iklan

Senin, 14 Mei 2018

3 tahun lalu saya pernah ngobrol santai dgn Letkol TNI (Purn) Petrus Sunyoto, Kopassus yg pernah meraih penghargaan dari Presiden RI sebagai Prajurit Terberani TNI.

Di dinding kantornya banyak piagam2 penghargaan khususnya yg berkaitan dgn pelatihan anti teror diberbagai negara.
Bahkan ada piagam utk beliau dari Green Baret USA sebagai instruktur strategi perang gerilya.

Melihat piagam2 itu membuat sy terkagum2 kpd beliau.
Piagam2 itu juga mengusik pikiran saya untuk bertanya banyak hal, terutama apakah benar ada teroris di indonesia ini?
Karena beliau adalah termasuk pasukan yg pertama2 dilatih anti tetor.

Beliau menjawab bahwa tdk ada itu teroris di indonesia.
Yg ada adalah orang2 yang marah krn sakit hati kepada pemerintah, yg tdk tahu harus mengadu kemana lagi karena selalu dicuekin (tidak dimuliakan).

Saya membantahnya, karena di TV dan media lainnya disajikan berita2 penangkapan teroris.

Beliau tersenyum atas bantahan saya tersebut.
Dia jelaskan bhw protap penanganan teroris tdk spt itu.
Semuanya harus senyap.
Beliau mencontohkan ttg operasi penangkapan Osama.
Kapan operasinya?
Siapa yg beroperasi?
Mana mayatnya?
Semuanya senyap!

Trus, saya tanya lagi, kenapa operasi anti teror di Indonesia itu heboh? Bahkan ada yg diliput live oleh media. Dia kembali tersenyum, itu bukan operasi anti teror, itu operasi PENCITRAAN, atau operasi PENGALIHAN ISSU, atau operasi dgn MISI TERTENTU....
tegasnya.

Kemudian beliau bertanya kpd saya, kenapa pasukan anti teror itu bukan kopassus?
Khan kopassus yg paling ahli menangani teror?
Saya menggeleng tidak tahu.

Beliau jelaskan, bahwa kalau Kopassus atau TNI yg lain yg disuruh menangani anti teror maka kesatuan itu tak bakal mau disuruh2 merekayasa.
Makanya yg ditugasi adalah kesatuan yg mau disuruh2 merekayasa. Oh, gitu toh....
#Copas

Sayang, tahun 2014 yg lalu beliau dipanggil Yang Maha Kuasa, Inna LILLAAHI wainna ilaihi rojiun.
Selamat jalan komandan, banyak kisah2 yg engkau ceritakan ke saya yg masih melekat di benakku.
Engkau adalah pelaku sejarah yg selalu kukagumi.

*Tulisan dari Bambang Widianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar