iklan

Rabu, 12 Oktober 2011

MEMPELAJARI KE-GHAIB-AN YANG NYATA

MEMPELAJARI KEGAIBAN YANG NYATA.

Selama ini kita jarang sekali mengkaji diri kita sendiri. Secara kasat mata saja, badan wadag yang terlihat sangat ajaib. Mengapa ajaib? Tidakah kita bisa merasakan bahwa kita makhluk ajaib? Ketika kita melihat, bukan kah ini sangat ajaib!!! Ketika kita mampu mendengar, bukankah ini sangat ajaib? Ketika, kita mampu merasakan rasa manis, pahit, asin...bukankah ini ajaib!!! Ketika kita mampu mencium sesuatu guna membedakan wujud bendanya, bukan kah ini ajaib!!!

Pusaka hidup yang Tuhan berikan ke kita manusia sesungguhnya merupakan produk2 teknologi yang sangat tinggi dan canggih sekali, yang dibagikan secara gratis!!! Perhatikan saja langkah kaki, atau gerakan tangan, bukan kah ini sangat ajaib!!! bisakah keajaiban ini dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kita diberikan pikiran, bukankah ini ajaib!!! Dimana keajaibannya? Piikiran merupakan bentuk pendelegasian untuk kemampuan mencipta di bumi, tidak kah hal ini kita sadari. KEMAMPUAN MENCIPTA!!! Hawa nafsu merupakan keajaiban lainnya. Apa yang ada dalam pikiran, tidak lah mungkin di wujudkan klu tidak ada Hawa Nafsu, ajaib...ajaib...ajaib sekali. Pernahkah kita sadari keajaiban ini.

Mempelajari yang Ghaib, bukan berarti kita harus berinteraksi dengan makhluk2 lainnya yang tidak memiliki badan wadag, hihihi...Mempelajari Ghaib artinya, kita mencoba memecahkan kesempurnaan hidup yang di beri Tuhan Yang Maha Hidup, dan itu ada di diri sendiri. Jika kita mampu memecahkan software kesempurnaan hidup yang merupakan hak dasar nya manusia, maka kita akan semakin dekat untuk menjadi Insan Kamil. Keghaiban yang nyata...Nyata-nyata, banyak sekali perangkat lunak yang diberikan, tidak mampu kita pecahkan. Ghaib yang nyata merupakan semangat TAUHID semangat menuju Tuhan Yang Substansial, sebagaimana dicontohkan oleh pendahulu-pendahulu kita yang Cinta akan hidup dan berusaha memecahkan misteri hidup. Jalan yang di tempuh adalah Jujur, bersahabat dengan dengan alam, dan selalu mencari Tuhan Yang Monoteistik, Tuhannya Manusia, Tuhan nya Alam semesta, Tuhan Yang Memberi kita Hidup!!!

Silih Wangi
Saling Mengharumkan
Silih asah, silih asih, silih asuh
Saling berbagi, saling mengasihi, saling menjaga 
Sumber  : Samidi Kaleem-Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar