Gemar beraktivitas tingkatkan daya pikir & logika. (Foto: Getty Images)
BERAKTIVITAS bagi seorang anak tak hanya bagus untuk perkembangan fisik, juga sangat bermanfaat untuk tingkatkan daya pikirnya.
Psikolog anak dari Rumah Sakit Brawijaya Women and Children, Rutika Thamrin Spsi Psikolog CHt CI MTLT, mengatakan bahwa salah satu cara agar anak bisa mengembangkan kemampuan berpikir dan logikanya, yakni dengan cara orangtua mengajak anak agar gemar beraktivitas.
“Jangan pernah kesal jika anak Anda aktif bergerak, justru ketika anak banyak beraktivitas, menunjukkan bahwa anak Anda sehat,” ungkapnya dalam acara bertema “Aktivitas bagi Anak untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir dan Logika” yang diadakan PT Indofood Fritolay Makmur, Chitato, di KidZania Jakarta.
Psikolog yang akrab disapa Tika ini menuturkan, agar anak gemar beraktivitas, maka beri anak kegiatan yang sesuai, di antaranya sesuai dengan minat dan umurnya. Untuk itu, orangtua dapat memberi kegiatan yang sesuai bagi si kecil agar dapat menyalurkan energinya dengan tepat, dan dapat mengembangkan keterampilannya.
“Dengan gemar beraktivitas, selain baik untuk menyalurkan energinya, anak juga bisa terlatih rasa percaya dirinya. Selain itu dapat mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar,” paparnya.
Biarkan anak memiliki kegiatan yang menurutnya menarik dan orang tua bisa mengarahkannya dengan tepat. Selain itu, orang tua bisa memfasilitasi anak untuk melakukan kegiatannya tersebut.
Seperti memberikan anak-anak berupa alat untuk membantu membuatnya pintar berpikir. Misalnya busur untuk mengenal aneka bentuk, kompas untuk mengenalkan aneka arah, dan lain-lainnya.
“Yang terpenting, anak melakukan kegiatan dengan senang hati tanpa harus memaksa. Bahkan, orangtua bisa memberikannya dengan cara bermain,” ucap Tika.
Melakukan kegiatan apa pun dengan hati yang senang dan jiwa yang bahagia, bisa membuat anak lebih menerapkan apa yang diajarkan orang tua saat itu. Selain itu, anak merasa bahwa segala aktivitas yang diberikan orangtua tersebut merupakan aktivitas yang menyenangkan.
Perlu diketahui bahwa kurangnya aktivitas fisik bisa memicu anak untuk mengidap beberapa penyakit, seperti obesitas karena anak kurang gerak. Bahkan, berdasarkan estimasi WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko terjadinya kanker.
Berdasarkan penelitian, terdapat hubungan antara kanker dan berat badan berlebih, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul akibat faktor risiko ini adalah kanker kerongkongan (oesophagus), ginjal, rahim (endometrium), pankreas, payudara, dan usus besar.
“Penting sekali untuk memperhatikan masa anak-anak bagi pertumbuhan otak dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, dan juga bagi perkembangan tubuh,” saran Tika.
Tika menyebutkan, periode tumbuh kembang anak adalah masa-masa yang sangat esensial, lakukan pertumbuhan ini secara bersama-sama, tidak hanya anak yang tumbuh, juga orangtua yang ikut tumbuh bersama.
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar