iklan

Minggu, 12 Juni 2011

Kekurangan SBY Jadi Momentum Bangkitnya Orde Baru

Jum'at, 10 Juni 2011 08:24 wib

(Foto: okezone)

JAKARTA- Kelompok loyalis Soeharto berada pada momentum yang tepat untuk bangkit kembali bahkan terjun lagi ke kancah politik Indonesia.

Politisi Partai Gerindra Desmon Junaidi Mahesa mengatakan kekurangan yang ada pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dimanfaatkan dengan baik oleh para loyalis Soeharto, baik keluarga atau pihak lain, untuk setidaknya muncul kembali di masyarakat.

“Yang jelas adalah sisi ketegasan pada sosok Pak Harto, kebijakan yang pro-rakyat. Para petani pada masa itu benar-benar diperhatikan kebutuhan mereka. Tapi setiap Presiden tentu memiliki gaya sendiri-sendiri,” ungkap Desmon saat dihubungi okezone, Jumat (10/6/2011).

Dia menambahkan, kelompok Soeharto melihat perbedaan ini sebagai peluang. “Ada dua kemungkinan, keluarga (Soeharto) hanya ingin sekadar mengenang sejarah Pak Harto atau memang serius kembali ke panggung politik di 2014,” sebut aktivis yang pernah ditahan saat Soeharto berkuasa ini.

Desmon menegaskan soal bangkitnya kelompok loyalis Soeharto biar masyarakat yang menentukan. Menurut dia, masyarakat jangan terjebak dalam dengan kata ‘suka’ atau ‘tidak suka’ atau catatan buruk masa lalu. “Kalau memang ada keluarga yang ingin maju ya silakan saja, nanti masyarakat yang menentukan. Masyarakat tidak bisa dibodohi,” ucapnya.

Meski demikian Desmon mengingatkan mengenai kekuarangan pemerintahan Soeharto. Meski dia dikenal dekat dengan kalangan petani, namun catatan HAM dan hukum pemerintahan Soeharto lemah. Berbagai kasus HAM dan penegakan hukum saat itu lemah.

Seperti diketahui hasil survei Indo Barometer yang dirilis pertengahan Mei lalu menyebutkan, Soeharto adalah presiden yang paling disukai publik dengan perolehan 36,5 persen, disusul Susilo Bambang Yudhoyono (20,9%), dan Soekarno (9,8%).

Pada Rabu 8 Juni lalu, buku Pak Harto The Untold Stories dirilis. Buku tersebut berisi kesan-kesan dari 113 tokoh, baik nasional maupun internasional, menganai sosok presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu.
Sumber  :  

Anton Suhartono - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar