iklan

Kamis, 09 Juni 2011

Sebelum Wafat, Ibu Tien Minta Soeharto Berhenti Jadi Presiden

Kamis, 9 Juni 2011 13:42 wib

wordpress
JAKARTA – Figur Siti Hartinah Soeharto (Ibu Tien) memiliki pengaruh besar di keluarga Cendana. Percaya atau tidak, karir politik Soeharto menjadi terpuruk pasca meninggalnya Ibu Tien. Belum lagi kisah rumah tangga anak-anaknya yang kerap menjadi sorotan.

Sekira tahun 1996, Ibu Tien sebetulnya sudah tidak ingin lagi melihat suaminya menjadi presiden. Pasalnya, Ibu Tien merasa usia Soeharto kala itu sudah semakin tua dan sudah saatnya melanjutkan tongkat estafet kepala negara kepada orang lain.

“Tolong katakan kepada (Ibu Tien menyebut salah satu petinggi Golkar), agar Pak Harto jangan jadi presiden lagi. Sudah cukup, beliau sudah tua,” kata Ibu Tien sebagaimana yang dituturkan Mantan Menteri Peranan Wanita, Mien Sugandhi dalam buku Pak Harto The Untold Stories.

Mien pun terkejut dan balik tanya kepada Ibu Tien. “Lho Bu, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau”. Ibu Tien kembali menjawab, “Biarlah itu diserahkan dan ditentukan pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi), pokoke aku lungo,” tegas Ibu Tien.

Mien Sugandhi pun langsung menyampaikan pesan Ibu Tien tersebut kepada salah satu petinggi Golkar saat itu. Sayangnya, orang tersebut tidak mempercayai ucapan Mien. “Mereka malah berkomentar bahwa seratus juta rakyat Indonesia tetap menginginkan Soeharto menjadi presiden,” ungkap Mien.

Tak lama kemudian pemilu pun digelar dan Soeharto kembali terpilih menjadi presiden. Tak lama berselang, situasi politik Tanah Air tiba-tiba menjadi tidak kondusif dan berujung pada pengunduran diri Soeharto.

“Ah, seandainya orang-orang yang diberi pesan oleh Ibu Tien dulu itu mau merenungkannya,” sesal Mien.
Sumber  :  

Catur Nugroho Saputra - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar