shalawat Badar hasil gubahannya semalam, lalu melagukannya dihadapan mereka. Secara kebetulan Kiai Ali Mansur juga memiliki suara bagus. Ditengah alunan suara Shalawat Badar itu para Habaib mendengarkannyadengan khusyuk.

Tak lama kemudian mereka meneteskan air mata karena haru. Selesai mendengarkan Shalawat Badar yang dikumandangkan oleh Kiai Ali Mansur, Habib segera bangkit. “Ya Akhy….! Mari kita perangi genjer-genjer PKI itu dengan Shalawat Badar…!” serunya dengan nada mantap.

Setelah Habib Ali memimpin doa, lalu rombongan itu mohon diri. Sejak saat itu terkenallah Shalawat Badar sebagai bacaan warga NU untuk membangkitkan semangat melawan orang-orang PKI. Untuk lebih mempopulerkannya, Habib Ali mengundang para habib dan ulama (termasuk Kiai Ali Mansur dan KH. Ahmad Qusyairi, paman Kiai Ali Mansur) ke Jalan Kwitang, Jakarta. Di forum istimewa itulah Shalawat Badar dikumandangkan.

والله أعلمُ بالـصـواب
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

TEKS SHOLAWAT BADAR :
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
Shalaatullaah Salaamul laah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
Shalaatullaah Salaamullah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلاُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
Wakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
Laqad Dlaaqat’Alal Oalbi Jamii’ul Ardli Ma’ Rahbi
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Fa Anji Minal Balaas Sha’bi Bi Ahlil Badri Yaa A,llaah
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـد وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
Atainaa Thaalibir Rifdi Wajullil Khairi Was Sa’di
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Fawassi’ Minhatal Aidii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
Falaa Tardud Ma’al Khaibah Balij’Alnaa’Alath Thaibah
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ayaa Dzal ‘lzzi Wal Haibah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
Wain Tardud Faman Ya-Tii Binaili Jamii’i Haajaati
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ayaa jalail mulimmaati Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
llaahighfir Wa Akrimnaa Binaili Mathaalibin Minnaa
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wadaf i Masaa-Atin ‘Annaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
llaahii Anta Dzuu Luthfin Wadzuu Fadl-Lin Wadzuu ‘Athfin
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wakam Min Kurbatin Tanfii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
Washalli ‘Alan Nabil Barri Bilaa ‘Addin Walaa Hashri
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Wa Aali Saadatin Ghurri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
(Semoga bangsa Indonesia diselamatkan dari bahaya Komunisme dengan wasilah Ahlul Badr Aamiin)

🌿🌹💐🌻🌾🌿🌹💐#Copas

Jumat, 22 September 2017

Bissmillah..

Siapa saja yang hendak menunaikan hajatnya, buang air besar atau air kecil, maka hendaklah ia mengikuti 10 adab berikut ini. Semoga bermanfaat.

Pertama: Menutup diri dan menjauh dari manusia ketika buang hajat.Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,beliau berkata,.“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat.”

Kedua: Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan nama Allah.Seperti memakai cincin yang bertuliskan nama Allah dan semacamnya. Hal ini terlarang karena kita diperintahkan untuk mengagungkan nama Allah dan ini sudah diketahui oleh setiap orang secara pasti. Allah Ta’ala berfirman,     “Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32) Ada sebuah riwayat dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki kamar mandi, beliau meletakkan cincinnya.” Akan tetapi hadits ini adalah hadits munkar yang diingkari oleh banyak peneliti hadits. Namun memang cincin beliau betul bertuliskan “Muhammad Rasulullah" Syaikh Abu Malikha fizhohullah mengatakan, “Jika cincin atau semacam itu dalam keadaan tertutup atau dimasukkan ke dalam saku atau tempat lainnya, maka boleh barang tersebut dimasukkan ke WC. Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, “Jika ia mau, ia boleh memasukkan barang tersebut dalam genggaman tangannya.” Sedangkan jika ia takut barang tersebut hilang karena diletakkan di luar, maka boleh masuk ke dalam kamar mandi dengan barang tersebut dengan alasan kondisi darurat.”

Ketiga: Membaca basmalah dan meminta perlindungan pada Allah (membawa ta’awudz) sebelum masuk tempat buang hajat.Ini jika seseorang memasuki tempat buang hajat berupa bangunan. Sedangkan ketika berada di tanah lapang, maka ia mengucapkannya di saat melucuti pakaiannya. Dalil dari hal ini adalah sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,   “Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah” Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau ucapkan:Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan). ”An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Adab membaca doa semacam ini tidak dibedakan untuk di dalam maupun di luar bangunan.”Untuk do’a “Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits”,boleh juga dibaca Allahumma inni a’udzu bika minalkhubtsiwal khobaits(denga ba’ yang disukun). Bahkan cara baca khubtsi(dengan ba’ disukun) itu lebih banyak di kalangan para ulama hadits sebagaimana dikatakan oleh Al Qodhi Iyadh rahimahullah. Sedangkan mengenai maknanya, ada ulama yang mengatakan bahwa makna khubtsi(dengan ba’ disukun) adalah gangguan setan, sedangkan khobaits adalah maksiat Jadi, cara baca dengan khubtsi(dengan ba’ disukun) dan khobaits itu lebih luas maknanya dibanding dengan makna yang di awal tadi karena makna kedua berarti meminta perlindungan dari segala gangguan setan dan maksiat.

Keempat: Masuk ke tempat buang hajat terlebih dahulu dengan kaki kiri dan keluar dari tempat tersebut dengan kaki kanan.Untuk dalam perkara yang baik-baik seperti memakai sandal dan menyisir, maka kita dituntunkan untuk mendahulukan yang kanan. Sebagaimana terdapat dalam hadits, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap  perkara (yang baik-baik).” Dari hadits ini, Syaikh Ali Basam mengatakan, “Mendahulukan yang kanan untuk perkara yang baik, ini ditunjukkan oleh dalil syar’i, dalil logika dan didukung oleh fitrah yang baik. Sedangkan untuk perkara yang jelek, maka digunakan yang kiri. Hal inilah yang lebih pantas berdasarkan dalil syar’i dan logika.” Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Adapun mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat buang hajat dan kaki kanan ketika keluar, maka itu memiliki alasan dari sisi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan untuk hal-hal yang baik-baik. Sedangkan untuk hal-hal yang jelek (kotor), beliau lebih suka mendahulukan yang kiri. Hal ini berdasarkan dalil yang sifatnya global.”

Kelima: Tidak menghadap kiblat atau pun membelakanginya.Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabishallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, َ“Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” Yang dimaksud dengan “hadaplah arah barat dan timur” adalah ketika kondisinya di Madinah. Namun kalau kita berada di Indonesia, maka berdasarkan hadits ini kita dilarang buang hajat dengan menghadap arah barat dan timur, dan diperintahkan menghadap ke utara atau selatan.Namun apakah larangan menghadap kiblat dan membelakanginya ketika buang hajat berlaku di dalam bangunan dan di luar bangunan? Jawaban yang lebih tepat, hal ini berlaku di dalam dan di luar bangunan berdasarkan keumuman hadits Abu Ayyub Al Anshori di atas. Pendapat ini dipilih oleh Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, Ibnu Hazm, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani dan pendapat terakhir dari Syaikh Ali Basam. Adapun hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang mengatakan, “Aku pernah menaiki rumah Hafshoh karena ada sebagian keperluanku. Lantas aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buang hajat dengan membelakangi kiblat dan menghadap Syam.” Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membelakangi kiblat ketika buang hajat. Maka mengenai hadits Ibnu ‘Umar ini kita dapat memberikan jawaban sebagai berikut.1.Pelarangan menghadap dan membelakangi kiblat lebih kita dahulukan daripada yang membolehkannya.
2.Perkataan Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam yang melarang menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat lebih didahulukan dari perbuatan beliau.
3.Hadits Ibnu ‘Umar tidaklah menasikh (menghapus) hadits Abu Ayyub Al Anshori karena apa yang dilihat oleh Ibnu ‘Umar hanyalah kebetulan saja dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memaksudkan adanya hukum baru dalam hal ini. Simpulannya, pendapat yang lebih tepat dan lebih hati-hati adalah haram secara mutlak menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat.

Keenam: Terlarang berbicara secara mutlak kecuali jika darurat.Dalilnya adalah hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, .“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.” Syaikh Ali Basam mengatakan, “Diharamkan berbicara dengan orang lain ketika buang hajat karena perbuatan semacam ini adalah suatu yang hina, menunjukkan kurangnya rasa malu dan merendahkan marwah (harga diri).” Kemudian beliau berdalil dengan hadits di atas. Syaikh Abu Malik mengatakan, “Sudah kita ketahui bahwa menjawab salam itu wajib. Ketika buang hajat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkannya, maka ini menunjukkan diharamkannya berbicara ketika itu, lebih-lebih lagi jika dalam pembicaraan itu mengandung dzikir pada AllahTa’ala. Akan tetapi, jika seseorang berbicara karena ada suatu kebutuhan yang mesti dilakukan ketika itu, seperti menunjuki jalan pada orang (ketika ditanya saat itu, pen) atau ingin meminta air dan semacamnya, maka dibolehkan saat itu karena alasan darurat.Wallahu a’lam.”

Ketujuh: Tidak buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah, Nabis hallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Hati-hatilah dengan al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia)!” Para sahabat bertanya, “Siapa itu al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia), wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.”

Kedelapan: Tidak buang hajat di air yang tergenang.Dalilnya adalah hadits Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata.“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kencing di air tergenang.” Salah seorang ulama besar Syafi’iyah, Ar Rofi’i mengatakan, “Larangan di sini berlaku untuk air tergenang yang sedikit maupun banyak karena sama-sama dapat mencemari.” Dari sini, berarti terlarang kencing di waduk, kolam air dan bendungan karena dapat menimbulkan pencemaran dan dapat membawa dampak bahaya bagi yang lainnya. Jika kencing saja terlarang, lebih-lebih lagi buang air besar. Sedangkan jika airnya adalah air yang mengalir (bukan tergenang), maka tidak mengapa. Namun ahsannya (lebih baik) tidak melakukannya karena seperti ini juga dapat mencemari dan menyakiti yang lain.

Kesembilan:Memperhatikan adab ketika istinja’ (membersihkan sisa kotoran setelah buang hajat, alias cebok), di antaranya sebagai berikut. 1.Tidak beristinja’ dan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan.Dalilnya adalah hadits Abu Qotadah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.”       2.Beristinja’ bisa dengan menggunakan air atau menggunakan minimal tiga batu (istijmar). Beristinja’ dengan menggunakan air lebih utama daripada menggunakan batu sebagaimana menjadi pendapat Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad dan Ishaq. Alasannya, dengan air tentu saja lebih bersih.Dalil yang menunjukkan istinja’ dengan air adalah hadits dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar untuk buang hajat, aku dan anak sebaya denganku datang membawa seember air, lalu beliau beristinja’.” Dalil yang menunjukkan istinja’ dengan minimal tiga batu adalah hadits Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian ingin beristijmar (istinja’ dengan batu), maka gunakanlah tiga batu.” 3.Memerciki kemaluan dan celana dengan air setelah kencing untuk menghilangkan was-was.Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu kali – satu kali membasuh, lalu setelah itu beliau memerciki kemaluannya.” Jika tidak mendapati batu untuk istinja’, maka bisa digantikan dengan benda lainnya, asalkan memenuhi tiga syarat: [1] benda tersebut suci, [2] bisa menghilangkan najis, dan [3] bukan barang berharga seperti uang atau makanan.Sehingga dari syarat-syarat ini, batu boleh digantikan dengan tisu yang khusus untuk membersihkan kotoran setelah buang hajat.

Kesepuluh: Mengucapkan do’a “ghufronaka” setelah keluar kamar mandi.Dalilnya adalah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu).” Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Kenapa seseorang dianjurkan mengucapkan “ghufronaka” selepas keluar dari kamar kecil, yaitu karena ketika itu ia dipermudah untuk mengeluarkan kotoran badan, maka ia pun ingat akan dosa-dosanya. Oleh karenanya, ia pun berdoa pada Allah agar dihapuskan dosa-dosanya sebagaimana Allah mempermudah kotoran-kotoran badan tersebut keluar.”

Demikian beberapa adab ketika buang hajat Semoga Allah memberi kepahaman dan memudahkan untuk mengamalkan adab-adab yang mulia ini. Semoga Allah selalu menambahkan ilmu yang bermanfaat yang akan membuahkan amal yang sholih untuk kita.

#dalamSunnahAdaKejayaan

Senin, 24 April 2017

Q.S Al Haj : 78

Allah SWT berfirman:

وَجٰهِدُوا فِى اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ  ۚ  هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ  ۚ  مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرٰهِيمَ  ۚ  هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِى هٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ  ۚ  فَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلٰىكُمْ  ۖ  فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."
(QS. Al-Hajj: Ayat 78)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://goo.gl/MqhPUj

Sabtu, 07 Januari 2017

Sang Penemu Rumus Persamaan Helmholtz

Sang ‘HABIBIE MUDA’ Generasi Membanggakan Indonesia, Pemecah Teori Matematika, Siapakah Dia?

Sang tokoh itu sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum.Termasuk media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara Talk Show.

Yogi Ahmad Erlangga, pemecah rumus matematika Persamaan Helmholtz

Yogi Ahmad Erlangga, orang Tasikmalaya ini, berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.

‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini.

Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.

Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA.

Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.

Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan ERLANGGA EQUATION. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC

“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah.

Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.

Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ‘’Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’

Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi.
Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.

‘’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid.

Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.

Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.

Semoga setelah ini semakin banyak lagi generasi-generasi penerus bangsa yang akan selalu membanggakan negeri ini di mata dunia. Indonesia bisa jika tidak pesimis. Indonesia bisa jik selalu berjuang dengan rasa optimis.