Ilsutrasi(photo: dprd-sidoarjokab.go.id)
SAMPIT – Masa pemerimaan siswa didik baru (PPDB) mendapat perhatian Bupati Kotim H Supain Hadi. Tidak hanya mendengar dari bawahan, bupati justru turun langsung ke sekolah guna mengetahui proses PPDB sebenarnya.
Dalam inspeksi mendadak (sidak), kemarin (23/6), bupati memantau 3 sekolah, yakni SMKN 1, SMAN 2 dan SMAN 3 sampit.
“Saya sengaja tidak mengajak instansi terkait. Saya ingin mengetahui di lapangan, seperti apa PPDB yang dilakukan tiap sekolah. Ternyata lumayan bagus, karena biaya pendaftaran yang diminta, berdasarkan rapat yang dilakukan semua sekolah dengan dinas, tujuannya untuk para calon siswa itu sendirti,” ujar bupati.
Selain memantau PPDB, bupati juga melakukan dialog dengan guru dan kepala sekolah. Beberapa keluhan yang disampaikan mulai dari minimnya tenaga guru PNS, serta pembangunan gedung sekolah, dan juga sarana belajar.
Pada kesempatan itu, bupati mengingatkan agar sekolah tetap mengacu pada kesepakatan dan aturan yang ada. Yakni tidak melakukan pungutan di luar ketentuan, menerima siswa baru melebihi kapasitas dan bermain jalur belakang. Sebab, dengan cara-cara seperti itu katanya, akan membuat sekolah tidak baik dan anak yang masuk juga tidak akan baik.
Tidak hanya itu, bupati juga meminta kepada semua sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab sekolah juga menjadi tempat penilaian tim adipura.
Sementara proses PSB di SMAN 3, SMAN 2, dan SMKN 1 Sampit kemarin terus membludak. Pada sekolah SMAN 3 Sampit jumlah pendaftar mencapai 373 orang, padahal daya tampungnya hanya 224 siswa. Untuk SMKN 1 juga tak kalah ramainya, meski kouta yang ditetapkan hanya 400 siswa, namun yang mendaftar tercatat sudah 603 orang. (radar sampit/)
Sumber : sampitonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar