iklan

Sabtu, 23 April 2011

Kenang Franky, 'Perahu Retak' Dilantunkan di Konser Hari Bumi

Sabtu, 23 April 2011 - 11:40 wib

(foto: elang riki yanuar/okezone)
BANDUNG- Sekira 4.000 massa dari berbagai elemen masyarakat memadati konser Hari Bumi yang digelar Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat Gedung Sate, Bandung.

Konser dimeriahkan sejumlah artis, musisi, dan budayawan, di antaranya Ki Daus, Ferry Curtis, kelompok musik Karinding Attack, dan musisi lainnya.

Di atas penggung, Ki Daus yang tampil duet bersama musisi Ferry Curtis menyajikan lagu-lagu alam dan kritik sosial, di antaranya lagu Perahu Retak ciptaan legenda musik balada Franky Sahilatua.

"Lagu ini untuk mengenang Franky yang baru saja pergi tinggalkan kita, Perahu Retak," kata Ferry Curtis, sambil langsung memainkan gitarnya, Jumat (22/4/2011).

Ribuan massa yang berasal dari 27 eksekutif daerah Walhi se-Indonesia, Konsultan Nasional Lingkungan Hidup (KNLH), Serikat Petani Pasundan (SPP), Aliansi Gerakan Agraria (AGRA), Serikat Pekerja Petani Indonesia (SPI), menyambut baik lagu Perahu Retak. Bahkan respon mereka makin meriah ketika Ki Daus dengan suaranya yang khas kakek-kakek ikut bernyanyi.

Usai Ferry membawakan lagu Perahu Retak, rupanya Ki Daus masih ingin bernyanyi. Namun saat memasuki reff “Aku heran, aku heran yang salah dibenarkan”, Ki Daus malah memelesetkannya.

"Aku herman, aku herman," cetus Ki Daus yang memancing tawa penonton. "Maaf, salah," tambah Ki Daus, buru-buru menambahkan.

Ketua Pelak Konsultan Nasional Lingkungan Hidup Walhi dan Koordinator Hari Bumi Irhash Ahmady menjelaskan, acara merupakan agenda nasional Walhi. Sebelumnya, kata Irhash, 27 eksekutif Walhi menggelar rapat yang menghasilkan resolusi tentang kerusakan alam di Indonesia. Di antaranya pendirian pabrik yang merampas lahan. Ini menyebabkan bencana ekologis berupa banjir bandang di Aceh Selatan, Papua, dan Bojonegoro.

Selain menggelar konser Hari Bumi, kata Irhash, acara juga dimeriahkan karnaval Hari Bumi berupa pawai 120 talent di Monumen Perjuangan Jawa Barat menuju depan Gedung Sate. Pawai diikuti berbagai kesenian dan permainan tradisional seperti enggrang, prosesi tani, dan tetabuhan. (uky)
Sumber :  Iman Herdiana - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar