Rabu, 4 Mei 2011 - 18:35 wib
Fitri Yulianti - Okezone
(Foto: gettyimages)
LUPUS si anak mudah tokoh dalam komik itu memang lucu, tapi lupus satu ini sangat tidak lucu. Lupus adalah penyakit yang butuh perhatian dan kepedulian banyak lini, mulai deteksi hingga pengobatan.
Baru-baru ini, para pengurus Yayasan Lupus Indonesia (YLI) mendatangi kantor Menteri Kesehatan RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih MPH Dr PH. Ia mengharapkan semua komunitas LSM Pemerhati Lupus seluruh Indonesia untuk bekerja sama mengumpulkan data Odapus (orang dengan lupus) dengan pengelompokan sesuai peta kondisi lupus di Indonesia.
Prof dr Zubairi Djoerban SpPD (KHOM) turut mendampingi pengurus YLI yang diketuai Tiara Savitri SPd. Prof Zubairi menyatakan bahwa penanganan lupus di tingkat deteksi dini, penanggulangan, ataupun terapinya akan mudah dilakukan. Pasalnya, ketersediaan obat-obatan bagi kelompok deteksi dini telah terjamin di mayoritas puskesmas seluruh Indonesia secara gratis.
Belum diketahui penyebab
Lupus adalah penyakit “auto-immune disease” yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Sebanyak 10.314 penderita lupus ditemukan di Indonesia (data September 2010) dan angka ini terus meningkat pesat sejak kampanye mulai dilakukan YLI pada 2005.
Dengan dikenali sedini mungkin, penderita lupus yang salah satunya gejalanya berupa ruam berbentuk kupu-kupu di wajah ini akan mendapat pengobatan yang tepat. Hasilnya, angka kematian bisa berkurang yang pada akhir 2010 lalu di Indonesia mencapai lebih 400 orang.
Lupus sebagian besar adalah wanita usia produktif. Sebanyak 8 dari 10 kasus baru yang muncul menimpa wanita usia usia 15-60 tahun.
Fokus program pada edukasi
YLI sendiri menekankan program pada peningkatan sosialisasi agar masyarakat semakin mengenal gejala-gejala awal dan konsekuensi kesehatan akan lupus. Di antaranya dengan cara memfasilitasi proses peningkatan informasi penatalaksanaan lupus bagi dokter umum, perawat, dan bidan di daerah tertinggal dengan cara membantu pencarian materi, mencetak, membagikan, juga memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan.
Kemudian, YLI juga akan mengupayakan bantuan pendanaan untuk membantu penderita yang kurang mampu. YLI juga melakukan koordinasi dengan organisasi lupus sedunia, sebagai upaya pembaruan data, perkembangan pengobatan, dan pelaksanaan program yang dapat diaplikasikan di seluruh dunia.
Kegiatan World Lupus Day 2011
Dalam rangka memeringati World Lupus Day 2011, YLI mengadakan serangkaian kegiatan bertema “Knot the Spirit For Lupus People”. Kegiatan akan berlangsung di Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta sejak 7 Mei-9 Juli 2011.
Rangkaian kegiatan sosialisasi akan dimulai di Jakarta pada 7 Mei 2011 dengan kegiatan “Branding on the Street” di perempatan lampu merah Taman Kota Menteng dan sekitarnya. Acara dilanjutkan dengan Malam Renungan dan Apresiasi Hari Lupus Dunia 2011.
Pada kegiatan tersebut, YLI juga akan meluncurkan buku antologi Surat Untuk Tuhan yang telah meraih penghargaan World Royal Record dengan kategori buku dengan jumlah penulis Odapus terbanyak.
Pada 8 Mei 2011, acara dilanjutkan dengan talkshow bertema “Lupus Warisan Unik” di Aula Gedung PMI yang disampaikan oleh para pakar Lupus, seperti Prof dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM, Dr Ali Sungkar SpOG (K), Dr Nia Kurniati SpA KAI.
Selanjutnya, akan diadakan pertemuan untuk memotivasi para Odapus yang akan dibawakan oleh motivator Sigit Risat dari Harmoni Training & Character Building, bertemakan “Kekuatan Cinta dan Semangat”.
Acara yang sama dengan tema “Lupus Warisan Unik” juga akan diselenggarakan di Yogyakarta, 21 Mei 2011 yang akan diramaikan pula dengan sosialisasi.
Kegiatan sosialisasi di Bogor akan diselenggarakan 9 Juli 2011 di Botani Square. Bertemakan “Lupus Warisan Unik”, acara juga akan dimeriahkan oleh G Star, kelompok musik yang menggunakan perlengkapan musik daur ulang.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, 12 Juni 2011 akan diselenggarakan “Walk 4 Lupus” di area bundaran HI, Jakarta, dan sekitarnya. Acara dalam rangka menarik perhatian dunia untuk “Knot The Spirit For Lupus People (Ikatan Semangat Bagi Odapus)” melalui kegiatan bergandengan tangan manusia terbanyak.
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar