(Foto: gettyimages)
KEHAMILAN di luar kandungan - istilah mediknya kehamilan ektopik - adalah kondisi dimana telur yang telah dibuahi akan menempel dan tumbuh di luar rahim. Biasanya ditandai dengan nyeri yang merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu (100 persen).
dr. Yandi Jayaprana, SpOG dari RSIA Budi Kemuliaan memaparkan, penyebabnya sebagian besar belum diketahui. Pendekatan yang lebih realistik adalah mengenali faktor predisposisi terjadinya kehamilan ektopik. Berbagai kelainan dan kerusakan pada tuba yang berperan dalam kehamilan ektopik adalah:
1. Faktor mekanik yang mencegah atau menghambat perjalanan ovum yang telah dibuahi menuju rahim.
2. Infeksi saluran telur (salfingitis).
3. Menyebabkan lipatan mukosa tuba yang dapat mempersempit saluran tuba serta membentuk kantong-kantong buntu. Infeksi juga mengurangi rambut getar (silia mukosa tuba) sehingga dapat menyebabkan implantasi zygot ke dalam mukosa tuba terganggu. Insidennya 12,8 persen setelah satu kali infeksi, 35,5 persen setelah dua kali infeksi dan 75 persen setelah tiga kali infeksi. Infeksi terbanyak yang menyebabkan kehamilan ektopik adalah kuman Chlamydia trachomatis.
4. Perlekatan saluran telur setelah infeksi post-abortus atau infeksi masa nifas, infeksi usus buntu (apendisitis) yang menyebabkan tertekuknya tuba dan penyempitan lumen.
5. Kelainan pertumbuhan tuba sehingga terjadi kelainan anatomi.
6. Kehamilan ektopik sebelumnya. Dengan satu kali kehamilan ektopik sebelumnya kemungkinan kehamilan ektopik adalah 15 – 20 persen. Setelah dua kali kehamilan ektopik, risiko untuk kehamilan ektopik berikutnya meningkat 32 kali.
7. Riwayat operasi tuba sebelumnya, baik untuk memperbaiki patensi tuba maupun kegagalan sterilisasi tuba.
8. Riwayat induksi abortus berulang. Ini berhubungan dengan kejadian infeksi saluran telur.
9. Tumor-tumor yang mendorong tuba seperti mioma uteri dan kista ovarium.
Penyebab Meningkatnya Insiden Kehamilan Ektopik
1. Peningkatan prevalensi infeksi tuba akibat penyakit kelamin yang menyebabkan kerusakan permukaan dalam saluran telur (mukosa tuba fallopii).
2. Operasi tuba yang gagal.
3. Induksi abortus yang menyebabkan infeksi. Penyebab terbanyak kehamilan ektopik adalah kerusakan mukosa tuba fallopii yang menghambat perjalanan sel telur (ovum) yang telah dibuahi menuju rahim bagian dalam. Kerusakan mukosa tuba ini terbanyak disebabkan oleh infeksi.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko diantaranya seperti infertilitas, infeksi organ kelamin, pasangan seksual lebih dari satu, merokok , douching (pembersih Miss V), hubungan intim usia muda (<18 tahun).
Lokasi kehamilan ektopik
Diantara sekian banyak tempat kehamilan ektopik yang mungkin terjadi, terbanyak terjadi di tuba yaitu 98,3 persen dari seluruh kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik di luar tuba fallopii adalah 1,4 persen kehamilan abdominal, 0,15 persen kehamilan ovarium dan 0,15 persen kehamilan servikal.
Fakta Seputar Kehamilan Ektopik
1. Lebih dari 10.000 kehamilan ektopik dilaporkan di Amerika yang merupakan 2 persen dari seluruh kehamilan. Walaupun angka kematian kehamilan ektopik turun secara bermakna selama 30 tahun terakhir, kehamilan ektopik ini masih merupakan penyebab kematian ibu nomor satu pada trimester pertama kehamilan.
2. Insiden kehamilan ektopik meningkat secara dramatis selama 20 tahun terakhir yang kemungkinan disebabkan meningkatnya insiden penyakit inflamasi pelvik (PID) atau peradangan pada organ panggul dan kemampuan diagnostik yang lebih baik. Sebaliknya, angka kematian menurun karena membaiknya sarana diagnostik dan pengobatan.
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar