iklan

Rabu, 30 Maret 2011

Radiasi Nuklir, Anak-Anak Paling Berisiko Kanker

Kamis, 17 Maret 2011 - 11:50 wib
Okezone

(Foto: gettyimages)

RADIASI nuklir dapat mencemari rantai makanan yang bersentuhan langsung dengan manusia, salah satunya susu sapi. Anak-anak dan janin adalah kalangan yang paling berisiko terhadap kanker.

"Ledakan membuat penduduk terpapar radiasi dengan efek jangka panjang adalah kanker, seperti kanker tiroid, kanker tulang, dan leukemia. Anak-anak dan janin adalah pihak yang sangat rentan terhadap risiko ini," kata Lam Ching-wan, patolog kimia di Universitas Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters Health, Kamis (17/3/2011).

"Untuk sebagian orang, bahkan sejumlah kecil radiasi dapat meningkatkan risiko kanker. Semakin tinggi radiasi, semakin tinggi risiko kanker," lanjut Lam yang juga anggota di American Board of Toxicologists.

Bahan radioaktif dibawa hanya dalam hitungan menit lewat tetesan air di udara. Bahan ini kemudian dapat langsung dihirup ke dalam paru-paru, dan bila disiram air lewat hujan buatan ke laut dan tanah, akhirnya bisa mencemari tanaman, kehidupan laut, dan air minum.

“Susu sapi juga sangat rentan, jika sapi makan rumput yang terpapar radiasi,” tegas Lam.

Kebanyakan ahli sepakat bahwa anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan janin adalah pihak yang paling berisiko terhadap radiasi nuklir. Sebab, sel mereka membelah pada tingkat yang lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

“Mereka juga mengonsumsi susu sapi lebih banyak daripada orang dewasa yang menempatkan mereka pada risiko lebih lanjut,” kata seorang ilmuwan Jepang yang merawat korban ledakan bom atom di Hiroshima.

"Sapi seperti penyedot debu, mengambil yodium radioaktif yang mendarat di padang rumput luas. Kemudian, partikel-partikel tersebut sangat mudah terkonsentrasi dan masuk ke dalam susu," lanjutnya.

“Ini seperti yang terjadi di Chernobyl, Ukraina, dan sayangnya, informasi tentang risiko ini belum diberikan kepada orangtua," jelasnya.
Sumber :  Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar