iklan

Sabtu, 11 Juni 2011

11 Tokoh Terima Penghargaan Pemimpin Pancasila


Ilustrasi(photo: gakemanamana.wordpress.com)

PALNGKA RAYA - Sebanyak 11 tokoh nasio­nal akan menerima penganu­ge­rahan sebagai pemimpin Pan­casila dari Yayasan Indone­sia Satu. Penganugerahan itu akan diserahkan dalam se­bu­ah upacara di Tugu Soe­kar­no, malam ini pukul 19.00 WIB.

Ketua Yayasan Indonesia Sa­­tu Fredy Ndolu, kemarin, me­ngatakan, penghargaan pe­­­­mim­pin Pancasila ini akan di­­serahkan kepada 11 orang yang dianggap memenuhi ti­­ga kategori penilaian. Tiga penilaian yaitu in­tegritas, pro­fesionalitas, dan personality.

“Kami memberikan penghargaan kepada pemimpin Pan­cas­ila ini tidak sem­ba­rangan, ka­re­na peraih peng­har­­ga­an Pancasila sa­­ngat berharga dan patut kita hargai sesuai dengan ama­nat yang di­em­­­ban. Karena itu, akan kita berikan penghargaan be­rupa kristal ber­­lambangkan ta­­ngan Soekarno se­laku presiden per­tama Republik Indonesia,” kata Fre­dy Ndolu.

Ke-11 orang yang akan me­raih pemimpin Pancasila ini ada­lah Sri Sultan Hamengku­buwono IX, Gayus Lumbun, Si­ti Nurbaya, Riami­zard Ria­ku­du (berhalangan ha­dir digan­tikan Bambang Harimurti), Padli Zon, Marwah Daud Ibrahim, Syamsul Mu’arif, (diwakilkan Musri­dan karena sakit), Zulkifli Man­syah, Denni Tewu, Ma­ru­arar Sirait, dan Fadel Mu­ham­mad (belum dipastikan kehadirannya).

Sebelum pelaksanaan upaca­ra penganugerahan, lanjut Fre­dy, akan digelar seminar yang sa­lah satu pokok bahasannya ada­lah masyarakat mencari pe­mimpin Pancasila. Seminar akan diselengarakan di Univer­si­tas Palangka Raya (Unpar) de­ngan beberapa narasumber. Di antaranya Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX, perwakilan dari partai, serta Sidik Usop dari Unpar.

Pada 2010, telah dinobatkan beberapa pemimpin Pancasila, seperti Gubernur Kalteng Agus­tin Teras Na­rang dan Ketu­a Mah­kamah Kons­titusi (MK) Mahfud MD. Penyerah­an anugerah tersebut dilak­sanakan di Ku­­pang, Nusa Teng­gara Ti­mur (NTT).

Kota Palang­ka­ Raya pada ta­hun ini dipilih se­bagai tempat penyele­ng­ga­raan penganu­ge­­rahan pemimpin Pancasila se­kaligus menobatkan Bumi Tam­bun Bungai sebagai Bumi Pan­casila.

Menurut Fredy, pemi­lihan itu melihat berbagai sejarah dan latar belakang terdahulu, yak­­ni adanya tunggu Soekarno. “Ka­mi melihat ada sejarah di da­lamnya, untuk melaksa­na­kan penyerahan penghargaan pe­mimpin Pancasila ini,” pungkasnya. (borneonews/).
Sumber  :  sampitonline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar