(Foto: gettyimages)
ORANG yang tidur sangat sedikit akan makan lebih banyak. Kalori yang terbakar juga hanya sedikit. Demikian menurut sebuah studi baru yang menambah bukti hubungan antara kurang tidur dan berat badan.
Walaupun temuan tidak membuktikan bahwa kurang tidur menyebabkan berat badan bertambah atau menjelaskan dengan tepat hubungan tidur dan berat badan, peneliti menunjukkan bahwa tidur harus menjadi prioritas.
"Jika Anda menjadikan diet sebagai prioritas dan ingin sehat, jangan lupa bahwa tidur yang sehat merupakan bagian yang sangat penting untuk menjadi sehat," kata Michael Grandner, yang sempat memelajari tidur dan gangguan tidur di University of Pennsylvania, Philadelphia, seperti dilansir Reuters Health, Senin (11/7/2011).
Beberapa penelitian sebelumnya menguji hubungan antara tidur, diet, dan berat badan dalam berbagai cara. Sebagian melibatkan banyak responden dengan pertanyaan seputar kebiasaan tidur dan makan kemudian menganalisis kondisi kesehatan mereka di masa depan.
Penelitian lainnya, termasuk studi terbaru ini, mengamati kelompok yang lebih kecil, memanipulasi jadwal tidur, dan mengamati perubahan nafsu makan responden. Bagaimanapun, kedua jenis penelitian umumnya mendukung gagasan bahwa kurang tidur berhubungan dengan kenaikan berat badan.
Penelitian
Untuk studi ini, Marie-Pierre St Onge dari New York Obesity Research Center at St. Luke's-Roosevelt Hospital dan koleganya merekrut 30 pria dan wanita berusia 30-40 tahun dengan berat badan normal. Para peserta diminta menetap dan tidur di sebuah pusat penelitian selama lima malam.
Dalam salah satu kunjungan, mereka diperbolehkan tidur sembilan jam setiap malam. Selama kunjungan lainnya, peserta hanya diizinkan empat jam menutup mata. Selama empat hari menetap, mereka diberi makanan diet ketat, kemudian diizinkan makan apapun yang mereka inginkan pada hari terakhir.
Peneliti mengamati energi yang dibakar setiap hari, juga menanyakan kepada peserta bagaimana mereka merasa energik. Tes menunjukkan bahwa terlepas dari jadwal tidur mereka, orang-orang membakar jumlah kalori yang serupa, sekira 2.600 kalori per hari.
Tapi ketika kurang tidur, mereka makan lebih banyak dibanding ketika tidur normal. Peserta yang tidur normal makan rata-rata 2.500 kalori per hari, sedangkan ketika kurang tidur, mereka bisa makan hingga 2.800 kalori per hari.
“Jika terus terjadi dalam kehidupan sehari-hari seseorang, ini akan menempatkan mereka yang kurang tidur pada risiko obesitas yang lebih besar,” tulis para peneliti di American Journal of Clinical Nutrition.
Peserta juga mengatakan mereka merasa lebih lamban dan kurang energik setelah beberapa hari merasakan jadwal tidur yang lebih pendek.
Penjelasan di balik hubungan
Ada beberapa penjelasan di balik hubungan antara tidur dan makan, tegas peneliti. Salah satunya, fakta bahwa tidur penting bagi hormon yang membantu mengontrol seberapa banyak kita makan.
“Tidur tampaknya memainkan peran pada bagaimana tubuh Anda mengelola hormon yang mengontrol seberapa lapar Anda; kapan Anda lapar dan jenis makanan yang membuat Anda lapar," kata Michael.
Penjelasan lain adalah ketika lelah, kita kurang baik dalam membuat keputusan soal makan sehat. Terlalu sedikit tidur juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar