iklan

Rabu, 23 Maret 2016

TITIPKAN ANAK KITA KEPADA ALLAH

Bismillaah #sharing

Titipkan Anak Kita Pada Allah

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

"Maka tatkala isteri ´Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk." (QS. Ali 'Imran : 36)

-*-*-

Selepas sholat, saya biasanya duduk sebentar untuk ngobrol atau hanya sekedar bertegur sapa dan bertukar kabar. Walau ngobrolnya cuma sebentar, tapi lumayan banyak pelajaran dan juga manfaat yang bisa saya dapatkan melalui rutinitas seperti ini. Salah satunya adalah saat saya berdiskusi ringan dengan salah seorang Ustadz terkait metode beliau di dalam mendidik anak-anaknya.

Perlu diketahui, anak-anak beliau ini terkenal akan keaktifan, nurut, dan bisa nyenengke (bahasa jawa, artinya menyenangkan) banyak orang. Dan yang saya heran itu, hampir semua orang yang kenal anak-anak beliau mesti merasa ada "sesuatu" yang lain dengan anak-anak tersebut. Entah karena emang lucu, atau karena anaknya penurut dan imut, hehehe

Pernah suatu ketika, saat saya mau keluar ke AlfaMart, si bungsu ;namanya Ayyash; langsung mendekati saya sambil ngomong gini, "Ami (paman atau om) capek gak? Ayyash pijit mau?". "Emang Ayyash bisa mijit?" tanyaku sambil nahan ketawa karena lucu dan takjub dengan polanya itu :D

"Bisa don" (karena Ayyash belum bisa ngomong "dong") :D

"Nanti malam aja ya Ayyash, ami mau keluar dlu"

"Ami mau belanja ya? Ayyash ikut ya?" tak disangka ia ngomong begini sambil mencium pipi saya, hehehe (entah siapa yang ngajari nih) :D

Kira-kira seperti itulah secuil kisah lucu dan ngangenin Ayyash dan kakak-kakaknya yang hampir mirip pola dan tingkahnya itu.

-*-*-

Siang ini saya berkesempatan duduk bareng abinya Ayyash. Karena penasaran, saya akhirnya buat diskusi ringan dengan beliau,

Saya, "Anak-anak antum lucu ya ustadz, ngangenin lagi, hehehe..."

Ustadz, "AlhamduliLlah... makanya cepet punya anak :D"

Saya, "Hehehe (sambil nangis dalam hati). 'Ala kulli hal, gimana sih antum mendidik anak-anak antum? Kok sepertinya mereka bisa nurut, trus gak nakal kayak yang lain. Padahal saya perhatikan mereka sering antum lepas maen keluar kan ya?"

Ustadz, "Iya, ana memang sengaja tidak pernah mengekang anak-anak main. Nanti kalo capek dan ngantuk kan pulang sendiri"

Saya, "Tapi kan di luar banyak anak-anak yang nakal ustadz, apa antum gak takut anak antum dipengaruhi atau ikut-ikutan nakal?"

Ustadz, "Yang antum lihat gimana mereka? Ada indikasi terpengaruh atau ikut-ikutan ndak?

Saya, "Ndak sih ustadz, hehehe... Jadi rahasianya apa ustadz? Barangkali bisa ana praktekin besok hari (ihiiiiiir)"

Ustadz, "Seperti yang ana singgung sebelumnya, anak gak mau terlalu mengekang anak-anak. Kalo jadwalnya mandi, ana cukup menyediakan airnya di ember dan perlengkapan mandi aja. Kalo jadwalnya makan, ana cukup menghidangkan makanan saja, biasanya sih kita makan senampan berdua dengan uminya. Termasuk ketika mereka mau maen keluar rumah, ana ndak pernah menghalangi apalagi melarang mereka, karena mereka udah ana titipkan kepada Allah ﷻ!!!"

Saya, "Maksudnya gimana ustadz? Bisa dijelaskan ndak? Mudah-mudahan saya bisa mengambil manfaat darinya"

Ustadz, "Coba antum bacakan ayat ke-36 Surah Ali Imran"

(Setelah saya bacakan ayat yang diminta)

Ustadz, "Itu rahasianya akhi"

Saya, "Bisa dijelaskan lebih detail lagi ndak ustadz? BaarakaLlahu fiik"

Ustadz, "Ayat tersebut berisi sebuah doa yang sangat mulia, doa dari seorang ibu wanita yang juga mulia (Maryam), yang kelak di hari berikutnya juga akan memiliki seorang cucu yang juga mulia (yaitu Nabi Isa). Coba antum perhatikan doa indah yang diucapkan ibunya Maryam ini,

إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

"Aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk"

Ustadz, "Doa ini yang senantiasa ana bacakan saat melepas anak-anak keluar rumah akhe. Biasanya sebelum keluar rumah, anak-anak saya peluk dan cium keningnya sambil saya usap kepalanya, lalu saya bacakan doa tersebut. Dengan demikian anak-anak udah saya pasrahkan kepada Allah ﷻ terhadap penjagaan dari setan dan bala tentaranya dari kalangan manusia juga jin"

Saya, "Maa syaa Allah ﷻ... sungguh beruntung saya saat ini duduk bersama antum ustadz. BaarakaLlahu fiik"

Ustadz, "Perlu antum catat akhe, sebagai manusia, kami ini juga punya keterbatasan dalam memantau dan mengawasi anak-anak. Seringnya malah mereka itu hilang dari pandangan kami. Apalagi antum tahu sendiri kan gimana aktifnya anak-anak seusia mereka itu"

Saya, "Iya ya ustadz"

Ustadz, "Oleh sebab itu, kita harus menitipkan penjagaan mereka kepada Allah ﷻ, Dzat yang bisa mengawasi seluruh makhluknya 24 jam tanpa henti. AlhamduliLlah... benarlah firman Allah ﷻ,

وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

"...dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku." (QS. Maryam : 4)

Saya, "Maa syaa Allah ﷻ... Ana uhibbuka fiLlah yaa ustadz..."

Ustadz, "AhabbakaLlahu alladzi ahbabtany lahu"

-*-*-*

Jika anak yang ingin didoakan adalah laki-laki, maka doa yang diucapkan,

إِنِّي أُعِيذُهُ بِكَ وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Inni u'idzuhu bika wa dzurriyyatahu minasy syaithoonir rajiim

Namun jika anaknya adalah wanita, maka doanya,

إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Inni u'idzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy syaithoonir rajiim

بارك الله فيكم

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar