Ilsutrasi/ Sekolah Rusak (Foto: Koran SINDO)
JAKARTA - Meski letaknya di Ibu Kota, namun perhatian pemerintah provinsi DKI Jakarta terhadap nasib pendidikan belum terpenuhi. Enam ruang kelas di SMPN 198 Duren Sawit, Jakarta Timur, rusak parah.
Sebenarnya, sekolah ini baru saja direnovasi pada tahun 2009. Namun, renovasi tidak dilakukan menyeluruh. Dari delapan belas ruang kelas, hanya 12 ruang yang diperbaiki.
Sementara enam ruang lainnya dibiarkan rusak. Kebanyakan ruang kelas rusak di bagian atap. Bahkan, di salah satu ruang, atap yang menutupi kelas ambruk sehingga ruang tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kepala SMPN 198, Amer Manurung, mengatakan walaupun kondisi fisik bangunan enam kelas sekolahnya sangat memprihatinkan, lima kelas tetap digunakan siswa.
“Seluruh ruang kelas terpakai semua dan tidak ada lagi kelas pengganti. Untuk kegiatan 800 siswa kami membagi dua shift, pagi dan siang,” kata Amer saat ditemui okezone Senin, (30/5/2011).
Dia menjelaskan lima kelas yang rusak tetap digunakan untuk belajar kelas 7 dan 8, sedangkan satu kelas yang atapnya ambruk sudah tak terpakai.
“Sebagai kepala sekolah, terus terang saya malu, masih ada saja sekolah di Jakarta yang kondisinya mau rubuh dan dibiarkan. Kasihan anak-anak jadi terganggu belajarnya,” sesalnya.
Kondisi memprihatinkan ini menurut Amer ironis. Alasannya, sekolah yang berdiri tahun 199 memiliki prestasi cukup baik. Di tahun 2010, SMPN 198 berada di rangking 453 dari seribuan lebih SMP di Jakarta.
“Kondisi ini sangat tidak baik karena mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa sehingga rankingnya tidak terlihat bagus,” keluhnya.
Sumber : Catur Nugroho Saputra - Okezon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar