iklan

Minggu, 23 September 2018

*Untuk Apa Kiyai Ma’ruf Amin & Untuk Apa Sandiaga Uno*

Oleh :  Asyari Usman
(Penulis adalah wartawan senior)

Pak Jokowi memang terbukti jujur dan apa adanya. Beliau tidak menyembunyikan tujuannya di pilpres 2019.Yaitu, sekadar ingin terus berkuasa selama 5 tahun lagi. Sekadar hanya untuk mempertahankan kekuasaan. Ini terlihat jelas dari pilihan cawapres beliau, Kiyai Ma’ruf Amin (KMA)

Dengan bantuan Kyai Ma’ruf yang sangat dihormati masyarakat, Pak Jokowi berasumsi bahwa kaum muslimin akan tumpah ruah memilih petahana. Inilah tujuan pertamanya.

Tujuan kedua, Pak Jokowi ingin melakukan sesuatu yang sudah sangat terlambat.Yaitu, menggandeng KMA untuk menepis anggapan yang sangat kental di masyarakat bahwa beliau (Pak Jokowi) jauh dari umat Islam. Juga ingin menepis anggapan bahwa para penguasa suka melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Jadi, dengan membawa KMA, Pak Jokowi ingin dibuktikan bahwa beliau merangkul ulama.

Begitulah Pak Jokowi dan timnya melihat problem yang ada di dalam diri mereka. Dan begitulah solusi yang mereka tunjukkan di pilpres 2019. Maka dipasanglah Kiyai Ma’ruf.
Dengan harapan bisa memperpanjang kekuasaan 5 tahun lagi.

Sungguh smat sangat memprihatinkan.Padahal, semua orang tahu, baik pengamat ekonomi atau orang biasa, pengamat politik atau bukan, bahwa yang menjadi masalah besar sekarang ini adalah gonjang-ganjing ekonomi dan kedaulatan ekonomi.
Gonjang-ganjing politik serta kedaulatan negara dan bangsa. Inilah masalah fundmental yang dihadapi. Kehidupan rakyat makin parah, kedaulatan negara entah di mana.

Prabowo Subianto (PS) sejak lama sudah tahu masalah fundamental itu.
Dan paham bagaimana cara mengatasinya. Sejak dulu sudah tahu. Tetapi, di pilpres 2014 rakyat pemilih terbuai oleh kamuflase pribadi yang merakyat sehingga melupakan esensi kepemimpinan yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Kali ini, insyaAllah, kekeliruan memilih presiden tidak akan terjadi lagi. Pak Prabowo Subianto masuk ke pilpres dengan membawa Sandiaga Uno (SU). Sandiaga mungkin bukan siapa-siapa tetapi dia mengerti apa-apa.

Prabowo Subianto maju ke pilpres 2019 ini tidak hanya bertujuan untuk merebut kekuasaan yang memang sangat perlu direbut demi kpentingan kemaslahatan seluruh rakyat. Melainkan beliau juga tidak bisa berdiam diri melihat kerusakan berlanjut. Pak Prabowo Subianto dan rakyat bertekad untuk menghentikan kerusakan itu dan akan melakukan perbaikan.

Prabowo dan Sandiaga sadar bahwa mereka bukan sedang mau pergi piknik. Mereka tahu medan yang dihadapi setelah memenangkan pilpres nanti, insyaAllah
mereka akan harus bekerja 24 jam. Tidak ada waktu untuk santai. Setelah dilantik, mereka akan langsung berada di puing-puing ekonomi dan reruntuhan kedaulatan.

Itulah pertimbangan Prabowo Subianto membawa Sandiaga. Kata orang, cawapres muda dan tampan mungkin bisa menarik suara generasi melenial. Bisa jadi. Tetapi, Sandiaga dibawa bukanlah untuk itu.
Bahkan Prabowo Subianto tak pernah berpikir tentang cara merangkul generasi muda. Sebab, di pikiran beliau hanya ada soal kerusakan ekonomi dan cara memperbaikinya.

Untuk itulah Sandiaga dibawa. Dia akan dikerahkan untuk memikirkan dan menyusun thesis perbaikan ekonomi.
Harus mampu menjadi pengimbang langkah- langkah cepat ala Kopassus yang akan dilakukan Pak Prabowo Subianto.

Alhamdulillah, rakyat sekarang sudah paham bahwa,Prabowo-Sandiaga maju semata-mata karena ingin melakukan perbaikan ekonomi rakyat dan memulihkan kedaulatan negara yang diinjak-injak oleh para konglomerat jahat.

Penghinaan terhadap martabat bangsa dan negara di bawah pemimpin yang tidak kompeten, harus dihentikan.Pemberantasan dan pencegahan korupsi, akan dilipat gandakan. Kesejahteraan seluruh rakyat, insya Allah, akan ditingkatkan di bawah kempimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Uno.

Tidak ada tujuan lain bagi kedua orang kaya-raya ini. Kalau mau, mereka bisa pergi hidup di lingkungan mewah, di mana pun juga.Untuk apalagi uang digunakan kalau bukan untuk membela kebenaran.
Kalau untuk kepentingan pribadi uangnya takkan habis dimakan sampai mati.

Tetapi mereka memilih hidup bersama rakyat. Tidak akan membiarkan eksploitasi dan penjarahan sampai sekarat. Penjarahan yang berlangsung secara semena-mena, di depan mata para penguasa.

Kini rakyat telah sadar.
Para maling akan dikejar.
Prabowo-Sandi siap menampar. Untuk kembalikan hidup wajar dan sejajar. Menuju bangsa yang baik dan besar.++++++++++++
Share ke WAG, IG, TW, FB dll se banyak²nya supaya rakyat paham !!

Jumat, 21 September 2018

THE INVISIBLE HANDS KEROYOK USTADZ  ABDUL SOMAD

Oleh : Agnes Marcellina

Sebelum ada kasus penolakan dakwah Ustad Abdul Somad di Bali, saya sudah pernah mendengarkan beberapa ceramahnya yang beredar di medsos dan saya suka karena beliau orangnya kocak, lucu, pandai, selain menguasai ilmu agama beliau punya keahlian bagaimana menyampaikannya kepada orang lain agar bisa didengar dan dipahami. Dakwahnya penuh dengan humor tetapi isinya tetap menyentuh hati. Saya saja yang  bukan muslim senang mendengarkannya apalagi orang beragama Islam.

Sewaktu Ustad Somad digeruduk di sebuah hotel di Bali saat akan memberi ceramah di masjid,  saya terperangah  sewaktu membaca beritanya karena memang sungguh sangat memalukan kejadian tersebut dan tidak bisa diterima dengan akal sehat manapun kalau kita Indonesia yang melindungi umat beragama yang berbeda tetapi perlakuan terhadap ulama seperti itu.  Bukan saja menodai makna dari Bhineka Tunggal Ika tetapi juga sangat kasar apalagi pecalang pecalang di Bali masuk ke hotel sambil membawa benda tajam. Astaga…. Masa seorang ulama diperlakukan seperti itu? Penolakan tersebut katanya karena ustad Somad anti Pancasila. Masyaallah….mereka yang bilang seperti itu  apakah sudah pernah mendengar belum ceramah ceramahnya? Berikut adalah salah satu ceramah beliau yang mengatakan negara dan bangsa Indonesia sudah diikat dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika , jadi bagaimana mungkin dia dituduh anti Pancasila?
https://www.youtube.com/watch?v=3IRAxvZdqxo&t=1006s

Tidak lama setelah kejadian tersebut, ceramah beliau juga dibatalkan di kantor PLN. Tidak lama kemudian lagi, kehadiran beliau di Hong Kong ditolak dengan alasan karena ustad berasal dari organisasi terlarang. Kalau sudah begini, saya berani berkesimpulan bahwa ada ‘THE INVISIBLE HANDS”  yang sudah melakukan kriminilisasi  dan persekusi terhadap ulama yang bernama Abdul Somad ini. Pola polanya mungkin tidak jauh berbeda dengan yang sudah dilakukan terhadap Habaib Riziek Shihab. Ada sekelompok orang orang yang begitu panik dengan munculnya ulama ulama yang berkharisma yang bisa menggiring dan mempersatukan umat sehingga mereka dianggap menjadi musuh yang harus dihabisi. Kriminilisasi terhadap HRS dilakukan melalui HOAX.

Rocky Gerung mengatakan: “pembuat hoax terbaik adalah pemerintah. Alasannya karena penguasa memiliki seluruh perangkat untuk berbohong. Intelijen, pemerintah  punya, begitupun data statistik dan media. Itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Rezim itu kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan. Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya”.

Sepakat….saya sepenuhnya setuju dengan pendapat bang Rocky.

Ditengah kerinduan  umat Islam terhadap Habaib Riziek dengan dakwah dakwahnya, tiba tiba muncul Ustad Abdul Somad yang dalam sekejap dikenal diseantero Nusantara ini. Tetapi lagi lagi THE INVISIBLE HANDS sedang berusaha mengusik ketenangan umat Islam. Lagi lagi hoax yang digoreng adalah anti Pancasila, anti kebhinekaan, teroris dan label label lainnya.

Sudah berminggu-minggu saya tidak menulis tetapi hari ini dakwah Ustad Abdul Somad yang saya terima melalui whatsapp, membuat saya berlinang air mata sambil mendengarkannya. Saya ingin menshare kepada anda semua video tersebut tetapi saya mencari linknya di youtube belum ditemukan dari sekian banyak video dakwah dakwahnya.

Isi dari dakwah beliau dalam video tersebut sangat menggugah hati . Saya ingin mengutipnya sebagai berikut :

“Hari ini, bulan ini , beberapa tahun belakangan ini, Kaum muslimin dikejutkan dengan pengeroyokan terhadap kebenaran dengan kata dan istilah lain, kriminilisasi,   orang dikriminilkan,  yang baik dikatakan sebagai perampok , pengkhianat dikatakan sebagai orang yang benar dan jujur. Ini bukanlah sesuatu hal yang baru, ini sudah lama terjadi, 1450 tahun SM, Nabi Musa mengalami hal yang sama. Firaun, Haman dan tentara tentaranya, 3 kelompok mengeroyok Musa. Dunia tidak berubah, isinya itu itu juga, Haman, orang cerdas tetapi kecerdasannya bukan untuk mengabdi kepada rakyat tetapi untuk menjilat Firaun. Haman , orang yang diberikan akal sempurna tapi akalnya bukan untuk mengabdikan diri kepada Allah tetapi untuk mengikutkan hawa nafsu mendapatkan segenggam dunia dari Firaun. Mereka semua mati, nama mereka dikenang abadi  tetapi yang satu dikenal karena jahatnya, zolimnya, karena aniayanya tetapi yang satu dikenal karena baiknya, sholehnya.

Hari berganti, musim berubah, zaman berputar isi dunia tetap  tetap itu itu juga. Setelah itu 1450 tahun lamanya datang zaman Nabi Isa. Hari itu juga dia dikeroyok, juga dibantai oleh 3 kelompok, Yehudi, Romawi dan yang menjadi pengikut Yehudi dan Romawi. Yehudi tidak suka karena kedatangan Isa akan membuka borok Yehudi. Romawi tidak suka karena kekuasaan akan hilang karena pengikut Isa bertambah banyak. Gelombangnya keras yang akan meluluhlantakan kekuasaan Yehudi dan Romawi. Orang orang awam yang bodoh hanya mengikut Yehudi dan Romawi. Ternyata diantara para muridnya, ada pengkhianat Yudas Iskariot , hanya disogok dengan beberapa keeping uang emas, imannya luntur sehingga Nabi Isa ditangkap.

Hari berganti, musim berubah, 571 Sesudah Masehi, lahir Nabi Muhammad. Apa yang terjadi pada Musa dan Isa, terjadi juga pada Muhammad. Perang antara partai partai. Mereka mengeroyok kebenaran.

Zaman nabi nabi  sudah berakhir tetapi ada pelanjut para nabi, ulama yang mengamalkan ilmunya, ulama yang menyuarakan kebenaran. Ulama dikeroyok, ulama dihabisi, difitnah. Siapa yang menyinggung anggota kekuasaan,ditangkap, dihabisi, dipenjarakan.. Hari ini penerus penerus penyuara kebenaran difitnah juga.

Ketahuilah, mereka yang menolong dan memperjuangkan  agama Allah, tidak pernah takut sedikitpun. Memilih antara hak dan batil. Allah berikan telinga, Allah kasih mata, Allah kasih tenaga, pakailah untuk memilih dan memilah. Semua akan disoal, semua akan ditanya, kemana engkau akan berpihak wahai saudara. Dulu orang bingung memilih mana hak dan mana batil, tetapi hari ini begitu nyata dan jelas. Kau akan ditanya dan disoal dihadapan Allah, kemana engkau berpihak? Kemana engkau memilih? Demi jiwa dan penciptaannya. Beruntunglah orang yang mensucikan diri tapi pemilihan yang benar perlu pengorbanan yang panjang .

Hari ini kita memilih dan setiap pilihan pasti ada resikonya. Orang beriman akan tahu kemana dia akan pulang. Dari tanah, tegak diatas tanah, berjalan diatas tanah, akan kembali masuk ke tanah menjadi santapan cacing cacing tanah Kalau pernah kau tolong kebenaran, itulah yang akan kau bawa bekal menghadap Allah. Memilih bersikap dalam suasana genting, beribu alasan terucapkan tetapi hatimu tak bisa kau dustai, nalurimu tak dapat kau bohongi, hatimu terasa sempit ketika kau khianati diri . Oleh sebab itu ,tanya kepada hatiku yang tak dapat kau dustai, bahwa kau memilih jalan yang benar”

Kalau ada seorang ustad yang sudah membuat saya meneteskan air mata saat mendengarkan ceramahnya , ya itulah dia USTAD ABDUL SOMAD.

Salam Indonesia Raya,

5 Januari 2018

https://youtu.be/P3ZUVbaBKdo

Minggu, 16 September 2018

*PRABOWO SUBIANTO*
*UNTUK ISLAM & INDONESIA*

Oleh : Alfian Tanjung

Saya mulai kenal Mas Bowo tahun 1997, bersama Rombongan tokoh Islam Nasional disebuah tempat di Markas TNI untuk merespon situasi transisi. Ada pesan dan kesan mendalam ketika membaca buku Mas Bowo yang berjudul *Rebut Kembali Indonesiaku*. sebagai tulisan awal saya uraikan beberapa catatan tentang Letnan Jenderal Prabowo Subianto, waktu itu kami, Fadli Zon  bang Aru Syeif asadullah memanggil dengan sebutan Mas Bowo, dikalangan orang dekatnya disebut PS08. Saya mendoakan dan dan mengerahkan seluruh potensi yang saya punya untuk bisa menjadi *Presiden ke 8* dengan catatan :



1. Sosok Prabowo merupakan sosok yang Cerdas dan memiliki pembelaan yang sangat kuat, keras dan berani. Hal ini ditunjukkan oleh beliau dalam berbagai kesempatan. Kepada anak buah dan masyarakat bawah (dalam seri selanjutnya akan saya tuliskan).

2. Pembelaan kepada Islam, mas Bowo berani menentang Luhut Binsar Panjaitan (LBP), seorang TNI yang sangat anti, benci dan memiliki target untuk membasmi Umat Islam. Mas Bowo melaporkan rencana licik LB Moerdani dengang mengorbankan Umat Islam pada Peristiwa berdarah, 12 September 1984 di Tanjung Priok, pada Pak Harto. Beny Moerdani bersama Ali Moertopo, membentuk CSIS bersama kalangan katolik dalam rangka membonsai, mempersekusi dan "Membasmi" ide dan keberadaan tokoh dan gerakan Islam yang berkhidmad pada bisnis dan Politik.

3. Mas Bowo, sangat memahami umat Islam merupakan *Mayoritas yang tertindas* tertulis dalam buku *Akselerasi pembangunan Nasional* terbitan CSIS yang menyebutkan penghambat pembangunan Nasional adalah Umat Islam. Sejak muda Mas Bowo sangat dekat dengan kalangan Islam, karena Seorang Prabowo kerap merespon sikap Tirani Minoritas tersebut.

4. Mas Bowo sangat memahami pencaplokan sumber daya Alam Indonesia oleh Imprealis Zionist Kristen dan penguasaan Ekonomi secara nasional dengan cara yang 'Tidak Wajar' oleh kelompok tertentu, dari Jaringan Naga Merah dan Naga Kuning yang berafiliasi PKC dengan rezim Xi Jin Ping sang Jagal Islam di Cina, Hal ini menjadi latar belakang mengapa beliau membentuk Gerindra, sebagai partai Nasionalis Relijius.

5. Ijtima' Ulama I  27-29 Juni 2018 di Jalarta, memusyawarahkan dan menetapkan beliau sebagai Calon Presiden 2019-2024. Hal ini sudah melalui proses panjang dan interaksi yang mendalam. Harapan besar Ulama, Habaib dan Tokoh Islam secara nasional, Mas Bowo, Bang Sandi serta Partai Koalisi, bisa bersinergi secara *Simbiosis Mutualisma* yang dengan ini Ijtima' II GNPF Ulama, bisa segera digelar dan akan menjadi kekuatan dan Barisan yang kuat untuk memenangkan suara lebih dari 60 %, target dengan terbangunnya Koalisi *Keumatan dan Kebangsaan* adalah 80 % untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

6. Untuk Mas Bowo yang baik, dekatkanlah diri pada Allah swt dengan menertibkan Ibadah, mengokohkan Aqidah. Mas Bowo, jadilah Umar, seorang Pembela keadilan dengan Kekuasaannya, walaupun terhadap orang Yahudi atau non Muslim.

7. Mas Bowo, Ijtima' II akan menjadi energi terbarukan dalam bentuk *Koalisi Jakarta Nasional* dan *Barisan 212 Nasional*. Untuk itu mas Bowo berkenan meyakinkan semua partai koalisi, termasuk Demokrat tentunya. Untuk menandatangi 14 point aspirasi Umat Islam   Selanjutnya dengan terlaksananya Ijtima' II sesuai rencana, PBB akan menjadi Peluru atau anak panah umat yang menjadi faktor penggenap, penyempurna dan penambah energi. Karena Keluarga Besar Masyumi telah turun gunung untuk mengawal arahan ulama.
Mas Bowo, akan ada serial tulisan selanjutnya, semoga Allah SWT mengabulkan Doa dan Usaha Kita. Bersama Allah swt kita *Pasti Menang !*
Bismillah,...

Indonesia,
Jumat, 7 September 2018

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim

Allahu Akbar..

#2019GantiPresiden #Copas

Sabtu, 15 September 2018

Copas dari sebelah:
DAHSYATNYA DOA DUDUK DIANTARA DUA SUJUD:
√ ROBIGHFIRLII,
√ WARHAMNII,
√ WAJBURNII,
√ WARFA’NII,
√ WARZUQNII,
√ WAHDINI,
√ WA’AAFINII,
√ WA’FUANNII,
Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”,
Banyak yang menjawabnya dengan salah.
Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a.
Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari
Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD, marilah kita renungi maknanya :

√ ROBIGHFIRLII,
Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

√ WARHAMNII,
Sayangilah diriku.
Kalau kita disayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih Sayang akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih Sayang اللّهُ nafsu kita akan terbimbing.

√ WAJBURNII,
Tutuplah segala kekuranganku.
Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekeurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ , maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

√ WARFA’NII,
Tinggikanlah derajatku.
Kalau اللّهُ sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.

√ WARZUQNII,
Berikanlah aku rizki,
Sebagai hamba اللّهُ kita membutuhkan rizki اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.

√ WAHDINI,
Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan.
Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.

√ WA’AAFINII,
Berikanlah aku kesehatan.
Apabila kita sehat kita bisa menambah kebaikan dan manfaat serta tidak menjadi beban orang lain.

√ WA’FUANNII,
Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan.
Dari doa tsb diawali do’a dengan mohon ampun dan kita akhiri dengan permohonan ampunan utk menghapus dosa. Sehingga kita benar-benar bersih.
Allah Subhanallah Ta’ala memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah sholallahu alaihi wasallam mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul.
TERKADANG YG JADI PERSOALAN DIMANA HATI DAN   PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A ITU ?
DAN KITA TIDAK HAFAL ARTI DAN MAKNANYA?
Padahal dahsyat  doa tsb, dan masih banyak orang sering tergesa gesa yg seharusnya  tuma’nina dgn meresapi dan benar2 meminta kepada Allah SWT
Marilah segera resapi dan tuma’nina semoga mendapatkan dasyatnya doa tsb
Wallahu a’lam #Copas

Sabtu, 01 September 2018

SESAT LOGIKA

BRO,
Hati² terjebak dgn kata² indah yg dibungkus dgn logika yg salah :

Di medsos, bahkan di kaos, ada tulisan begini :

"Siapapun Presidennya kalau kamu malas, kamu tetap hidup susah"

Sekilas gak ada yg salah dengan kalimat diatas... ❗❗❗

Lantas dimana salahnya ❓

👉 BEGINI......

✅ Anda rajin, setiap pagi pergi ke sawah pulang petang. JIKA Saat anda panen ternyata pemerintah impor beras dari luar negeri dan dijual dengan harga sangat murah, akhirnya beras anda "susah" laku di pasaran dan terpaksa dijual dengan harga murah alias rugi.

✅ Anda rajin berdagang buka toko tiap hari dari pagi sampai petang. Tapi JIKA di sisi lain pemerintah membiarkan toko2 minimarket ritel milik pemodal besar tumbuh menjamur di desa anda tanpa dibatasi, JIKA pengusaha asing bebas berinvestasi dan berjualan dengan harga yang pasti lebih murah, dan toko anda tak mampu/"susah" bersaing sehingga penjualan menurun.

✅ Anda rajin belajar hingga lulus kuliah, namun JIKA di sisi lain tenaga kerja asing dibebaskan masuk oleh pemerintah ke negri ini sehingga persaingan mendapat kerja jadi lebih "susah" dan berat. Pengangguran semakin bertambah.

✅  Orangtua rajin mendidik anak dengan iman dan akhlaq, namun JIKA sisi lain pemerintah membiarkan beredarnya narkoba, seks bebas, lgbt, kebebasan Internet, game dan tayangan tv yang merusak. Sehingga tugas orang tua dan pendidik semakin "susah" dan berat. Ditambah lagi JIKA tuduhan radikal dan intoleran sering ditujukan oleh pemerintah bagi para da'i.

♥️ Dan masih banyak contoh lainnya.

💥 Jadi kemudahan hidup itu bukan hanya dari sisi malas atau rajin, melainkan satu hal lagi yakni #RakyatMembutuhkanPemimpin yang #Peduli dengan rakyatnya sendiri.

#2019gantipresiden

#Selamat Pagi Bro ... Tuang Kopinya #Copas
●BALADA PENDAKWAH YANG LUPA

Kadang sekelas pendakwahpun lupa, bahwa KEBENARAN adanya hanya di kanan atau di kiri. Terletak di salah satu sisi. Bukan ditengah2.

Jadi bagaikan pilihan gender atas kelamin, harus jelas pilih Lelaki atau Perempuan. Kalau di tengah2, Wandu namanya.

Tapi lain lagi kalau kolom identifikasi itu dibuat oleh kaum Liberal atau Sekular, maka ada kolom Male, Female, dan Other. Nah siapa yg pilih Other, pasti bukan juru agama.

Jadi ketika USTADZ YUSUF MANSUR mengatakan lewat media bahwa dirinya di tengah2, NETRAL, tidak memihak Capres-Cawapres manapun, wajar jika orang yg membaca bingung.
Kata UYM: "Yang di tengah kan tugasnya mendoakan semua. Jadi jangan kaget kalau nanti saya tiba-tiba ke Pak Jokowi, tiba-tiba ke Pak Prabowo."

Jadi masyarakat disuruh maklum seandainya tiba2 sang Ustadz merapat ke Emak? Kita dilarang kaget jika sekonyong2 dia ngadem di Kertanegara? Jangan kecewa bila mak bedhundhuk ada di markas Kita-Kitaa-Kitaaa, atau jika mak plekenyuuk dia ngeteh cantik bersama Ngebualin..?

Lha kok wenak...?

Tapi ajaibnya, belakangan ini, seperti selalu ada Kekuatan Ghaib yg menyingkap setiap sikap keabu-abuan. Kekuatan itu seperti menyasar kepada orang yg mengaku2 dirinya Putih Tua atau Hitam Muda. Karena putih ya putih. Hitam ya hitam.

Apalagi sekelas pendakwah yg sudah jadi influencer. Bukan kelas kampung yg jauh dari pertemuan dengan para tokoh politik. Harus jelas menunjukkan dirinya berjalan di Kanan atau di Kiri. Jangan di tengah2, pasti akan ketabrak dan rawan tumbang.

Dan terbukti. Gara2 ingin berdiri di Tengah, maka ditabraklah UYM oleh sebuah rekaman Voice Note. Ia tersandung kakinya sendiri. Pengakuannya bahwa seolah ia berada di posisi netral, langsung tumbang oleh viralnya peredaran Voice Note di WA sepanjang hari ini.

Di rekaman suara itu, UYM mengaku dirinya dihubungi oleh istana segera setelah Pakde memilih Wakilnya. Lalu ia terdengar mengatur strategi menyambut sang paslon, yg berarti mengukuhkan dirinya sebagai pendukung Mukidi. Ia juga menyatakan yakin Pakde akan menang.

✔Memangnya salah kalau ada Ulama yg mendukung Mukidi..?
Justru tak salah kalau jelas mendukung Mukidi. Kan banyak ulama yg mendukung Mukidi dan mereka bersikap terang saja. Berbeda pilihan adalah hal biasa.
Yg salah adalah berusaha mengaburkan identitas diri agar bisa meraup semuanya, padahal dirinya jelas membela satu sisi. Yg seperti itu cenderung tak punya nyali untuk memperjuangkan kebenaran. #Copas
https://www.abadikini.com/read/27/08/2018/aturan-baru-partai-komunis-china-anggota-taat-agama-harus-hengkang/
-----------------------
Lentera Jihad 0019
*MENAKAR INDONESIA ?*

Pada sidang Umum MPR 1988, PDI mengusulkan penghapusan pelajaran Agama di Indonesia, Petinggi PDIP menegaskan kemenangan mereka pada Pemilu 2019 akan menghapuskan Pelajaran Agama secara Nasional.
PKC, telah menunjukkan wajah Asli Komunisme, Ateis dan Anti Agama dalam artian totalitas. Adalah Eva Kusuma Sundari pernah berpendapat  *Situs Islam* lebih berbahaya dari *Situs Porno*, dengan pongahnya Megawatie menghina bagi yang meyakini hari akhirat, Sukmawati benci dengan jilbab dan sinis dengan azan.
Ketua DPC PDIP Surabaya bertekad akan mencabut FPI sampai keakar-akarnya (maksudnya mencabut Islam keakar-akarnya).
Paham Sekuler selain PDIP yang akan menjadi Kontingen Cina Conection dalam Pemilu 2019 adalah *Partai Trio Cino* yaitu : Nasdem, James Riady. Perindo, Hary Tanoe Sudibyo dan PSI, Partai, *titisan dan titipan* para naga dan taipan yang dipimpin oleh Grace Natalie (Mantan Wartawati dan pemain papan atas).
Bangsa Indonesia berke-Tuhanan yang Maha Esa sangat *Menolak Keras* Paham Anti Tuhan. Berikut ini kita catat rekam jejak PDIP sejak 1999 :
1. Menetapkan UU Ketenegakerjaan yang membuat Pegawai tetap menjadi kontrak.
2. Walk Out, pada saat pengesahan UU no 20/2003 tentang Sisdiknas karena menolak Pasal tentang : *Siswa diajar agama oleh guru yang seagama dengannya*, bersama PDS.
3. Secara umum PDIP, mendukung dicabutnya *TAP MPRS XXV 1966* tentang Pelarangan PKI. Diantaranya : Budiman Sujatmiko , Nur Suhud, Adian Napitupulu dan Ribka Ciptaning Proletariati, yang mengatakan ada 20.000.000 warga PKI, memilih PDIP.
4. Kepala Daerah asal PDIP, secara terang-terangan memusuhi dan menyerang Islam, seperti Agustin Teras Narang, 2004-2014 di Kalimantan Tengah dan Cornelis  di Kalbar, selama dua periode.
5. Secara umum PDIP berkolaborasi dengan kaum Kristen, Komunis dan Muslim sekuler Abangan termasuk Syiah, dan partisan anti Islam lainnya.

Situasi sekarang mirip dengan tahun 1960-1965, dengan *Nasakom jilid 2*.
 Untuk itu Kaum Muslimin harus melakukan Konsolidasi Dan *Mobilisasi Partisipasi Politik*
Barisan 212 sangat riil untuk diedukasi menjadi kekuaatan Politik real umat Islam dalam menghadapi tahun Politik 2019.
Saatnya kita berjihad Konstitusional,....
Bismillah..

Indonesia,
Selasa, 28 Agustus 2018

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim #Copas